Bukalapak Catatkan Saham Perdana di BEI Pakai Kode BUKA

PT Bukalapak.com Tbk mencatatkan saham dengan kode BUKA pada Jumat, 6 Agustus 2021 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Agu 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (6/8/2021).

Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com Tbk mencatatkan saham dengan kode BUKA. PT Bukalapak.com Tbk merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada 2021. Jumlah saham yang dicatatkan 103.062.019.354. Saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebanyak 77.296.514.554 saham dan penawaran umum 25.765.504.800 saham.

Perseroan telah resmi mendapatkan izin efektif untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 26 Juli 2021. Kemudian perseroan menggelar masa penawaran umum pada 27-30 Juli 2021.

Perseroan menawarkan saham 25.765.504.800 unit saham dengan nilai nominal Rp 50. Harga IPO Bukalapak Rp 850 per saham.Total dana yang diraup dari IPO Rp 21,90 triliun.

Pada pencatatan perdana di BEI, Bukalakapak mencatat rekor dengan IPO terbesar dan perusahaan unicorn pertama yang melepas saham ke publik. Adapun status unicorn tersebut didapatkan sekitar 2017-2018. Unicorn memiliki valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.

Dana IPO yang diraup tersebut termasuk terbesar di BEI. Sebelumnya PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada 2008  meraup dana IPO sebesar Rp 12,25 triliun. Selain itu, ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang meraih dana IPO sebesar Rp 6,29 triliun pada 2010, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar Rp 5,55 triliun pada 2008.

Seluruh dana hasil IPO, bakal digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja. Rinciannya antara lain 66 persen akan dialokasikan kepada Bukalapak dan 34 persen akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja entitas anak Bukalapak.

Dana IPO untuk entitas anak usaha Bukalapak antara lain 15 persen untuk masing-masing PT Buka Mitra Indonesia (BMI) dan PT Buka Usaha Indonesia (BUI), dan 1 persen untuk masing-masing PT Buka Investasi Bersama (BIB), PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI), Bukalapak Pte. Ltd., dan PT Five Jack.

Sebelumnya, BEI mendukung perusahaan-perusahaan dengan berbagai macam jenis usaha, sektor usaha dan skala perusahaan baik besar, menengah dan kecil yang akan mencatatkan saham BEI. Hal ini agar emiten dapat bertumbuh di pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, salah satu perusahaan teknologi dengan status unicorn yaitu PT Bukalapak.com Tbk masuk ke pasar modal Indonesia dan catatkan saham di BEI pada 6 Agustus 2021.

"Dengan masuknya PT Bukalapak.com Tbk tersebut diharapkan dapat menarik minat bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk masuk dan meramaikan pasar modal Indonesia,” tutur di, Rabu, 4 Agustus 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gelar MESOP dan ESA

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05 persen dari saham yang ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebesar 14.027. saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawara.

Selain itu, Bukalapak juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 4,91 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham untuk program Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”).

Jumlah alokasi saham untuk MESOP sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 saham, dengan harga pelaksanaan MESOP sekurangkurangnya 90 persen (sembilan puluh persen) dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 Hari Bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum permohonan pencatatan dilakukan ke BEI

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya