IHSG Menghijau Ikuti Wall Street, Investor Asing Buru Saham ASII hingga FILM

Pada pra pembukaan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,19 persen atau 11,5 poin ke posisi 6.004,79.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Apr 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 09:22 WIB
FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Jelang penutupan sesi II, nilai perdagangan sebesar Rp 7,7 triliun lebih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis, (22/4/2021). Pergerakan IHSG ini mengikuti laju bursa saham Asia dan wall street yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,19 persen atau 11,5 poin ke posisi 6.004,79. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,4 persen ke posisi 6.018. Indeks saham LQ45 naik 0,41 persen ke posisi 896,60. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG bergerak di kisaran 6.004-6.024. Sebanyak 202 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 122 saham melemah dan 174 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 77.742 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 869 miliar. Investor asing jual saham Rp 203,47 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.491.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian susut 0,42 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,02 persen.

Sektor saham aneka industri naik 1,65 persen, dan memimpin penguatan. Sektor saham infrastruktur menguat 0,68 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,52 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Top Gainers dan Losers

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham TRIS naik 32,14 persen

-Saham KONI mendaki 24,53 persen

-Saham MPPA naik 13,04 persen

-Saham SKBM naik 11,40 persen

-Saham HERO naik 10,33 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham LFLO turun 9,38 persen

-Saham PNSE turun 6,90 persen

-Saham BMAS turun 6,86 persen

-Saham KMDS turun 6,83 persen

-Saham BIMA turun 6,78 persen

Aksi Investor Asing

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 33 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 5,6 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 3,3 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 2,7 miliar

-Saham FILM senilai Rp 999,4 juta

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TAPG senilai Rp 207,9 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 21,8 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 4,9 miliar

-Saham BRPT senilai Rp 2,9 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 2,9 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,23 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,56 persen, indeks saham Jepang Nikkei melambung 1,97 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura naik 0,67 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,70 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai turun 0,03 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 5.993 pada penutupan perdagangan saham, Rabu, 21 April 2021. Hal ini seiring saham kapitalisasi besar tertekan.

Obligasi Indonesia denominasi dolar dengan imbal hasil tinggi alam penurunan.Selain itu, obligasi dolar Indonesia juga dipengaruhi sentimen negatif dari gejolak China Huarong Asset Management pada pekan lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya