Dirut Bayan Resources Lepas Saham BYAN Rp 4 Miliar

Direktur Utama Bayan Resources (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 400 ribu saham BYAN dengan harga Rp 10.000 per saham.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Sep 2022, 16:38 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 16:38 WIB
Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong melepas saham BYAN pada 13 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 400 ribu saham BYAN dengan harga Rp 10.000 per saham.

Dengan demikian, total nilai penjualan saham Bayan Resources sekitar Rp 4 miliar Transaksi tersebut dilakukan pada 13 September 2022.

Usai melakukan transaksi tersebut, Dato Dr Low Tuck Kwong menggenggam 2.033.453.187 lembar saham BYAN atau setara dengan 61 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen.

“Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong divestasi saham BYAN pada 22 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 20.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham. Dengan demikian, total nilai penjualan saham BYAN sekitar Rp 600 juta. Penjualan saham itu dilakukan pada 22 Agustus 2022.

Setelah melakukan transaksi itu, Low Tuck Kwong memegang 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen dari sebelumnya 2.033.873.187 atau setara 61,02 persen. Adapun tujuan transaksi tersebut untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.

"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transaksi Saham BYAN

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Dato' Dr. Low Tuck Kwong menambah kepemilikan atas saham perseroan. Low Tuck Kwong membeli 1.542.857 lembar saham perseroan dengan harga Rp 63.000 per lembarnya. Sehingga total transaksi mencapai Rp 97,2 miliar.

"Tanggal transaksi yaitu pada 8 Agustus 2022. Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 15 Agustus 2022.

Usai transaksi, Dato' Dr. Low Tuck Kwong kini genggam 2.033.913.187 lembar saham BYAN atau sebesar 61,02 persen dari total saham perseroan, dari sebelumnya 2.032.370.330 lembar atau setara 60,97 persen.

Pada perdagangan Senin, 15 Agustus 2022, saham Bayan Resources ditutup turun 75 poin atau 0,11 persen ke posisi 66.025. BYAN dibuka pada posisi 66.100 dan bergerak pada rentang 66.000—66.100. Sejak awal tahun, saham BYAN telah naik 39.825 poin atau 152 persen.

Sebelumnya, Low Tuck Kwong melakukan divestasi atau menjual 5.165.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham atau total senilai Rp 154,95 miliar pada 22 Juli 2022. Usai transaksi saat itu, Low Tuck Kwong memegang 2.032.415.330 lembar saham BYAN atau 60,97 persen dari sebelumnya 2.037.580.330 atau setara 61,13 persen.


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. PT Bayan Resources Tbk meraih kenaikan pendapatan dan laba bersih hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (14/9/2022), PT Bayan Resources Tbk meraih pendapatan USD 2 miliar atau sekitar Rp 30,04 triliun (asumsi kurs Rp 14.985 per dolar AS). Pendapatan tumbuh 95,86 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,02 miliar.

Beban pokok pendapatan naik 28,43 persen menjadi USD 554,82 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 431,97 juta. Dengan demikian laba bruto bertambah 145,09 persen pada semester I 2022. Perseroan membukukan laba bruto USD 1,45 miliar dari periode semester I 2021 sebesar USD 591,69 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari USD 77,70 juta pada semester I 2021 menjadi USD 95,77 juta pada semester I 2022. Beban umum dan administrasi naik menjadi USD 61,76 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 17,53 juta.

 


Selanjutnya

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Beban keuangan turun menjadi USD 1,38 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 33,32 juta. Penghasilan keuangan naik menjadi USD 3,09 juta pada semester I 2022 dari semester I 2021 sebesar USD 2,36 juta.

PT Bayan Resources Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 188,01 persen menjadi USD 970,75 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 337,04 juta.

Laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 0,29 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,10.

Total ekuitas tercatat USD 1,81 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,86 miliar.Liabilitas perseroan naik menjadi USD 685,84 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 570,80 juta.

Aset perseroan naik menjadi USD 2,50 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,43 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat USD 620,18 juta pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 980,50 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya