Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel gelar penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85 persen saham kepada publik.
Hal tersebut sebagai bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi hingga ke pelosok negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Telkom karena telah sukses membawa salah satu anak usahanya, Mitratel, menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbuka. IPO Mitratel diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Mitratel, Telkom Group, BUMN dan juga negara.
Advertisement
Baca Juga
"Semoga Mitratel dapat membangun market leadership di industri tower provider yang merupakan infrastruktur telekomunikasi nasional oleh BUMN dan anak usaha demi memperkuat ketahanan digital nasional,” kata Erick dalam paparan publik Mitratel, Selasa (26/10/2021).
Erick menambahkan, debut Mitratel diharapkan dapat menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.
"Mitratel juga diharapkan menjadi perusahaan yang independen dan menjadi kebanggaan nasional dengan tata kelola yang transparan, meningkatkan kapasitas finansial serta fleksibilitas untuk lebih agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mitratel Catatkan Saham di BEI pada 22 November 2021
Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom (TLKM) ini menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators.
BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.
Adapun roadshow dan penawaran awal (book building) saham Mitratel dijadwalkan pada 26 Oktober - 4 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 12 November 2021.
Setelah diperolehnya pernyataan efektif dari OJK, penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.
Sesuai rencana, Perseroan akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure) organik, 50 persen untuk belanja modal anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.
Advertisement