Aset Kripto Reli Tersengat Perubahan Nama Facebook Jadi Meta

Sejumlah aset kripto yang kurang terkenal reli seiring Facebook ganti nama jadi Meta.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2021, 18:43 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 18:43 WIB
Meta
Facebook baru saja mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook umumkan rebranding perusahaannya pada pekan lalu tetapi aset kripto yang kurang dikenal sudah antisipsi metaverse yang berkembang.

Pada Sabtu, 30 Oktober 2021, jenis aset kripto gim untuk membeli dan menjual tanah virtual, awal pekan ini, aset kripto tersebut melonjak lebih dari 400 persen. Lantas mencetak rekor tertinggi senilai USD 4,16 atau Rp 59.354,88 (estimasi kurs Rp 14.268 per dolar AS).

Total nilai pasarnya mencapai USD 7,52 miliar setara Rp 107.2 triliun. CoinMarkepCap melaporkan, pada Senin, 1 November 2021 tergelincir ke posisi USD 2,99 atau setara Rp 42.661,32 per token. Imbasnya nilai pasar ikut menurun menjadi USD 5,5 miliar atau setara Rp 78,4 triliun.

Jenis kripto ini diluncurkan pada 2017 sebagai token nasional untuk Decentraland. Decentraland merupakan platform realitas virtual dengan pengguna dapat membeli dan menjual properti digital. Pengguna pun dapat menjalankan dan membangun portofolionya dengan leluasa.

Reli terjadi berselang beberapa hari Facebook (FB) menyampaikan rebranding perusahaan. Meta, nama baru dari Facebook akan berfokus pada pengembangan metaverse, ruang lingkup realitas secara daring.

Meski sudah ada tetapi belum seutuhnya sempurna. Metaverse memungkinkan pengguna melakukan interaksi satu sama lain melalui avatar.

"Facebook mengalihkan fokusnya ke metaverse sehingga memerlukan banyak waktu guna pengembangan Meta beberapa versi metaverse. Dengan demikian token (MRVS) ini akan menemukan nilai. Jadi kamu melihat reli kelompok seperti mana," tutur Chief Operating Officer dan salah satu pendiri Bitcoin IRA, Chris Kline dilansir dari laman CNN, Rabu (3/11/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sentimen Positif untuk Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Kline menuturkan, situasi ini berdampak baik untuk ekosistem kripto. Hal ini dapat memberi pemahaman arus utama tentang apa itu kripto.

Pada Oktober, bitcoin meraih level tertinggi dengan nilainya hampir menyentuh USD 67 ribu atau Rp 955,9 juta. Sebelum akhirnya menyusut pada akhir bulan. Beberapa investor pun mengalihkan perhatiannya ke koin shiba inu.

Meme aset kripto terinspirasi dari dogecoin serta kripto guyonan lainnya. Kapitalisasi Shiba Inu mencapai USD 26 miliar atau setara Rp 370,9 triliun. Kapitalisasi pasar ini merupakan prestasi terbaik Shiba Inu. Tren positif atas kepopuleran aset kripto alternatif hanya berimbas pada dogecoin dan Shiba Inu saja.

Selain kedua koin itu, tidak ada lagi aset kripto rendahan yang mencetak rekor baru. The Sandbox (SAND), perusahaan daring yang mana pengguna berhak membuat, menjual dan membeli

aset digital, mengikuti jejak Shiba Inu dan dogecoin. Ketika akhir pekan, harganya sebesar USD 2,38 atau Rp 33.957,84. Artinya SAND mengalami kenaikan sebanyak 200 persen.

Total nilai pasar mencapai puncak senilai USD 2,13 miliar atau setara Rp 30,3 triliun. Situasi ini menunjukkan indikasi ketertarikan para investor berlomba ambil benefit dari ekonomi metaverse.

Metaverse Berpotensi Hasilkan Cuan

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

"Pengumuman Facebook memusatkan perhatian investor. Saya berpendandangan adanya potensi ekonomi di sini (ekosistem metaverse)," kata Head of Market Insights di Genesis Trading Noelle Acheson.

Menurut Acheson, beberapa tahun terakhir teknologi mengalami kemajuan besar. Salah satu fokusnya adalah teknologi metaverse. Pesatnya perkembangan teknologi dipengaruhi pula dengan pergeseran budaya dan pandemi sebagai katalisnya. Investor menjadi semakin menemukan bitcoin atau Ethereum berikutnya.

"Jelas tidak ada yang bisa menggantikan bitcoin atau ethereum, tetapi pengembalian semacam itu justru dicari-cari oleh investor,” ujar dia.

Ia menambahkan, dengan kata lain, bitcoin dan ethereum memiliki keuntungan yang fantastis jadi investor harus bergerak sedikit lebih jauh ke bawah kurva risiko.

“Risiko yangdimaksud adalah pergi beberapa volatilitas yang lebih tinggi dengan token potensial yang lebih tinggi,” “ ujar dia.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya