Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sedang menggarap beberapa proyek di Bali, salah satunya penataan Kawasan Pura Agung Besakih yang berlokasi di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Proyek Manager Revitalisasi Besakih, Galang Bastiono mengungkapkan, proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan nilai kontrak Rp 378,4 miliar.
Baca Juga
"Karena proyek ini milik pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, maka sumber dana proyek berasal dari APBN tahun anggaran 2021-2022," ujar Galang pada acara media visit, Bali, Kamis (20/10/2022).
Advertisement
Galang menuturkan, latar belakang dibangunnya proyek ini lantaran wilayah tersebut memiliki masalah kemacetan akibat banyaknya parkir liar dan kios yang tak beraturan.
"Di sini kami ada dua proyek yaitu di area Manik Mas sebagai gedung parkir dan Area Bencingan sebagai lokasi kios yang lebih tertata," tutur Galang.
Gedung parkir di area Manik Mas, nantinya bisa menampung 1.332 mobil, 66 bus, dan 45 sepeda. Selain itu, gedung parkir ini akan menerapkan teknologi smart parking.
Sedangkan untuk area kios di Bencingan bisa menampung 194 kios besar dengan luas 4 x 6 meter dan 140 kios kecil dengan luas 2,5 x 3 meter.
Proyek revitalisasi ini awalnya direncanakan rampung pada Desember 2022, tetapi harus diundur hingga Maret 2023.
"Untuk pembangunan area kios di Bencingan, kami masih mengupayakan untuk bisa selesai akhir tahun ini, tetapi untuk gedung parkir kami harus mengundur hingga Maret 2023 karena ada beberapa lahan yang baru kami terima pada Mei 2022. Sejauh ini progres keduanya telah mencapai 66,15 persen," ujar Galang.
Galang berharap dengan adanya revitalisasi ini dapat menata ulang kegiatan perekonomian dan mendukung UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
Proyek Pelabuhan Benoa PTPP Bakal Rampung Maret 2023
Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sedang menggarap proyek Pelabuhan Benoa paket B di Bali. Proyek dengan nilai Rp 552,7 miliar ini direncanakan rampung pada Maret 2023.
SEM PT PP, Rizky Torang Surya Siagian menuturkan, proyek Pelabuhan Benoa yang digarap PT PP Tbk terdiri dari pekerjaan Retaining Wall sepanjang 684 meter dan pekerjaan pengerukan sepanjang 2.940.000 meter kubik.
"Untuk pekerjaan Retaining Wall kita berhasil menyelesaikan satu bulan lebih cepat dari target, sedangkan untuk pengerukan progres kita sudah 21,68 persen," tutur Rizky pada acara media visit di Bali, Kamis (20/10/2022).
Rizky juga mengungkapkan pembiayaan proyek ini berasal dari PMN dan DP Pelindo selaku pemilik proyek.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk, Bakhtiyar Efendi mengatakan, proyek Pelabuhan Benoa adalah salah satu proyek yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Meskipun direncanankan rampung pada Maret 2023, Pelabuhan Benoa jika dikembangkan secara maksimal bisa memakan waktu 5 hingga 10 tahun ke depan.
Prospek Sektor Pelabuhan Masih Besar
Selain itu, Bakhtiyar menyebut perseroan saat ini menjadi salah satu yang terdepan dalam pembangunan proyek Pelabuhan di Indonesia. Bakhtiyar menambahkan, PT PP Tbk hampir selalu hadir di setiap proyek pelabuhan di Indonesia.
"PT PP cukup memimpin di sektor pelabuhan, kami juga melihat prospek dari sektor pelabuhan di depan masih besar dan banyak sekali," pungkas Bakhtiyar.
Advertisement
PTPP Sebut Potensi Sektor Pelabuhan di Indonesia Masih Besar
Sebelumnya, SPV Corsec PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Bakhtiyar Efendi mengungkapkan, perseroan saat ini menjadi salah satu yang terdepan dalam pembangunan proyek pelabuhan di Indonesia.
Bakhtiyar mengungkapkan, perseroan hampir selalu hadir di setiap proyek pelabuhan di Indonesia.
"PT PP cukup memimpin di sektor pelabuhan, kami juga melihat prospek dari sektor pelabuhan di depan masih besar dan banyak sekali," ujar Bakhtiyar pada acara media visit di Bali, Kamis (20/10/2022).
Bachtiyar juga menuturkan mengenai proyek yang saat ini tengah di garap PT PP di Bali yaitu proyek Pelabuhan Benoa paket B. Proyek senilai Rp 552,7 miliar ini adalah salah satu proyek yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Selanjutnya
"Pelabuhan Benoa jika dikembangkan hingga tahap ultimate maka bisa dilakukan 5 hingga 10 tahun ke depan. Kami bangga PT PP menjadi salah satu kontraktor yang mendapatkan porsi lebih banyak," ujar Bakhtiyar.
Adapun SEM PT PP, Rizky Torang Surya Siagian menjelaskan pembiayaan proyek ini berasal dari PMN dan DP Pelindo selaku pemilik proyek.
Secara besar proyek Pelabuhan Benoa yang digarap PT PP terdiri dari pekerjaan Retaining Wall sepanjang 684 meter dan Pekerjaan Pengerukan sepanjang 2.940.000 meter kubik.
"Untuk pekerjaan Retaining Wall kita berhasil menyelesaikan satu bulan lebih cepat dari target, sedangkan untuk pengerukan progres kita sudah 21,68 persen," tutur Rizky.
Dalam pengerjaan proyek ini, PT PP Tbk tetap memperhatikan dampak lingkungan dengan melakukan berbagai kegiatan seperti pemindahan terumbu karang yang terdampak hingga monitoring kualitas udara dan air.
Advertisement