Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor baru meski penguatan terbatas pada perdagangan Senin (21/2/2022). Kapitalisasi pasar bursa pun tembus Rp 8.700 triliun.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,15 persen ke posisi 6.902,96. Indeks LQ45 turun 0,02 persen ke posisi 979,78. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.927,90 dan terendah 6.886,13. Sebanyak 223 saham menguat dan 292 saham melemah. 163 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.603.204 saham. Total volume perdagangan 28 miliar saham dan nilai transaksi Rp 12,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 609,34 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 19,79 triliun. Kapitalisasi pasar pun tembus Rp 8.712 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG berjalan di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat dan Asia.
Di sisi lain, IHSG yang menguat ini juga dipengaruhi oleh mulai rilis laporan kinerja emiten pada 2021 meski investor masih cenderung mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina yang masih menggunakan penyelesaian secara diplomatis.
"Selain itu juga masih seputar perkembangan dari kasus omicron di dalam negeri yang sudah mulai melandai," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, aliran dana asing yang mencapai Rp 608 miliar juga mewarnai gerak IHSG.
Hal senada dikatakan Head of Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana. Ia menuturkan, aliran dana investor asing menopang IHSG. Aliran dana investor asing ini didukung data ekonomi Indonesia yang positif. Ini dari rilis neraca transaksi berjalan.
Pada triwulan IV 2021 transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar USD 1,4 miliar (0,4 persen dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus sebesar USD 5,0 miliar (1,7 persen dari PDB) pada triwulan sebelumnya. Dengan demikian, neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV 2021 mencatat defisit rendah USD 0,8 miliar. NPI sepanjang 2021 mencatat surplus mencapai USD 13,5 miliar.
"Harga komoditas tinggi menguntungkan pertumbuhan ekonomi. Kita unik, ketika negara lain kuatir inflasi tinggi dan harga komoditas tinggi, kita diuntungkan harga batu bara tinggi, pendapatan negara dan masyarakat signifikan bisa untungkan ekonomi, meski inflasi tinggi juga berisiko,” kata Wawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi IHSG Selasa 22 Februari 2022
Wawan prediksi, IHSG masih melanjutkan tren kenaikan meski rawan koreksi. Hal ini karena potensi pelaku pasar mengambil aksi ambil untung. Wawan perkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.800-6.950 pada perdagangan Selasa, 22 Februari 2022.
Sementara itu,, Herditya imbau pelaku pasar untuk waspada karena kemungkinan IHSG alami koreksi terlebih dahulu.
"Cermati level support yang berada di 6.790 dan 6.698 terlebih dahulu,” kata dia.
Herditya prediksi, IHSG rawan koreksi untuk menguji 6.850 dengan resistance di 6.930.
Advertisement