Mitratel Bakal Jadi IPO Terbesar Anak BUMN dalam Dua Dekade

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, IPO Mitratel diharapkan dapat akselerasi pertumbuhan ekonomi digital.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Okt 2021, 19:17 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 19:14 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (Dok: tangkapan layar/Pipit R)
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (Dok: tangkapan layar/Pipit R)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel disebut menjadi IPO anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terbesar selama dua dekade terakhir.

Hal  itu diungkapkan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko dalam paparan publik yang digelar Mitratel pada Selasa (26/10/2021).

Tiko memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada Telkom Grup selaku induk dari Mitratel, yang terus beradaptasi dan realisasikan satu langkah besar melalui IPO Mitratel.

"IPO Mitratel merupakan IPO terbesar anak usaha BUMN dalam dua dekade terakhir. Apresiasi juga saya berikan untuk Mitratel yang sukses menjadi perusahaan tower telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan kepemilikan yang memiliki 28.000 tower," kata dia, Selasa (26/10/2021).

Tiko mengatakan, aksi ini merupakan langkah yang tepat dalam penataan portofolio demi penciptaan value creation yang optimal. Khususnya dalam bisnis infrastruktur telekomunikasi serta menciptakan BUMN yang berdaya saing.

Di sisi lain, aksi ini juga dapat memperkuat posisi Mitratel sebagai the best tower provider dalam industrinya, independen, dan siap mendukung operator seluler di tanah air. Baik BUMN maupun swasta untuk berikan layanan terbaik. Sejalan dengan posisi Indonesia yang kini tengah menyambut era internet 5G.

"Diharapkan Mitratel dapat menggaet investor domestik namun juga mancanegara melalui kemitraan yang mampu menjadikan Mitratel memiliki daya saing di tingkat global," kata Tiko.

IPO Mitratel juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitasnya dan melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi di sektor telekomunikasi. Dengan demikian, perseroan bisa menciptakan nilai yang optimal bagi bangsa dan seluruh pemangku kepentingan.

"Semoga bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar khususnya di Asia Pasifik pada tahun 2025," pungkasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana IPO Mitratel

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal dengan nama Mitratel akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat yang diterbitkan perseroan, Selasa, 26 Oktober 2021, Mitratel akan melepas 25.540.000.000 saham dalam rangka IPO. Jumlah itu setara 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

 Mitratel tawarkan harga saham antara Rp 775-975 per saham. Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO maksimal Rp 24,90 triliun.

Selain itu, perseroan juga menawarkan program employee stock allocation (ESA) dan management and employee stock option plan (MESOP). Perseroan menawarkan program ESA sebanyak-banyaknya 0,10 persen atau setara 25 juta saham. Sedangkan program MESOP ditawarkan sebanyak-banyaknya 0,13 persen atau setara 112 juta saham.

Mitratel telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Jadwal penawaran IPO yaitu:

-Masa penawaran awal 26 Oktober-4 November 2021

-Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 November 2021

-Perkiraan masa penawaran umum pada 16-18 November 2021

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 18 November 2021

-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektrobik pada 19 November 2021

-Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya