Kolaborasi Bank Jago dan Campaign Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan untuk Generasi Muda

Bank Jago ikut berkolaborasi dengan Campaign.com untuk membantu masyarakat Indonesia selangkah lebih jago mencapai mimpinya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Apr 2022, 17:16 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 17:16 WIB
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah,  serta Mass Market. (Dok Bank Jago)
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah, serta Mass Market. (Dok Bank Jago)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan identik dengan momen suka cita serta kumpul keluarga dan teman. Di sisi lain, Ramadhan mendatangkan tantangan tersendiri bagi sebagian orang akibat pengeluaran yang meningkat seiring bertambahnya kebutuhan pokok dan kebutuhan hari raya.

Saat ini masyarakat Indonesia sendiri masih memiliki tingkat ketahanan finansial yang rendah. Menurut laporan Strategi Literasi Keuangan 2021-2025 yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 26,8  persen masyarakat Indonesia hanya mampu bertahan selama satu minggu hingga satu bulan tanpa meminjam uang atau pindah rumah jika mengalami kehilangan sumber pendapatan.

Sedangkan sebanyak 19,2 persen masyarakat Indonesia hanya mampu bertahan selama kurang dari satu minggu. Meskipun tabungan kurang, sebagian besar masyarakat masih berharap hidup dari tabungan di masa tua.

Hal itu mendorong Campaign.com berkolaborasi dengan Bank Jago untuk edukasi pengelolaan keuangan kepada generasi muda Indonesia. Communications Manager Campaign.com, Laras Sabila Putri menuturkan, pihaknya ingin mendorong anak-anak muda agar melek akan pengaturan keuangan dengan mengadakan serangkaian kegiatan edukasi.

"Kami ingin mengajak anak-anak muda untuk mengelola keuangan dengan lebih baik, khususnya THR yang mereka dapat saat Ramadan melalui webinar yang menghadirkan certified financial planner. Selain itu ada kompetisi melalui Instagram untuk mengajak anak-anak muda berbagi cara mereka mengelola THR,” ungkap Laras dalam keterangan resminya, Rabu (13/4/2022).

Kemudian, memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh bagi jutaan konsumen dan bisnis, Bank Jago memahami konsumen menginginkan kemudahan dalam mengelola keuangan dengan tujuan berbeda. Untuk itu Bank Jago ikut berkolaborasi dengan Campaign.com untuk membantu masyarakat Indonesia selangkah lebih Jago mencapai mimpinya.

"Melakukan perencanaan keuangan yang baik dan memberikan skala prioritas terhadap berbagai kebutuhan harian, merupakan langkah awal dalam peningkatan kesehatan finansial. Berkomitmen untuk menyiapkan generasi yang cakap dalam merencanakan keuangan, kerja sama ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengelola keuangan lebih baik,“ ujar Head of Sustainability Bank Jago Andy Djiwandono.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bantu Pengelolaan Keuangan

(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago
(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago

Tak hanya itu, Bank Jago memiliki komitmen untuk selalu mengedepankan aspek hidup sebagai prioritas utama dan aspek keuangan sebagai pendukungnya. Maka Bank Jago menyediakan solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari (life-centric finance solution) melalui aplikasi Jago.

Seperti yang diketahui dalam keterangan resminya, aplikasi Jago bertujuan membuat pengelolaan uang lebih mudah, kolaboratif, dan inovatif.

Salah satu fitur andalan aplikasi Jago adalah Kantong (Pockets) yang memungkinkan nasabah untuk mengalokasikan uang, tabungan, dan pengeluaran untuk tujuan berbeda-beda. 

Bahkan, nasabah bisa membuat hingga 40 kantong yang dapat disesuaikan dengan tujuan keuangannya, termasuk memisahkan dana pribadi, keluarga, dan usaha. Menariknya, setiap kantong memiliki nomor rekening sendiri sehingga seperti memiliki 40 rekening bank dalam satu aplikasi.

Sementara itu, Certified Securities Analyst Dani Rachmat mengatakan bahwa tunjangan hari raya (THR) biasanya membantu masyarakat untuk memperkuat kondisi keuangan. Namun, tetap penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas dan menempatkan kebutuhan sebelum keinginan.

"Prioritaskan THR untuk melunasi utang konsumtif sebesar 30%, terutama yang berbunga mahal. Kemudian sisihkan untuk investasi sebanyak 20% dan memperkuat posisi keuangan. Setelah itu baru digunakan untuk belanja maupun kebutuhan lebaran sebesar 50%,” kata Dani.

Atur Keuangan dan THR Melalui Aplikasi Jago

(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago
(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago

Ia melanjutkan, anak-anak muda sekarang dapat menggunakan aplikasi Jago untuk mengatur keuangan dan THR. Agar dana tidak tercampur, dapat memanfaatkan fitur Kantong untuk membuat alokasi sesuai kebutuhan. Sementara fitur Rencanakan dapat digunakan untuk pembayaran utang secara otomatis.

Tidak hanya mengedukasi masyarakat di Ramadhan ini, kolaborasi Campaign.com dengan Bank Jago mengajak anak-anak muda untuk berdonasi melalui kampanye sosial #JagoBerbagi selama April-Mei 2022. 

Caranya mudah, cukup menyelesaikan tantangan sederhana di aplikasi Campaign #ForChange dengan mengunggah tiga foto yang berkaitan dengan pendidikan.

Setiap tantangan yang selesai akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp50.000 oleh Bank Jago. Nantinya seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui organisasi nirlaba Happy Heart Indonesia untuk pembangunan sekolah di Nusa Tenggara Timur.

"Harapannya, dengan adanya kampanye sosial ini makin banyak anak muda yang tergerak untuk berpartisipasi membuat perubahan sosial,” kata Laras.

Sedangkan, bagi Bank Jago, kampanye #JagoBerbagi merupakan salah satu bentuk dukungan untuk pendidikan di Indonesia agar anak-anak dapat selangkah lebih jago untuk mencapai mimpinya.

Luncurkan Aplikasi Digital Jago Syariah

Ilustrasi aplikasi smartphone
Ilustrasi aplikasi smartphone. Kredit: William Hook via Unsplash

Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) meluncurkan aplikasi digital Jago Syariah. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar berharap, peluncuran aplikasi ini bisa turut mengembangkan ekosistem perbankan syariah di dalam negeri.

Aplikasi Jago Syariah merupakan aplikasi perbankan syariah yang dirancang sebagai life-centric finance solution. Yakni untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mendapatkan produk dan layanan perbankan syariah digital dengan berbagai fitur secanggih perbankan konvensional.

"Kami akan terus jalankan aspirasi kami untuk tingkatkan semua pertumbuhan dari segmen syariah dengan hadirkan layanan solusi financial digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari atau life-centric finance solution,” ungkap  Kharim dalam konferensi pers, Selasa, 22 Februari 2022.

Aplikasi ini dirancang sebagai aplikasi personal yang membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih simpel, kolaboratif, dan inovatif.

Sama canggihnya dengan aplikasi Jago konvensional, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah dan kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek, GoPay, dan Bibit.

Kharim menyebutkan, ada lebih dari 230 juta umat muslim di Indonesia. Namun jumlah nasabah perbankan syariah masih belum setara dengan nasabah perbankan konvensional. Adapun aset perbankan nasional mencapai Rp 9.913 triliun, dengan aset perbankan syariah hanya sekitar 646 triliun.

Begitu pula dengan dana pihak ketiga (DPK) perbankan nasional yang tercatat sebesar Rp 7.323 triliun, sementara perbankan syariah hanya Rp 512,8 triliun.

"Kami melihat potensi syariah yang sangat besar. Oleh karena itu kami memiliki aspirasi untuk menyediakan solusi keuangan digital yang telah kami miliki di konesional, kami perkenalkan juga untuk segmen syariah,” kata Kharim.

Dalam kajiannya, Bank Jago mengamati beberapa hal yang menjadi latar belakang diluncurkannya aplikasi Bank Jago Syariah.

Pertama, pemahaman atau literasi keuangan syariah masih relatif rendah. Kedua, produk dan layanan perbankan syariah tidak variatif atau setara dengan perbankan konvensional. Selain itu, layanan digital perbankan syariah dinilai masih belum memadai.

"Dengan melihat tiga kondisi itu, kami melihat ada peluang besar bagi kami untuk bisa memenuhi hal-hal yang dapat ditingkatkan di segmen syariah itu,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya