Liputan6.com, Jakarta - PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) enggan membagi dividen tahun ini lantaran laba yang merosot signifikan pada 2020.
Mengutip laporan keuangan perseroan, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 98,13 persen. Laba perseroan tercatat Rp 49,80 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,67 miliar.
Direktur Independen PT Perdana Bangun Pusaka Tbk , Buntaram Gondomartono menyebut, pihaknya masih mengalami kerugian, sehingga belum bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Advertisement
Artikel Perdana Bangun Pusaka Tak Guyur Dividen 2020 mencuri perhatian di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Jumat, (30/4/2021):
1.Perdana Bangun Pusaka Tak Guyur Dividen 2020, Ini Alasannya
PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) enggan membagi dividen tahun ini lantaran laba yang merosot signifikan pada 2020.
Mengutip laporan keuangan perseroan, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 98,13 persen. Laba perseroan tercatat Rp 49,80 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,67 miliar.
Direktur Independen PT Perdana Bangun Pusaka Tbk , Buntaram Gondomartono menyebut, pihaknya masih mengalami kerugian, sehingga belum bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Sektor Tambang Penguatan IHSG
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau selama perdagangan saham Kamis, (29/4/2021).  Sektor tambang memimpin penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 0,64 persen atau 38,48 poin ke posisi 6,012,96. Indeks saham LQ45 naik 0,78 persen ke posisi 897,81. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
IHSG bergerak di kisaran 6.019-5.987. Sebanyak 312 menguat sehingga mengangkat IHSG. 181 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Erick Thohir: Hingga 2023, Minimal 10 BUMN Bakal IPO
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus didorong untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), salah satunya datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Dibandingkan dengan perusahaan yang masuk dalam bursa saham jumlah nya masih kecil, karena itu kami berharap semakin banyak BUMN dan anak BUMN yang melakukan IPO," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen di peluncuran IDX-BUMN MES 17, Kamis, 29 April 2021.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir langsung menanggapi permintaan OJK. Hingga 2023, Ia menegaskan sedikitnya terdapat 10 perusahaan pelat merah yang akan melakukan IPO.