GoTo Gojek Tokopedia Catatkan Saham Perdana di BEI Senin 11 April 2022

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk meraup dana Rp 13,72 triliun dari IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Apr 2022, 20:51 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2022, 20:51 WIB
GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 11 April 2022.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-15 di BEI dengan kode saham GOTO. Jumlah saham yang akan dicatatkan 1.184.363.929.502 saham.

Saham itu terdiri dari saham pendiri seri A sebanyak 1.082.912.477.886 saham, saham treasuri seri A sebanyak 10.264.665.616 saham, saham pendiri seri B sebanyak 50.571.730.000 saham, dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) seri A sebanyak 40.615.056.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 per saham.

Harga penawaran saham Rp 338 per saham. Dengan demikian, GoTo meraih dana dari IPO sekitar Rp 13,72 triliun. GoTo akan alokasikan dana IPO antara lain sekitar 30 persen untuk emiten, 30 persen untuk Tokopedia, sekitar 25 persen untuk PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).

Selanjutnya sekitar 5 persen untuk PT Multifinance Anang Bangsa (MAB) (bagian dari GoFinance), sekitar 5 persen untuk VIDGI SG Ltd (Gojek Singapura), sekitar lima persen untuk Go Viet Ltd (Gojek Vietnam).

Emiten akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd, dan Go Viet Ltd secara bertahap.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor 1-A dan surat keputusan direktur BEI Nomor Kep-00014/BEI/03-2022 pada 25 Maret 2022, jumlah saham free float perseroan antara lain:

Saham free float per 11 April 781.657.936.056 saham atau 66 persen yang terdiri dari jumlah saham yang di lock-up selama 8 bulan sebesar 741.042.880.056 saham atau 62,57 persen dan jumlah saham yang tidak di lock-up 40.615.056.000 saham atau 3,43 persen.

Mengutip prospektus awal perseroan, setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) sebesar 6,02 persen berasal dari Andre Soelistyo, Kevin Bryan Alwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto dan PT Saham Anak Bangsa.

Sedangkan pemegang non-SDHSM 93,12 persen antara lain Garibaldi Thohir sebesar 0,09 persen, Goto Peopleverse Fund sebesar 8,94 persen, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd sebesar 8,62 persen, Taobao China Holding Limited sebesar 8,76 persen, lain-lain kepemilikan kurang dari lima persen sebesar 62,36 persen, masyarakat sebesar 4,35 persen dan saham treasuri 0,86 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Keuangan

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Terkait kinerja keuangan, GoTo masih alami rugi hingga September 2021. Tercatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 11,57 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,42 triliun.

Pendapatan naik  45,49 persen menjadi Rp 3,40 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 2,52 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,80 triliun.

 Perseroan mencatat total aset Rp 158,17 triliun pada 30 September 2021.  Perseroan membukukan liabilitas Rp 32,13 triliun dan ekuitas Rp 126,03 triliun pada 30 September 2021.

GoTo Jadi Pendatang Baru di BEI, Bagaimana Dampaknya terhadap IHSG?

Kolaborasi GoTo Digadang Perkuat UMKM
Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan masuk segera listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 April 2022.

GoTo telah menetapkan harga perdana Rp 338 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham yang ditawarkan itu berada di batas tengah dari harga yang ditawarkan Rp 316-Rp 346 per saham.

Dengan demikian, harga saham yang ditetapkan itu mencerminkan kapitalisasi pasar yang diprediksi Rp 400,3 triliun atau USD 28 miliar.   

Lalu bagaimana dampak pencatatan saham GoTo di BEI terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama pekan depan?

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menjelaskan, GoTo dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 400 triliun akan jadi jajaran teratas setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Jadi, menurut Wawan kira-kira GoTo akan menyumbang 5 persen dari IHSG. 

"GoTo akan sangat mempengaruhi IHSG di hari Senin nanti. Asumsinya, banyak yang berharap GoTo bisa menguat di hari pertama, jadi bisa mendorong pertumbuhan IHSG,” ujar Wawan ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 9 April 2022.

“Apalagi kemarin IHSG menembus rekor baru di 7.200. Dengan adanya GoTo diharapkan bisa membantu 7.200 itu jadi support. Namun, kembali lagi pergerakan saham tidak hanya GoTo, ada saham lain di IHSG selain GoTo yang dapat mempengaruhi,” lanjut Wawan. 

Adapun Wawan mengatakan, jika berkaca pada BUKA yang memang pada awal perdagangan menguat dan sempat alami koreksi, masih bisa memberikan dampak positif.

"Tapi kalau berkaca seperti Mitratel, hari pertama gagal menguat jadi bisa memberikan dampak negatif juga pada IHSG,” kata Wawan. 

"Jadi, ini sekali lagi tidak ada yang pasti di saham, tergantung pada supply demand pada hari itu, tapi ekspektasinya sih semoga di awal-awal perdagangannya GoTo mampu menghasilkan dampak yang positif,” pungkas Wawan. 

 

Program Saham Gotong Royong

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, seminggu menjelang hari pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) ekosistem digital terbesar di Indonesia, menyediakan dana hingga Rp310 miliar  khusus untuk para mitra pengemudi di ekosistem GoTo. 

Kemudian, untuk mitra pengemudi di Indonesia, dana tersebut digunakan untuk Program Saham Gotong Royong. Perusahaan memberikan saham secara cuma-cuma kepada seluruh mitra pengemudi setia dan memenuhi syarat di Indonesia. 

“Merupakan impian kami sejak awal untuk bisa membawa para mitra di ekosistem kami turut merasakan manfaat ketika kami melakukan IPO. Oleh karena itu, melalui Program Saham Gotong Royong ini, GoTo ingin memberikan apresiasi kepada para mitra pengemudi yang telah turut bekerja sama membangun ekosistem GoTo dari awal dan telah setia bersama kami di pasang surut perjalanan Perusahaan,”  kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo melalui keterangan resmi, ditulis Selasa, 5 April 2022.

Dia juga menambahkan, GoTo ingin setiap orang dalam ekosistem GoTo dapat menikmati buah kesuksesan mereka dan terus bersama-sama mendorong kemajuan dalam jangka panjang serta di saat yang sama meningkatkan dampak sosial yang telah diciptakan bersama.

Dalam Program Saham Gotong Royong ini, penerima manfaat program mencakup berbagai kriteria mitra pengemudi, mulai dari mitra driver GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, dan GoBox.

Kriteria mitra pengemudi dalam program tersebut ditentukan berdasarkan beberapa faktor, di antaranya durasi kemitraan dan status aktif mitra pengemudi. Hampir seluruh mitra pengemudi aktif di Indonesia akan berkesempatan untuk mengikuti program ini.  

Sementara itu, untuk mitra pengemudi yang telah terdaftar sebagai mitra sejak tahun 2010 hingga 2016 akan berkesempatan menerima 4.000 lembar saham seri A GoTo. Sedangkan mitra pengemudi yang terdaftar sejak 2017 hingga Februari 2022 berkesempatan untuk menerima 1.000 lembar saham seri A. 

“Saham tersebut akan diterima oleh mitra pengemudi setelah berakhirnya delapan bulan periode lock-up dihitung sejak  pernyataan pendaftaran IPO GoTo telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan OJK Nomor 22/POJK.04/2021. GoTo telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 30 Maret 2022 lalu,” lanjut Andre.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya