IHSG Tergelincir 0,60 Persen, Investor Asing Beli Saham MDKA hingga DMMX

Sempat sentuh posisi tertinggi sepanjang sejarha, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur 0,60 persen ke posisi 6.651,05.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 15:50 WIB
Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah pada perdagangan Jumat (12/11/2021). IHSG sempat sentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada awal sesi perdagangan, berbalik arah ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan, IHSG tersungkur 0,60 persen ke posisi 6.651,05. Indeks LQ45 turun 0,66 persen ke posisi 951,43. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi.

IHSG sempat berada di zona tertinggi 6.714,15 dan terendah 6.646,31. Sebanyak 304 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 212 saham menguat dan 155 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.282.201 kali dengan volume perdagangan 45,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 344,6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.184.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXfinance melemah 1,17 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal susut 1,1 persen, dan indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,64 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 1,14 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti IDXbasic melonjak 1,05 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth melonjak 0,90 persen.

Analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardiastama menuturkan, pelemahan IHSG yang terjadi masih wajar. Hal ini seiring IHSG sudah naik signifikan sejak Oktober.

Ia mengatakan, investor juga merealisasikan keuntungan dan mengantisipasi rilis data neraca perdagangan pada pekan depan. Ia melihat, tekanan IHSG yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk masuk ke pasar saham.

“Momentum untuk investor masuk. Pelemahan ini cukup baik untuk jangka panjang. Penurunan (IHSG-red) dapat memanfaatkan (investor-red) saham overweight seperti perbankan,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aksi Top Gainers dan Losers

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BCIP naik 34,78 persen

-Saham LEAD naik 28 persen

-Saham LPIN naik 25 persen

-Saham AYLS naik 25 persen

-Saham BEBS naik 24,90 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MITI turun 6,96 persen

-Saham BAPA turun 6,94 persen

-Saham MAPA turun 6,93 persen

-Saham WAPO turun 6,92 persen

-Saham BSIM turun 6,85 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 93 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 31 miliar

-Saham ASII senilai Rp 25,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 22,9 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 18,4 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 85,3 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 77,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 35,1 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 33,7 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 20,7 miliar


Aksi Investor Asing

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian menghijau.Indeks Hang Seng naik 0,32 perse, indeks Korea Selatan Kospi naik 1,5 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,13 persen, indeks Thailand menguat 0,21 persen, indeks Shanghai bertambah 0,18 persen dan indeks Taiwan naik 0,38 persen. Sementara itu, indeks Singapura melemah 0,26 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya