Indomobil Multi Jasa Batal Bawa IPO Anak Usaha

Direktur Utama PT Indomobil Multi Jasa Tbk, Jusak Kertowidjojo mengatakan, keputusan itu diambil merujuk pada kondisi pasar terkini yang dinilai belum stabil.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Agu 2022, 12:13 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 12:13 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) membatalkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) anak usaha, PT CSM Corporatama atau Indorent.

Direktur Utama PT Indomobil Multi Jasa Tbk, Jusak Kertowidjojo mengatakan, keputusan itu diambil merujuk pada kondisi pasar terkini yang dinilai belum stabil.

“PT CSM Corporatama tidak melanjutkan proses pelaksanaan penawaran umum saham perdana dikarenakan kondisi pasar yang masih belum stabil sehingga PT CSM Corporatama tetap menjadi perusahaan Tertutup dan telah melakukan penyesuaian kembali anggaran dasarnya,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (24/8/2022).

Dengan begitu, nilai kepemilikan saham perseroan tidak berubah dan tetap menjadi pemegang saham pengendali atas PT CSM Corporatama. Sebelumnya, perseroan telah menyampaikan rencana IPO entitas anak itu pada 14 April lalu melalui Surat Perseroan Nomor LGL/013/IMJ/IV/2022.

Disebutkan saat itu, jika PT CSM Corporatama IPO, kepemilikan saham oleh perseroan akan mengalami perubahan, namun perseroan akan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali.

PT CSM Corporatama adalah perusahaan penyedia jasa sewa dan pengelolaan kendaraan yang telah lebih dari 30 tahun melayani korporasi dan instansi pemerintah untuk menyediakan berbagai merk dan tipe serta jenis kendaraan sesuai kebutuhan pelanggan.

Melansir laman perusahaan, Indorent saat ini tercatat memiliki 22.000 kendaraan dengan beragam jenis. Mulai dari multi-purpose vehicle (MPV), sport utility vehicle (SUV), luxury, hingga niaga seperti pickup dan truk.

 

 

Indomobil Sukses Internasional Tebar Dividen Rp 4 per Saham, Catat Jadwalnya

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

Indomobil Sukses Internasional berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 15,97 miliar atau Rp 4 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan IMAS pada 27 Juli 2022.

Sementara itu, pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk minus Rp 264 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 544 miliar serta total ekuitas sebesar Rp 128 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (1/8/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Indomobil Sukses Internasional Tbk:

Tanggal Efektif: 27 Juli 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 4 Agustus 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 5 Agustus 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai:8 Agustus 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 9 Agustus 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 8 Agustus 2022 Waktu 16:00

Tanggal Pembayaran Dividen: 26 Agustus 2022

Masih dalam kesempatan yang sama, RUPST menyetujui jajaran komisaris dan direksi Indomobil Sukses Internasional sebagai berikut:

Jajaran Komisaris

Komisaris Utama : Soebronto Laras

Wakil Komisaris Utama : Pranata Hajadi

Komisaris : Eugene Cho Park

Komisaris Independen : Hanadi Rahardja

Komisaris Independen : Mohamad Jusuf Hamka

Komisaris Independen : Tan Lian Soei

Jajaran Direksi

Direktur Utama : Jusak Kertowidjojo

Direkur : Josef Utamin

Direktur : Santiago Soriano Navarro

Direktur : Alex Sutisna

Direktur : Evensius Go

IHSG Melanjutkan Penguatan, Saham BUMI hingga BBCA Terlaris

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu (24/8/2022). Sektor saham teknologi memimpin penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG naik enam poin ke posisi 7.169,74. Indeks LQ45 menguat 0,28 persen ke posisi 1.026,44. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.184,19 dan terendah 7.156,45. Sebanyak 221 saham menguat dan 148 saham melemah.

Total frekuensi perdagangan 83.236 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.820.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXenergy susut 0,46 persen. Indeks sektor saham IDXtechno melonjak 1,14 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,44 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,39 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,37 persen, indeks sektor saham IDXproperty naik 0,39 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melambung 0,26 persen. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,17 persen. Selain itu, indeks sektor IDXhealth susut 0,13 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat ke posisi 7.163 pada perdagangan Selasa, 23 Agustus 2022. Penguatan IHSG ini setelah Bank Indonesia secara tak terduga menaikkan suku bunga 25 basis poin meski meningkatkan kewaspadaan menjelang data makro Amerika Serikat dan pesan the Fed terbaru di Jackson Hole Symposium.

Sementara itu, perdagangan bank besar dengan volume sedikit. DIprediksi lantaran reaksi investor domestik terhadap reli dolar Amerika Serikat. Saham batu bara dan logam menguat meski pergerakan datar pada harga LME global. Saham ADRO naik 6,4 persen, PTBA 3,7 persen, ITMG 3,5 persen dan ANTM bertambah 2,3 persen. 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya