Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis (14/7/2022). Laporan kinerja emiten hingga harga komoditas menjadi sentimen IHSG.
Hal itu disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya.
Baca Juga
"Pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah capital inflow yang masih bertahan, laporan kinerja emiten serta stabilnya perekonomian masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga kini,” kata dia.
Advertisement
William menambahkan, salah satu faktor sentimen luar yang masih berasal dari harga komoditas yang sudah mulai rentan terhadap tekanan. "IHSG berpotensi tertekan di kisaran 6.598-6.721," kata William.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,2 persen ke posisi 6.640 pada Rabu, 13 Juli 2022.
"Kami memperkirakan, selama IHSG masih mampu bergerak di atas support 6.559, posisi IHSG nampaknya masih berada pada bagian dari wave (iv) pada label hitam sehingga koreksi IHSG hanya akan menguji area 6.600 dan berpeluang menguat kembali,” kata dia.
Ia mengatakan, bila IHSG break dari 6.559, IHSG terkonfirmasi membentuk wave (v) untuk menuju ke area 6.420-6.500. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.602,6.559 Kamis pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
1.PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) - Buy on Weakness (160)
Saham ASRI ditutup flat di level 160 pada perdagangan Rabu, 13 Juli 2022, dan pergerakannya masih cenderung sideways.
“Kami memperkirakan, saat ini posisi ASRI sedang berada pada bagian dari wave y dari wave (b) dari wave [y], hal tersebut berarti ASRI masih rawan terkoreksi sekaligus menguji support trendlinenya terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 154-160
Target Price: 164, 170
Stoploss: below 149
Advertisement
Saham BBYB-TBIG
2.PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) - Buy on Weakness (1.170)
Saham BBYB ditutup terkoreksi 4,9 persen ke level 1.170 pada perdagangan Rabu, 13 Juli 2022.
“Saat ini, posisi saham BBYB diperkirakan sedang berada di awal dari wave [b] pada label hitam, sehingga BBYB masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW selama masih mampu berada di atas 940 sebagai supportnya,” kata dia.
Buy on Weakness: 990-1.155
Target Price: 1.300, 1.480
Stoploss: below 940
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness (875)
Saham BRPT ditutup menguat cukup signifikan, sebesar 6,1 persen ke level 875 pada perdagangan, Rabu, 13 Juli 2022, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA200.
"Kami memperkirakan, saat ini posisi BRPT sedang berada di wave (iii) dari wave [c]. Hal tersebut berarti, BRPT diperkirakan akan terkoreksi dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 820-850
Target Price: 920, 950
Stoploss: below 785
4.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) - Buy on Weakness (2.900)
Saham TBIG ditutup menguat 1,4 persen ke level 2.900 pada perdagangan Rabu, 13 Juli 2022, tetapi pergerakannya masih tertahan oleh cluster MA60 dan MA200.
“Kami memperkirakan, posisi TBIG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave Y sehingga TBIG masih rawan untuk terkoreksi terlebih dahulu,” ujar dia.
Buy on Weakness: 2.830-2.860
Target Price: 3.000, 3.080
Stoploss: below 2.780
Penutupan IHSG Rabu 13 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (13/7/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham teknologi.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG rontok 1,15 persen ke posisi 6.640,99. Indeks LQ45 melemah 1,38 persen ke posisi 936,43. Seluruh indeks acuan tertekan. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.727,92 dan terendah 6.636,04. Sebanyak 172 saham menguat dan 331 saham tertekan. 181 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.103.898 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,7 triliun. Dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.968.
Sebagian besar indeks sektor saham merosot kecuali indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,06 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 1,77 persen, dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 1,31 persen, indeks saham IDXenergy turun 1,05 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,72 persen.
Vice Presiden PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, IHSG melemah seiring investor antisipasi rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yaitu inflasi yang diproyeksi tetap tinggi. Hal itu dapat memicu bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi.
"Ini artinya kurs rupiah bisa melemah lagi dan tekanan BI untuk menaikkan suku bunga acuan akan bertambah besar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, IHSG pada perdagangan Kamis, 14 Juli 2022 tergantung inflasi AS. "Tergantung angka inflasinya, bila masih 8 persen atau bahkan lebih tinggi, IHSG bisa koreksi lagi. Support di 6.600,” ujar dia.
Advertisement