Alasan Delta Dunia Makmur Tambah Saham di Asiamet Jadi 24 Persen

PT Delta Dunia Makmur Tbk menambah kepemilikan saham dari 15,3 persen menjadi 24,2 persen di Asiamet Resources Limited pada 14 November 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Nov 2022, 14:01 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2022, 14:01 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) meningkatkan kepemilikan saham di Asiamet Resources Limited (ARS) lantaran memperluas usaha di luar sektor batu bara.

Hal itu disampaikan perseroan saat diminta penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (20/11/2022).

PT Delta Dunia Makmur Tbk menambah kepemilikan saham dari 15,3 persen menjadi 24,2 persen di Asiamet Resources Limited pada 14 November 2022. 

"Perseroan secara aktif memperluas cakupan usahanya di luar batu bara termal ke komoditas lainnya. Batu bara termal saat ini menjadi kegiatan usaha perseroan melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama,” tulis Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menulis, ARS memiliki aset tembaga yang menjanjikan di Indonesia sehingga menambah kepemilikan dalam ARS akan mempercepat pertumbuhan bisnis perseroan ke dalam komoditas transisi energi.

Selain itu, perseroan meningkatkan kepemilikan saham di AS seiring hubungan strategis dengan ARS baik dari sisi kepemilikan saham dan hubungan kerja akan memperkuat posisi perseroan sebagai kontraktor pilihan untuk pembangunan dan penambangan proyek ARS yang sedang berlangsung.

"Dengan menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan proyek tembaga ARS akan membantu perseroan memperluas bisnis jasa pertambangannya ke dalam komoditas tembaga dan komoditas lainnya,” tulis dia.

 

Beri Peluang

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan menambah saham di ARS tersebut, perseroan menilai dapat memberikan peluang pada masa mendatang untuk mempertimbangkan investasi pada proyek-proyek utama ARS untuk memperluas eksposurnya di luar sektor batu bara.

“ARS terutama bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan mineral, berfokus pada tembaga dan tembaga-emas di Indonesia. Proyek unggulan ARS adalah proyek tembaga BKM yang terletak di wilayah timur kontrak karya Kalimantan Surya Kencana,” tulis Ronald.

Adapun kontrak karya KSK dimiliki sepenuhnya oleh ARS dan terletak di sebelah barat laut Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Ia juga menjelaskan kepemilikan perseroan dalam ARS baik langsung dan tidak langsung hanya 24,2 persen. "Perseroan tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk menentukan langsung maupun tidak langsung pengelolaan dan kebijakan ARS,” tulis dia.

Peningkatan kepemilikan ARS menjadi 24,2 persen, perseroan akan membukukan investasi menggunakan equity method. "Berdasarkan PSAK 65, peningkatan kepemilikan ARS oleh perseroan tidak memenuhi syarat atas pengendalian terhadap ARS sehingga tidak ada kewajiban bagi perseroan untuk mengkonsolidasikan ARS ke dalam laporan keuangan konsolidasi perseroan,” tulis Ronald.

Ronald menyatakan, transaksi peningkatan kepemilikan perseroan pada ARS tidak memenuhi definisi, atau salah satu kriteria transaksi material sebagaimana diatur dalam Pasal 3 POJK Nomor 17/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

 

Tambah Saham di Asiamet

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengembangkan ekspansi ke bisnis pertambangan tembaga. Hal ini seiring perseroan telah meningkatkan saham di Asiamet Resources Limited .

PT Delta Dunia Makmur Tbk telah menyelesaikan private placement tanpa perantara setara USD 3 juta untuk ambil alih 230 juta saham biasa baru. Harga pembelian 1,15 pence per saham. Dengan demikian, total kepemilikan saham Delta Dunia Makmur di Asiamet menjadi 529 juta saham atau setara 24,2 persen. Dari sebelumnya 15,3 persen.

Dengan menambah saham tersebut, Delta Dunia Makmur berhak mencalonkan dua dari enam direktur kepada dewan direksi Asiamet. Hak ini berlanjut selama perseroan memiliki dari 19,9 persen kepemilikan saham. Jika kepemilikan saham perseroan langsung atau tidak langsung di bawah 19,9 persen dari modal ditempatkan, perseroan berhak mencalonkan satu orang direktur pada dewan direksi Asiamet.

Selain itu, dewan direksi Asiamet memiliki delegasi otoritas yang merujuk pada keputusan pengeluaran utama, dan kontrak kepada dewan untuk penilaian dan persetujuan.

Delta Dunia Makmur dan anak perusahaannya yang dinominasikan mendapatkan opsi satu arah yang mendukung perseroan untuk memesan USD 5 juta tambahan dari saham Asiamet. Opsi dapat dilaksanakan setiap saat setelah pengangkatan dua direktur Delta Dunia Makmur setelah 1 Januari 2023. Opsi berlaku 12 bulan dan pada saat pelaksanaan opsi, saham akan dihargai 20 persen premium VWAP dalam 10 hari.

Presiden Direktur Delta Dunia Makmur, Ronald Sutardja yakin Asiamet memiliki proyek yang menjanjikan yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net zero carbon pada 2050. "DOID senang dapat terus mendukung Asiamet menuju penyelesaian studi bankable feasibility proyek,” ujar dia dalam keterangan tertulis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/11/2022).

 

Strategi Diversifikasi

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Delta Dunia terus membantu tim manajemen Asiamet pada aspek-aspek kunci studi bankable feasibility ini.

Melalui kerja sama dengan Asiamet serta dengan memanfaatkan keahlian utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama dalam layanan pertambangan di Indonesia, perseroan percaya kerja sama ini akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas kami yang lebih luas, dengan fokus pada komoditas transisi.

Ronald menuturkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk memajukan strategi ESG perseroan, khususnya memperkuat kompetensi inti kami menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan.

"Kami sangat senang melihat Asiamet dapat memperkuat timnya secara signifikan, terutama Darryn McClelland, yang memiliki pengalaman substansial dalam menyelesaikan proyek di Indonesia dan di seluruh Asia. Kami berharap di bawah kepemimpinan Darryn, studi bankable feasibility akan kuat dan dipertimbangkan dengan baik,” ujar Ronald.

Proyek Unggulan

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Proyek unggulan Asiamet yaitu tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) terletak di Kalimantan Tengah. Proyek tersebut sedang dalam tahap studi Kelayakan Usaha dan Kelayakan Kredit (Bankable Feasibility).

Delta Dunia Makmur percaya proyek ini akan menyuplai tembaga dalam proses transisi ke net zero emission. Proyek ini telah sesuai dengan JORC (Kode Australasia untuk Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih).

Adapun  cadangan bijih Terbukti dan Terkira sebesar 51,5Mt pada total tembaga 0,6 persen (303Kt), dan tembaga terlarut 0,4 persen (206Kt).

Selain itu, Sumber Daya Terukur, Terindikasi, dan Tereka sebesar 69,6Mt pada 0,6 persen tembaga (452Kt mengandung tembaga, 0,2 persenkadar cut-off tembaga).

Asiamet akan menggunakan hasil dari penempatan saham tersebut untuk finalisasi studi kelayakan proyek tembaga BKM, pembiayaan proyek lanjutan, serta untuk modal kerja.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya