Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 6,7 triliun pada kuartal III 2022 atau tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perolehan tersebut setara 87 persen dari target tahunan yang ditetapkan yakni Rp 7,7 triliun.
"Jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, terdapat pertumbuhan 11 persen. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut hingga akhir Desember 2022 mendatang,” ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga
Pada periode ini, pra penjualan residensial yang dibukukan sebesar Rp 3,9 triliun, berkontribusi 58 persen terhadap total yang dicapai. Sedangkan pra penjualan komersial termasuk kavling tanah komersial, apartemen (strata title) dan ruko mencapai Rp 1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen.
Advertisement
"Selain itu, tahun ini tercatat Rp 972 miliar tanah terjual kepada perusahaan patungan atau setara dengan 14 persen dari total penjualan untuk periode 9 bulan,” imbuh Hermawan.
Prapenjualan ditopang oleh beberapa proyek dan klaster termasuk produk rumah tapak di BSD City. Di antaranya The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu (Jiva, Svani, Svadhi dan Svasti), Enchante, Kiyomi dan Kanade - The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel dan Marigold - Nava Park (pasar segmen premium), dan ditambah ruko- ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center, Latinos Business District, Greenwich dan Campton.
Di luar BSD City, ada beberapa produk kami di area Jabodetabek yang menarik pembeli di antaranya Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).
Sementara prapenjualan komersial terdiri dari Rp 550 miliar dari penjualan kavling komersial di BSD City sebagian besar, Rp 393 miliar dalam bentuk strata title (apartemen/kondominium) dan Rp 927 miliar dari ruko/rukan.
Unit-unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan di unit apartemen BSD City (Marigold, Akasa, dan Upper-West). Ruko sebagian besar dikontribusikan oleh pusat bisnis Northridge, Latinos Business District di BSD City, Greenwich dan Campton.
Bumi Serpong Damai Optimistis Raih Target Penjualan 2022
Sebelumnya, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk properti telah berakhir pada September 2022.
Kebijakan ini diakui turut menopang prapenjualan (marketing sales) emiten properti selama pandemi Covid-19. Kendati demikian, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya mengatakan ada atau tidak insentif itu, perseroan optimistis dapat mencapai target kinerja hingga akhir tahun. Sebagai gambaran, penjualan perseroan hingga Juni 2022 telah mencapai sekitar 62 persen dari target tahunan sebesar Rp 7,7 triliun.
"Jadi kami melihat dengan atau tanpa adanya insentif tersebut pun, kami masih dapat melakukan penjualan sesuai dengan target yang telah kami tetapkan. Kami optimis dapat mencapai target marketing sales 2022,” kata Hermawan kepada Liputan6.com, ditulis Jumat (14/10/2022).
Untuk sisa tahun ini, Hermawan mengatakan raihan prapenjualan perseroan pada kinerja keuangan juga tergantung pada beberapa kondisi. Salah satunya adalah serah terima produk perseroan kepada konsumen. Seiring dengan berakhirnya insentif PPN DTP, perseroan akan fokus melanjutkan proyek yang sudah berjalan sepanjang 2022.
Sayangnya, insentif PPN DTP berakhir saat pasar tengah dihadapkan pada ancaman inflasi, kenaikan suku bunga, hingga potensi resesi global. Hermawan mengakui, kondisi ini berdampak pada raihan pra penjualan perseroan.
Meski demikian, saat ini Hermawan mengatakan dampaknya belum signifikan. Sehingga ia optimistis target tahun ini dapat dicapai.
"Dengan melihat kondisi inflasi, suku bunga, kenaikan BBM, tentunya ini akan berdampak pada pencapaian marketing sales kami, tetapi saat ini kami melihat hal ini belum berdampak secara signifikan. Kami masih optimis dapat mencapai hasil marketing sales 2022,” ujar Hermawan.
Advertisement
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi pendapatan usaha senilai Rp 3,84 triliun. Pendapatan itu naik 17,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,25 triliun.
Segmen utama Bumi Serpong Damai yakni segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title membukukan pencapaian sebesar Rp 2,89 triliun. Dengan demikian segmen tersebut memberikan kontribusi sebesar 75,34 persen terhadap total pendapatan usaha.
Kontributor terbesar kedua adalah segmen sewa sebesar Rp 457,79 miliar. Tumbuh 25,31 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 365,32 miliar. Segmen ini berkontribusi sebesar 11,94 persen atas total pendapatan usaha.
Selanjutnya, segmen pengelolaan gedung tercatat sekitar Rp 169,93 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 4,43 persen terhadap total pendapatan usaha. Kinerja segmen tersebut tumbuh 17,02 persen.
Selanjutnya
Adapun pendapatan lainnya sebesar Rp 318,23 miliar dikontribusikan oleh segmen lain-lain. Secara total angka ini tumbuh 100,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 158,83 miliar.
Sejalan dengan kenaikan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 1,46 triliun dari Rp 1,07 triliun pada Juni 2022. Meski begitu, perseroan mampu mencatatkan laba kotor senilai Rp 2,37 triliun, naik 8,4 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 2,2 triliun.
Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain berupa pendapatan bunga dan investasi sebesar Rp 177,68 miliar, keuntungan selisih kurs mata uang asing Rp 106,01 triliun, dan keuntungan dari perubahan nilai wajar melalui laba rugi sebesar Rp 22,07 miliar.
Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,3 miliar, dampak penghapusan aset hak guna Rp 1,55 miliar, dampak pendiskontoan aset dan liabilitas keuangan Rp 329,08 juta, keuntungan penjualan aset tetap Rp 116,46 juta, dan beban lain-lain Rp 38,08 juta. Sementara beban lain-lain tercatat sebesar Rp 843,67 miliar.
Advertisement
Aset Perseroan
Perseroan juga mencatatkan ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 13,77 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 509,03 miliar. Raihan itu turun 31,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 746,96 miliar.
Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 463,64 miliar. Turun 31,82 persen pada semester I tahun lalu sebesar Rp 680 miliar. Sehingga laba per saham menjadi Rp 22,17 dari sebelumnya Rp 32,52.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 63,69 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 61,47 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 30,38 triliun dan aset tidak lancar Rp 33,31 triliun.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 27,59 triliun, naik dibandingkan Rp 25,58 triliun pada akhir Desember 2022. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 11,64 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 15,95 triliun.
Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 tercatat naik menjadi Rp 36,1 triliun dari Rp 35,89 triliun per akhir Desember 2021.