Liputan6.com, Jakarta - UOB menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk meluncurkan fasilitas suistainabiliy-linked trade yang pertama kali dilakukan UOB di Indonesia.
Fasilitas kredit senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.979 per dolar AS) ini tersedia dalam green and sustanaible trade finance and working capital framework UOB yang memberikan terhadap tujuan keberlanjutan jangka panjang klien.
Baca Juga
Melalui fasilitas ini, Chandra Asri Petrochemical dapat memanfaatkan pendanaan UOB dengan tarif khusus yang sesuai dengan nilai keberlanjutannya, berdasarkan penilaian dari sebuah badan independent global dalam bidang penilaian keberlanjutan.
Advertisement
Program ini akan mengedepankan prioritas environmental, social, and governance (ESG) Chandra Asri serta meningkatkan ketahanan rantai pasok perusahaan. Diharapkan langkah ini akan mendorong kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan untuk industri petrokimia di Indonesia.
Wholesale Banking Director UOB Indonesia, Harapman Kasan menuturkan, pihaknya bangga dapat bermitra dengan Chandra Asri dalam menyediakan solusi pendanaan sustainability-linked trade yang pertama kali diluncurkan UOB di Indonesia.
"Sebagai bank, kami memiliki tanggung jawab dalam mendukung nasabah untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Kami akan terus menyediakan akses yang sederhana dan cepat kepada nasabah dalam memperoleh solusi pendanaan berkelanjutan yang dapat mendukung pemerintah dan masyarakat luas untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bersama-sama," ujar dia dikutip dari keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/7/2022).
Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor mengatakan, Chandra Asri bangga dapat berkolaborasi dengan UOB dalam fasilitas yang luar biasa ini.
"Kedua perusahaan memiliki komitmen yang sama terhadap pencapaian ESG dan merupakan unsur penting dari DNA kedua Perusahaan kami,” ujar dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fasilitas Pendanaan
Ia menambahkan, fasilitas pendanaan dagang yang terkait dengan keberlanjutan ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan berdasarkan Corporate Sustainability Framework yang dimiliki Chandra Asri dan sangat terkait erat dengan keputusan strategis jangka pendek, menengah, dan panjang perusahaan.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs), kerangka pendanaan berkelanjutan UOB ini memungkinkan perusahaan-perusahaan mengajukan produk perbankan hijau atau yang terkait dengan keberlanjutan tanpa harus mengembangkan kerangka pendanaan mereka sendiri.
Selain Green and Sustainable Trade Finance and Working Capital Framework ini, UOB juga memiliki kerangka untuk kota pintar, pengembang dan pemilik bangunan hijau, serta ekonomi sirkular. Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia yang mengoperasikan satu-satunya pabrik Naphtha cracker di Indonesia.
Komitmen terhadap pendanaan dagang yang terkait dengan keberlanjutan ini merupakan komitmen dan fokus perusahaan yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan, sebagai bagian dari Sustainability Framework yang holistik serta fokus terhadap prinsip-prinsip ESG.
Perusahaan juga membangun kompleks petrokimia berskala global kedua (CAP2), yang akan berkontribusi terhadap pengembangan dunia industri di Indonesia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
OCBC NISP Kucurkan Pinjaman Rp 1,49 Triliun kepada Chandra Asri
Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kucurkan pinjaman USD 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.968 per dolar AS) untuk Chandra Asri. Pinjaman itu untuk fasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia Indonesia.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/7/2022), pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISP adalah bagian dari komitmen untuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya.
"Kerja sama strategis ini merupakan langkah awal yang baik untuk kedua belah pihak. Sebagai mitra perbankan, kami berharap dapat memberikan layanan keuangan yang terintegrasi dan komprehensif guna mendukung Chandra Asri untuk tetap menjadi produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Bank OCBC NISP, Martin Widjaja.
Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor menekankan, Chandra Asri sangat antusias untuk memperluas dan meningkatkan hubungan dengan Bank OCBC NISP, institusi keuangan terkemuka yang menyediakan solusi perbankan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan nasabah industri seperti perseroan.
Komitmen bank untuk kemitraan jangka panjang dan pemahaman mendalam tentang model bisnis nasabah mereka adalah bukti komitmen mereka terhadap keberlanjutan, dengan fokus pelanggan yang kuat.
"Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna memenuhi pertumbuhan permintaan peroduk petrokimia di dalam negeri,” ujar dia.
Salah satu strategi Perseroan adalah mengembangkan kompleks CAP2 berskala dunia. Dengan dibangunnya kompleks ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi.
Selesaikan Program Penawaran Obligasi Ketiga Rp 5 Triliun
Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) selesaikan program obligasi rupiah ketiga. Tidak hanya itu, obligasi tersebut diikuti dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) dari investor.
Chandra Asri melaksanakan program penawaran ketiga obligasi. Pada tahap I tahun 2020 ditutup dengan nilai Rp1 triliun, tahap II tahun 2020 dengan Rp6 Miliar, tahap III 2021 yaitu Rp1 triliun, tahap IV 2021 dengan Rp1 triliun dan juga tahap V sebesar Rp1,4 triliun.
Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra menyebutkan, penerbitan Tahap V 2022 terakhir mencatat pemesanan (order book) terlebih dahulu dan kelebihan permintaan terbesar yang pernah ada senilai Rp 2,5 triliun (USD178 juta). Adapun dengan rekor baru penerbitan satu tahap terbesar untuk Chandra Asri senilai Rp1,4 triliun (USD 100 juta).
Penerbitan tersebut pun tercatat menjadi salah satu tenor terpanjang bagi perusahaan swasta, dengan pelunasan kredit sekaligus hingga 10 tahun.
"Kami senang dapat menyelesaikan program obligasi Rupiah dengan sukses dengan dukungan kuat dari investor yang loyal dan penjamin emisi bersama," ujar Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 10 Maret 2022.
Advertisement
Selanjutnya
"Ini adalah bukti kuat dari kepercayaan yang tinggi dari investor domestik terhadap kinerja Perusahaan dan kekuatan finansial," ia menambahkan.
Selain itu, Erwin juga mengungkapkan senang dapat memberikan alternatif yang menarik bagi investor untuk membantu memenuhi kebutuhan investasi, untuk dapat mendiversifikasi portofolio dalam mengurangi risiko, dan meningkatkan hasil serta pengembalian.
Untuk emisi efek terbaru tahap V adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. PT Bank Tabungan Negara Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Kemudian untuk ke depan, Chandra Asri akan berusaha mengembangkan Program Berkelanjutan Obligasi Rupiah serta akan meluncurkan penawaran baru pada 2022 untuk memberikan peluang berkelanjutan kepada investor berpartisipasi dalam pertumbuhan dan ekspansi perusahaan.