Bayar Utang, Krakatau Steel Bakal Rights Issue pada 2022

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan kurangi utang USD 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun pada 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Nov 2021, 16:48 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 16:48 WIB
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue tahun depan.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Silmy Karim mengatakan, Perseroan menargetkan perolehan dana mencapai USD 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun dalam aksi tersebut.

"Untuk rights issue rencananya di 2022. Waktunya kita masih memperhitungkan antara kuartal II atau kuartal III. Besarnya sekitar USD 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun," ujar Silmy dalam paparan publik Krakatau Steel, Selasa (23/11/2021).

Silmy menambahkan, aksi ini bukanlah rencana baru. Melainkan bagian dari rencana restrukturisasi Perseroan untuk memperbaiki posisi utang. Adapun untuk tahun ini, Perseroan berencana membayar utang senilai USD 200 juta. Kemudian untuk tahun depan jumlah utang yang akan dibayar sebesar USD 500 juta atau Rp 7,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.230 per dolar AS).

"Tahun depan rights issue untuk memperbaiki struktur modal dan mengurangi utang. Karena di tahun ini kita juga berencana mengurangi USD 200 juta, tahun depannya InsyaAllah kita kurangi lagi USD 500 juta,” ujar Silmy.

Dalam hal restrukturisasi keuangan, Krakatau Steel berhasil melakukan restrukturisasi utang pada tahun 2020 yang pada saat itu menjadi restrukturisasi terbesar di Indonesia dengan jumlah Rp 29 triliun.

Melalui restrukturisasi utang, Krakatau Steel dapat menurunkan total beban bunga utang selama sembilan tahun dari Rp12,3 triliun menjadi Rp 6,7 triliun sehingga total penghematan yang didapat dari restrukturisasi hutang tersebut adalah sebesar Rp 9,9 triliun.

"Di kuartal IV tahun ini, restrukturisasi utang Krakatau Steel akan berkurang sebesar Rp 2,9 triliun,” ujar Silmy sebelumnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham KRAS

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 23 November 2021, saham KRAS turun 0,95 persen ke posisi Rp 520 per saham. Saham KRAS dibuka stagnan Rp 525 per saham.

Saham KRAS berada di level tertinggi Rp 530 dan terendah Rp 520 per saham. Total frekuensi perdagangan 961 kali dengan volume perdagangan 79.984. Nilai transaksi Rp 4,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya