Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (27/1/2022). Sejumlah sentimen global antara lain kenaikan suku bunga the Fed, ketegangan di Ukraina hingga harga komoditas akan menekan IHSG.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan,IHSG akan dibayangi sejumlah sentimen negatif pada perdagangan Kamis pekan ini. Pertama, dampak dari kekhawatiran akan terjadinya perang dunia ke-3 jika Rusia dibantu China dan Korea Utara jadi menyerang Ukraina yang didukung Amerika Serikat dan negara NATO.
Baca Juga
Selain itu, kekhawatiran kenaikan suku bunga, menurut Edwin hampir sama dengan pola pergerakan pada Selasa pekan ini, akhirnya indeks Dow Jones turun 0,38 persen.
Advertisement
"Jika dikombinasikan dengan kembali jatuhnya harga timas, emas, dan EIDO berpotensi menjadi sentimen negatif penekan indeks bagi perdagangan di bursa Indonesia,” kata dia dalam catatannya.
Sedangkan dari sentimen internal, Edwin menilai, kenaikan kasus COVID-19 di dalam negeri juga menjadi penekan IHSG mengingat ada potensi level PPKM dinaikkan ke level 3 jika kasus terus naik.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.551-6.646 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, secara teknikal IHSG berpeluang menguat dengan rentang pergerakan 6.550-6.726. Pada perdagangan kemarin, IHSG naik 0,5 persen ke posisi 6.600 dipimpin oleh sektor kesehatan.
Adapun wall street ditutup melemah dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah, sedangkan indeks Nasdaq naik tipis.
Kepala The Fed Jerome Powell menegaskan masih terdapat ruang yang cukup besar untuk menaikkan suku bunga, dengan pasar berekspektasi dimulai pada Maret nanti. Adapun, imbal hasil US Treasury 10-tahun kembali melonjak ke atas level 1,8 persen setelah pidato Powell.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA), dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) serta PT MD Pictures Tbk (FILM).
Sedangkan Edwin memilih saham MIKA, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Royal Prima Tbk (PRIM).
Advertisement