Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) teken pokok-pokok perjanjian atau Heads of Agreement (HoA) tentang Kerja Sama Penyediaan Solusi Energi Berbasis Gas Bumi dan Transportasi/Logistik Berbasis Kereta Api.
KAI dan PGN berencana mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana angkutan kereta api dalam rangka pengembangan jaringan gas untuk sektor rumah tangga, termasuk komersial dan industri.
Dalam rangka mempersiapkan angkutan LNG dengan kereta api, KAI akan memetakan jalur angkutan Kereta Api, data kebutuhan sarana dan prasarana, metode bongkar muat, dan lainnya. Sedangkan PGN akan memetakan profil demand pelanggan, melakukan analisis dan merekomendasikan kebutuhan infrastruktur di sepanjang mata rantai penyaluran LNG, dan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Kerja sama tersebut diteken pada 14 Juli 2021. Pada 16 September 2021, Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengatakan, Perseroan sudah membentuk tim bersama antara PGN dan KAI untuk melakukan kajian dan implementasi
"InsyaAllah untuk yang pemanfaatan atau konversi kebutuhan pembangkit generator di gerbong, kami sudah mulai 1 Oktober dengan kereta api. Ada kurang lebih sekitar 6 rangkaian yang kami akan lakukan dengan LNG,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/9/2021).
Saat ini, Perseroan sudah melakukan kick off untuk ujicoba baik itu Diesel Dual Fuel (DDF) maupun dengan LNG konversi langsung. Pertama-tama, Perseroan akan fokus di Jawa.
"Di sisi Utara kami akan fokus di area yang dekat dengan jaringan pipa PGN. Kemudian sisi selatan ini yang kami lakukan dengan virtual pipeline kerjasama dengan kereta api,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Angkut LNG
Perseroan akan mengangkut LNG dari tiga LNG Terminal. Yang pertama di Bojanegara, yang kedua di Cilacap yang ketiga di Teluk Lamong. Adapun pertimbangan daerah-daerah tersebut, Haryo mengatakan, Perseroan secara pasar telah memiliki layanan yang cukup baik di daerah-daerah tersebut.
"Sehingga harapannya untuk melanjutkan program jargas ini, kami bisa memanfaatkan tenan besar dulu yang sudah kami layani. Sehingga kami bisa melanjutkan pipa jaringan ke kami dalam melayani sambungan rumah tangga di masyarakat,” ujar dia.
Haryo kemudian memberikan salah satu hasil kajian yang rencananya akan dijalankan per awal Januari 2022. "Insyaallah pada 2022 kami merencanakan kurang lebih sekitar 469.000 dari pola pemanfaatan virtual pipeline yang Insyaallah ini kami bisa jalankan,” pungkasnya.
Advertisement