IHSG Merosot Tersengat Bursa Asia, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga BMRI

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Jumat pagi, 1 Oktober 2021 mengikuti wall street dan bursa Asia yang tertekan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Okt 2021, 12:31 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 09:24 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Jumat pagi (1/1/2021). Pergerakan IHSG mengikuti bursa Asia dan wall street yang tertekan.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,28 persen ke posisi 6.269. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 0,33 persen ke  posisi 6.265. Indeks LQ45 susut 0,61 persen ke posisi 889. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.269,34 dan terendah 6.247,51. Sebanyak 181 saham melemah sehingga menekan IHSG. 163 saham menguat dan 205 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 115.726 kali. Volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 200,92 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.311.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,73 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 0,55 persen dan indeks sektor saham IDXfinance meroost 0,49 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham PGUN naik 21,08 persen

-Saham PTSP naik 19,21 persen

-Saham TOBA naik 14,41 persen

-Saham ABMM naik 12,50 persen

-Saham IDEA naik 10 persen

Saham-saham masuk top losers antara lain:

-Saham KJEN turun 6,96 persen

-Saham YPAS turun 6,80 persen

-Saham INTA turun 6,74 persen

-Saham FITT turun 6,16 persen

-Saham IMJS turun 6,02 persen

Aksi Investor Asing

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 119,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 27,1 miliar

-Saham ASII senilai Rp 16,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 13,7 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 6,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ABMM senilai Rp 5,5 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 5,2 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 3,6 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 1,7 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 755,5 juta

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Korea Selatan Kospi turun 1,46 persen, indeks Jepang Nikkei merosot 1,96 persen, indeks Singapura turun 1,17 persen dan indeks Taiwan melemah 1,5 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 2 persen ke posisi 6.286 didorong perdagangan dan saham kapitalisasi besar yang naik signifikan. Saham BBCA, ASII, TLKM masing-masing naik 4,01 persen, 1,85 persen dan 1,1 persen. Kejutan positif datang di tengah ketidakpastian seputar imbal hasil obligasi dan inflasi AS.

Selain itu, ada kabar pemerintah mempertimbangkan penerapan amnesti pajak tahap 2. Sementara itu, DPR juga setuju usulan pemerintah untuk menaikkan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada 1 April 2022 dan menjadi 12 persen paling lambat 1 Januari 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya