Elon Musk Bikin Jajak Pendapat di Twitter Terkait Penjualan Saham Tesla

Elon Musk menanyakan kepada warganet di Twitter apakah harus jual saham Tesla untuk bayar pajak.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2021, 11:10 WIB
FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Tesla Elon Musk menanyakan kepada 62,5 juta pengikut di Twitter pada Sabtu, 6 November 2021 dalam sebuah jajak pendapat terkait apakah ia harus menjual 10 persen saham Tesla.

"Banyak yang dibuat akhir-akhir ini dari keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana penghindaran pajak. Jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla saya,” tulis Elon Musk dalam tweet yang mengacu pada “pajak miliarder” yang diusulkan oleh Partai Demokrat di Senat AS, dilansir dari Channel News Asia, Minggu (7/11/2021).

Elon Musk unggah kalau dia akan mematuhi hasil jajak pendapat, apapun hasilnya. Jajak pendapat tersebut menerima lebih dari satu juta tanggapan dalam tiga jam sejak dia unggah itu. Hasilnya 54 persen responden menyetujui proposal untuk menjual saham itu.

Jajak pendapat di Twitter dijadwalkan berakhir sekitar pukul 15.00 ET pada Minggu, 7 November 2021. Jika mengacu waktu di Singapura berakhir pada Senin pukul 03.00.

Kepemilikan saham Musk di Tesla mencapai sekitar 170,5 juta saham hingga 30 Juni 2021. Berdasarkan perhitungan Reuters, jika dia menjual 10 persen sahamnya akan senilai hampir USD 21 miliar atau sekitar Rp 301,55 triliun (asumsi kurs Rp 14.359 per dolar AS).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jual Saham Tesla untuk Bayar Pajak

Elon Musk
Elon Musk. (dok.Instagram @elonrmuskk/https://www.instagram.com/elonrmuskk/?hl=id/Henry)

Analis mengatakan, Elon Musk mungkin harus melepas sejumlah besar saham untuk membayar pajak karena sejumlah besar opsi akan berakhir pada 2022.

Komentar dari Musk datang setelah proposal di Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan pajak aset miliarder untuk membantu membayar agenda sosial dan perubahan iklim Presiden AS Joe Biden.

Elon Musk saat ini adalah orang terkaya di dunia dan pemilik beberapa perusahaan futuristic termasuk SpaceX dan Neuralink. Ia sebelumnya kritik pajak miliarder di Twitter. Tweet Musk juga mendapatkan respons.

“Kami menyaksikan massa Twitter memutuskan hasil lemparan koin senilai USD 25 miliar,” tulis Investor Ventura Chamath Palihapitiya.

Ekonom Berkeley Gabriel Zucman menulis menantikan ketika orang terkaya di dunia membayar pajak tidak bergantung pada jajak pendapat di Twitter.


Tweet Elon Musk Undang Masalah

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham telah menggugat Musk dan anggota dewan Tesla lainnya dengan tuduhan kesepakatan yang terjadi pada 2016 merupakan bailout SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Musk mendapatkan masalah dengan tweet tentang Tesla pada 2018.

Komisi Sekuritas dan Bursa AS  (SEC) Elon Musk setelah men-tweet mendapatkan dana untuk menjadikan Tesla go private dengan harga USD 420 per saham. Hal itu membuat harga saham Tesla naik 13,3 persen, dan melanggar undang-undang. Elon Musk kemudian mencapai kesepakatan SEC untuk akhiri perselisihan.

"Perhatikan, saya tidak mengambil gaji tunai atau bonus dari mana pun. Saya hanya punya saham, jadi satu-satunya cara bagi saya membayar pajak secara pribadi adalah dengan menjual saham” tulis Musk.

Saham Tesla baru-baru ini mencapai rekor tertinggi setelah menerima pesanan terbesar 100.000 mobil sewaan listrik dari Hertz. Anggota Dewan Tesla termasuk saudara laki-laki Elon Musk Kimbal baru-baru ini menjual saham Tesla.

Kimbal Musk menjual 88.500 saham Tesla. Sementara itu, anggota dewan Ira Ehrenpreis jual saham senilai lebih dari USD 200 juta atau sekitar Rp 2,87 triliun.

Musk baru-baru ini mengatakan di Twitter akan menjual saham Tesla USD 6 miliar atau sekitar Rp 86,19 triliun. Hasil penjualan saham itu akan disumbangkan ke Program Pangan Dunia (WFP), asalkan organisasi itu mengungkapkan lebih banyak informasi tentang bagaimana menghabiskan dananya.

Musk dan Kepala WFP David Beasley telah terlibat dalam perdebatan sengit sejak Beasley pekan lalu menantang miliarder untuk memberikan lebih banyak sumbangan terutama dari kekayaan miliarder untuk akhiri kelaparan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya