Austindo Nusantara Jaya Bagikan Dividen Rp 43 per Saham, Cek Jadwalnya

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membagikan dividen sebesar 25 persen dari laba bersih 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jun 2022, 16:41 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 16:41 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 10 juta, setara Rp 144,23 miliar atau Rp 43 per lembar saham.

Dividen itu merupakan 25 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021. Adapun sepanjang tahun lalu, Austindo Nusantara Jaya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 40,03 juta. Naik 1.604,74 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 2,35 juta.

Raihan tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan yang tercatat sebesar USD 266,79 juta pada 2021. Naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 164,1 juta.

Rencana pembagian dividen itu telah mendapat persetujuan pemegang saham  dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada Rabu, 8 Juni 2022.

Sisa laba bersih tahun buku 2021 akan dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan. Berikut jadwal pembagian dividen tunai PT Austindo Nusantara Jaya Tbk: Tanggal efektif: 08 Juni 2022

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 16 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juni 2022

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2022

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 21 Juni 2022

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 20 Juni 2022 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen: 8 Juli 2022

Pada penutupan perdagangan Jumat, 10 Juni 2022, saham ANJT melemah 1,95 persen ke posisi Rp 1.005 per saham. Saham ANJT dibuka stagnan Rp 1.025.

Saham ANJT berada di level tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 998 kali dengan volume perdagangan 31.799 saham. Nilai transaksi Rp 3,2 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belanja Modal 2022

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
Pengaplikasian kompos pada tanaman sawit (Dok:PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 6,2 juta atau sekitar Rp 91,3 miliar (kurs Rp 14.499 per USD) di kuartal I 2022. Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, Nopri Pitoy memaparkan, raihan itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 8,6 juta.

"Jadi realisasi capex di kuartal I 2022 baru USD 6,2 juta,” kata Nopri dalam paparan publik perseroan, ditulis Kamis (9/6/2022).

Dalam paparannya, realisasi belanja modal tertinggi pernah dicatatkan pada 2019. Saat itu, perseroan berhasil merealisasikan belanja modal hingga USD 74,3 juta. Alih-alih terjadi pandemi covid-19 pada 2020 dan 2021, Nopri mengatakan, realisasi belanja modal yang tinggi pada 2019 bertepatan dengan penyelesaian sejumlah proyek perseroan.

"Realisasi capex di 2019 kelihatan tinggi tapi itu karena kita sedang dalam penyelesaian pembangunan pabrik kelapa sawit di Sorong Selatan dan juga pembangunan kernel di Sorong Selatan. Di kuartal I 2022, kita capex-nya akan normal kembali. Capex yang akan kita belanja di 2022 akan mirip dengan tahun 2021 dan 2020,” ujar Nopri.

Realisasi Belanja Modal

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
Truk pengangkut TBS PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Adapun total realisasi capex pada 2020 dan 2021 masing-masing sebesar USD 45,6 juta dan USD 43,5 juta. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) Lucas Kurniawan menyebutkan belanja modal yang disiapkan perseroan untuk tahun ini sekitar USD 47 juta. Dari angka tersebut, utamanya sekitar 26 persen akan dialokasikan untuk peremajaan kembali perkebunan sawit.

“Lalu sekitar 26 persen lainnya digunakan untuk pembangunan pabrik kompos ketiga di Kalimantan Barat. Ini sudah dimulai awal tahun ini. Serta sebagian untuk perbaikan pembangunan infrastruktur untuk perkebunan gudang kami di Papua Barat,” imbuh Lucas.

Selain itu, belanja modal rutin dialokasikan untuk peremajaan alat transportasi dan alat berat milik perseroan. Kemudian pembangunan perumahan dan infrastruktur penunjang di sekitar kebun. Perseroan juga berencana membangun satu unit jetty di Ketapang, Kalimantan Barat.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham ANJT naik 0,97 persen ke posisi Rp 1.040 per saham. Saham ANJT berada di level tertinggi Rp 1.050 dan terendah Rp 1.025 per saham. Total volume perdagangan 5.876.200 saham. Nilai transaksi Rp 6,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.129 kali.

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi truk angkut sawit (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)
Ilustrasi truk angkut sawit (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan ditunjukkan dari pendapatan dan laba bersih 2022. Perseroan menyatakan, hal tersebut didukung kenaikan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK).

Mengutip laporan keuangan dalam buletin perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (10/5/2022), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk membukukan pendapatan USD 75,54 juta atau setara Rp 1,08 triliun (kurs rata-rata Rp 14.344 per dolar AS) pada kuartal I 2022.

Pendapatan itu tumbuh 28,8 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 58,65 juta atau setara Rp 831,98 miliar (kurs rata-rata Rp 14.184 per dolar AS pada kuartal I 2021).

Kenaikan pendapatan dipicu naiknya harga jual rata-rata CPO dan PK. Penjualan CPO dan PK berkontribusi 99 persen terhadap total perseroan perseroan atau USD 74,8 juta dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 58,2 juta atau 99,2 persen dari jumlah pendapatan perseroan.

Segmen sagu perseroan berkontribusi sebesar USD 378,8 ribu dari total pendapatan pada kuartal I 2022 naik dari USD 212,3 ribu pada kuartal I 2021 disebabkan oleh peningkatan volume penjualan.

Segmen energi terbarukan berkontribusi sebesar USD 150,6 ribu pada kuartal I 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan USD 151,2 ribu pada Q1 2021.

Hal ini disebabkan oleh lebih rendahnya produksi listrik pada pembangkit listrik biogas jika dibandingkan kuartal I 2021. Sementara itu, pendapatan penjualan edamame sebesar USD 203,2 ribu, naik sebesar 174,9 persen dari USD 73,9 ribu pada kuartal I 2021, terutama disebabkan oleh lebih tinggi nya volume dan harga penjualan edamame segar dan beku.

Perseroan mulai operasi komersial produk edamame beku pada kuartal III 2021.Beban pokok pendapatan naik 30,8 persen menjadi USD 56,01 juta atau Rp 803,41 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 42,82 juta atau Rp 607,46 miliar.

 

 

Selanjutnya

Pembibitan sawit di SMM, Belitung (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)
Pembibitan sawit di SMM, Belitung (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Perseroan pun memperoleh laba bruto USD 19,53 juta atau setara Rp 280,22 miliar selama tiga bulan pertama 2022.

Realisasi laba bruto itu tumbuh 23,4 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 15,82 juta atau Rp 224,51 miliar. Beban usaha bersih susut 69,4 persen dari USD 9,36 juta atau setara Rp 132,81 miliar pada kuartal I 2021 menjadi USD 2,86 juta atau setara Rp 41,03 miliar.

Melihat kondisi tersebut, laba usaha perseroan naik 157,9 persen menjadi USD 16,67 juta atau setara Rp 239,19 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 6,46 juta atau Rp 91,70 miliar.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk membukukan laba periode berjalan melonjak 261,9 persen menjadi USD 11,16 juta atau setara Rp 160,10 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,08 juta atau Rp 43,74 miliar.

Perseroan menyatakan, kenaikan laba bersih tersebut didorong kenaikan harga jual rata-rata CPO dan PK pada kuartal I 2022. Faktor ini menyebabkan EBITA naik dari USD 12,9 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 23,7 juta pada kuartal I 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya