Wall Street Reli Tersengat Kinerja Emiten hingga Data Ekonomi AS Membaik

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 416,33 poin atau 1,29 persen ke posisi 32.812,50.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Agu 2022, 06:53 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 06:53 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli pada perdagangan Rabu, 3 Agustus 2022. Wall street kembali menguat seiring pelaku pasar menyambut baik data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan yang membantu menghilangkan kekhawatiran resesi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 416,33 poin atau 1,29 persen ke posisi 32.812,50. Indeks S&P 500  naik 1,56 persen menjadi 4.155,17, dan mencapai level tertinggi sejak Juni. Indeks Nasdaq bertambah 2,59 persen ke posisi 12.668,16 yang didorong kenaikan saham teknologi.

Kenaikan yang mengejutkan jasa PMI pada Juli 2022 membantu investor menghilangkan kekhawatiran AS telah jatuh ke dalam resesi. Hal itu menjadi sentimen yang mendorong pelaku pasar kembali masuk ke saham yang terpuruk. Indeks yang dirilis Rabu, 3 Agustus 2022 mengakhiri penurunan tiga bulan. Demikian mengutip CNBC, Kamis (4/8/2022).

Di sisi lain, data pesanan barang tahan lama dan manufaktur pada Juni 2022 juga lebih baik dari yang diharapkan. Komentar dari Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard juga mendorong sentimen. Kepada CNBC, ia menuturkan tidak berpkir AS saat ini dalam resesi, dan kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi yang tinggi akan terus berlanjut.

"Seperti yang dikatakan chairman, kami tidak dalam resesi sekarang. Dengan semua pertumbuhan pekerjaan di paruh pertama tahun ini, sulit untuk mengatakan ada resesi,” ujar Bullard.

Musim laporan keuangan berlanjut, memberi harapan kepada investor kalau pasar dapat pulih dan berpotensi memulai pasar bullish atau menguat. Indeks S7P 500 naik sekitar 14 persen dari level terendah intraday baru-baru ini pada Juni, dan indeks Nasdaq berada pada level yang tidak terlihat sejak Mei 2022.

Selain itu, pelaku pasar juga menepis kecemasan mengenai kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan yang dapat semakin membebani hubungan AS-China yang sudah tegang. China telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk memperingatkannya agar tidak melakukan perjalanan.

Saham PayPal menguat 9 persen pada Rabu, 3 Agustus 2022 dan sejumlah profesional mendiskusikan mengapa tertarik pada raksasa pembayaran. Reli saham PayPal terjadi setelah laba kuartalan yang lebih kuat dari yang diantisipasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wall Street Lesu Imbas The Fed hingga Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Agustus 2022. Koreksi wall street terjadi seiring investor menimbang meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China dengan kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Selain itu, investor juga bereaksi terhadap komentar dari Presiden the Federal Reserve (the Fed) tentang langkah bank sentral ke depan. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,67 persen ke posisi 4.091,19 setelah turun hampir 1 persen di awal sesi.

Indeks Dow Jones juga susut 402,23 poin atau 1,23 persen menjadi 32.396,17. Caterpillar bebani indeks Dow Jones. Saham Caterpillar turun setelah perseroan membukukan laba kuartalan yang mengecewakan. Indeks Nasdaq melemah terbatas 0,16 persen ke posisi 12.348,76. Indeks acuan tersebut turun meski Uber melompat 18,9 persen yang dipicu laba.

Saham bergejolak pada perdagangan Selasa sore waktu setempat lantaran reaksi terhadap beberapa komentar dari Presiden the Fed regional yang semuanya mengabaikan gagasan bank sentral akan menaikkan atau menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Presiden Fed Chicago, Charles Evans berharap bank sentral dapat menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada September dan kemudian melanjutkan dengan kenaikan 25 basis poin hingga awal kuartal II pada 2023.

Presiden Fed San Francisco Marly Daly menuturkan, bank sentral masih memiliki pekerjaan di depan untuk meredam inflasi. Presiden the Fed Cleveland, Loretta Mester menuturkan, beberapa bulan lagi bukti kalau inflasi telah mencapai puncaknya akan diperlukan sebelum bank sentral akhiri siklus kenaikan suku bunganya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ketegangan Geopolitik AS-China

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sentimen lain yang pengaruhi bursa saham datang dari berita politik. Pelosi akan menginap di Taiwan, berdasarkan laporan Reuters. Menjelang perjalanan, pejabat China mengancam akan bertindak jika Pelosi melanjutkan kunjungan tersebut.

Pelosi adalah pejabat Amerika Serikat paling senior yang bertemu dengan pemimpin Taiwan sejak mantan Ketua DPR Newt Gingrich pada 1997.

“Saya pikir perjalanan itu tidak akan mengarah pada gangguan ekonomi nyata, tetapi tentu saja retorika dan berita utama mulai meningkat dan itu adalah sesuatu yang perlu kita perhatikan ke depan,” ujar Senior Investment Strategist Edward Jones, Mona Mahajan dikutip dari CNBC, Rabu (3/8/2022).

Ia menambahkan, ketegangan geopolitik telah menjadi tema yang benar-benar dilihat sepanjang tahun yang membebani pasar.

Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti rilis kinerja keuangan dari Starbucks, PayPal, dan Advanced Micro Devices. Dari data ekonomi, investor sedang menunggu laporan nonfarm payrolls Juli 2022 yang dijadwalkan rilis pada Jumat pekan ini. Hal ini menjadi petunjuk lebih lanjut tentang keadaan ekonomi dan pasar kerja.

Saham Uber naik 19 persen dan menarik perhatian pasar. Hal ini setelah perseroan rilis kinerja kuartalan. Perseroan masih membukukan rugi besar pada kuartal II 2022, tetapi mengalahkan pendapatan.

 

Wall Street Tergelincir pada 1 Agustus 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Senin, 1 Agustus 2022. Pergerakan wall street pada awal Agustus 2022 ini lesu seiring investor mempertanyakan apakah reli baru-baru ini terus berlanjut setelah Juli menjadi bulan terbaik sejak 2020.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks utama menghentikan kenaikan beruntun tiga hari. Indeks S&P 500 melemah 0,28 persen ke posisi 4.118,63. Indeks Nasdaq susut 0,18 persen ke posisi 12.368,98. Indeks Dow Jones tergelincir 46,73 poin atau 0,14 persen ke posisi 32.798,40.

Indeks Dow Jones melemah meski Boeing naik 6,13 persen setelah AS menyetujui rencana melanjutkan pengiriman 787. Sektor energi merupakan hambatan besar di pasar karena harga minyak turun. Saham Diamondback Energy, ExxoMobil, Chevron, dan Devon Energy merosot.

Laporan manufaktur yang lebih baik dari perkiraan membantu sentimen. Saham produsen chip seperti AMD dan Nvidia menguat ke wilayah positif. Laporan tersebut juga menunjukkan meski harga tergelincir, sebuah perkembangan positif di tengah inflasi yang tinggi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya