Liputan6.com, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha Rp 4,26 triliun pada 2021.
Penjualan properti yang tumbuh positif menjadi sumber utama pendapatan Perseroan pada 2021. Realisasi penjualan dan pendapatan ini turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,95 triliun. Sementara bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan mulai bangkit di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang berlangsung sepanjang tahun.
Baca Juga
Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk Justini Omas menuturkan, hingga 31 Desember 2021 Perseroan membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp 3,11 triliun dan pendapatan berulang (recurring income) Rp 1,14 triliun. Perseroan juga mencatatkan perolehan laba kotor sebesar Rp 1,42 triliun dengan margin laba kotor 33,6 persen pada 2021.
Advertisement
“Kami bersyukur dapat melewati berbagai tantangan, khususnya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 dan sepanjang tahun 2021. Penjualan properti dari berbagai proyek APLN di sejumlah kota menjadi salah satu katalis utama pendapatan Perseroan pada tahun lalu. Bisnis perhotelan sebagai salah satu sumber pendapatan berulang Perseroan juga terus menunjukkan kinerja yang positif,” ujar Justini Omas melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (6/4/202).
Justini mengatakan, Agung Podomoro Land terus mengambil inisiatif untuk menghadirkan produk-produk perumahan yang sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai kota utama di Indonesia. Pada 2021, Agung Podomoro Land telah menambah proyek properti baru yaitu kawasan hunian mewah Bukit Podomoro Jakarta di Jakarta Timur.
Sementara proyek properti lainnya terus dikembangkan dan dipercepat pembangunannya seperti Podomoro Park Bandung (Bandung), Podomoro Golf View (Depok), Podomoro City Deli (Medan), Kota Podomoro Tenjo (Bogor), Borneo Bay (Balikpapan), Ochard Park (Batam) dan Kota Kertabumi (Karawang).
Gerak cepat Agung Podomoro Land dalam membangun proyek-proyeknya ini juga untuk mengoptimalkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak 2021.
“Perseroan berhasil menjual hampir 2.000 unit rumah tapak, ruko, unit kantor, kios dan apartemen pada tahun lalu. Meningkatnya daya beli konsumen membuat Perseroan mampu mencatatkan marketing sales 2021 sebesar Rp 2,7 triliun, lebih tinggi dari target yang ditetapkan senilai Rp 2 triliun,” kata Justini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Operasikan 9 Hotel
Di bisnis perhotelan, selama 2021 APLN telah mengoperasikan 9 hotel yang berada di Jakarta, Bogor, Bandung dan Bali.
Sejumlah hotel utama seperti hotel Pullman Vimala Ciawi, Bogor dan hotel Pullman Grand Central Bandung tingkat okupansinya terus meningkat.
Bahkan dalam beberapa momentum tertentu, kamar di hotel Pullman Ciawi dan hotel Pullman Bandung terjual habis, mengingat masih adanya pembatasan jumlah kamar sebagai aturan pada masa pandemi.
Justini berharap berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dapat berjalan dengan baik, sehingga semua aktivitas bisnis dapat kembali berjalan normal.
Sinyal positif pemulihan ekonomi sepanjang 2022 juga sudah mulai terlihat. Pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan yang dimiliki dan dikelola oleh APLN seperti Central Park, Senayan City dan Emporium Pluit Mall semakin meningkat.
“Kami akan terus mendorong bisnis dari sektor pendapatan berulang seperti hotel dan pusat perbelanjaan ini agar terus tumbuh positif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022 ini,” ujar dia.
Ia menambahkan, di sisi lain, perseroan juga akan melakukan inisiatif baru untuk mengoptimalkan potensi bisnis properti yang kembali bangkit dan tetap disiplin serta efisien dalam mengelola operasional Perseroan.
Advertisement
Gerak Saham APLN
Pada penutupan perdagangan Rabu, 6 April 2022, saham APLN merosot 2,52 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham APLN dibuka stagnan Rp 119 per saham.
Saham APLN berada di level tertinggi Rp 122 dan terendah Rp 116 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.000 kali dengan volume perdagangan 278.006. Nilai transaksi Rp 3,3 miliar.
Sepanjang 2022, saham APLN melemah 4,92 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham APLN berada di level tertinggi Rp 126 dan terendah Rp 108 per saham. Total volume perdagangan 809.141.659. Nilai transaksi Rp 95,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 96.310 kali.