Lippo Karawaci Diuntungkan Kinerja Anak Usaha

SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Okt 2021, 10:40 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 10:40 WIB
Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Kadin Bangun Sentra Vaksinasi Gotong Royong
Karyawan swasta di vaksinasi gotong royong di Senayan Park, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Program vaksinasi yang diikuti UMKM dan korporasi merupakan sinergi Kadin Indonesia dengan Siloam Hospitals Group dan Lippo Malls. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja keuangan dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) diprediksi bakal terus positif di 2021. Salah satu pendorong kinerja Lippo Karawaci adalah stabilnya kinerja pendapatan dan EBITDA dari anak usaha yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang cenderung stabil.

Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus mengatakan, pendapatan Siloam International Hospitals pada 2021 hingga 2023 memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 6 persen per tahun, dengan margin bruto 45 persen hingga 47 persen.

Estimasi tersebut lebih konservatif karena penurunan kasus Covid-19 di Indonesia mulai pada Semester II 2021.  "Pendapatan, margin bruto dan EBITDA margin SILO masih terbilang positif," tulisnya Felicia dalam keterangan, Rabu (13/10/2021).

Di Semester I 2021, EBITDA margin Siloam International Hospitals sebesar 29 persen, sedangkan sepanjang tahun 2021 hingga 2023 EBITDA margin diperkirakan berkisar 26 persen hingga 27 persen. Kestabilan EBITDA margin turut didukung layanan pasien non Covid-19.

Pada Semester I 2021, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 3,81 triliun naik 51,7 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,51 triliun.

Siloam International Hospitals juga meraih laba bersih Rp 292 miliar. Pertumbuhan kinerja SILO pun dipastikan bakal mendongkrak kinerja induk usahanya, yaitu LPKR.

Dalam laporan keuangan per Juni 2021, total pendapatan Lippo Karawaci mencapai Rp 7,23 triliun, dengan kontribusi bisnis healthcare sejumlah Rp 3,81 triliun atau 52,72 persen.

Sebagai pemegang saham utama, Lippo Karawaci memiliki 55,4 persen saham SILO, sehingga bakal diuntungkan dengan peningkatan kinerja pengelola RS Siloam tersebut.

SILO sendiri memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Potensi Industri Kesehatan

CEO Lippo Karawaci sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady menegaskan potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.

Suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali.

Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan.

"Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya