Nusantara Infrastructure Lepas SPAM IPA Cikokol Rp 55 Miliar

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui entitas anak, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) melepas saham PT Tirta Bangun Nusantara.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Des 2022, 19:26 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 19:26 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui entitas anak, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) menandatangani perjanjian pengikatan jual beli bersyarat (PPJB) dengan PT Bahtera Hijau Mandiri (BHM) terkait pelepasan sejumlah saham pada PT Tirta Bangun Nusantara.

“Potum selaku penjual melepas 100 persen atau sejumlah 26.957.547 lembar saham PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) kepada BHM. Nilai transaksi yang harus dibayar oleh BHM kepada POTUM untuk Rencana transaksi ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 55 miliar,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Nusantara Infrastructure Tbk, Dahlia Evawani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/12/2022).

Potum adalah entitas anak PT Nusantara Infrastructure Tbk yang merupakan perusahaan induk dan pemegang saham untuk seluruh unit usaha-usaha pengelolaan air dan infrastruktur air bersih di grup Perseroan.

Sedangkan TBN adalah pemegang 28 persen saham PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri selaku pemegang konsesi Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikokol, Kota Tangerang. Penyelenggaraan SPAM di IPA Cikokol dengan total kapasitas terpasang 1.575 liter per detik di Cikokol, Kota Tangerang. IPA Cikokol tersebut telah beroperasi sejak 11 Juni 2004.

“Pelaksanaan rencana transaksi ini berpotensi mengurangi aset dan ekuitas Perseroan. Namun, perseroan yakin bahwa paksi ini tidak akan memberikan dampak negatif yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan secara material, karena hingga saat ini Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk menjalankan kegiatan operasional perseroan,” imbuh Dahlia.

Rencana transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 27 Desember 2022, saham META merosot 0,80 persen ke posisi Rp 124 per saham.

Saham META dibuka stagnan Rp 125 per saham. Saham META berada di level tertinggi Rp 126 dan terendah Rp 123 per saham. Total frekuensi perdagangan 630 kali dengan volume perdagangan 87.017. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.

 

 

Incar Pendapatan Tol Naik Dua Kali Lipat Usai Genggam 40 Persen Saham Tol MBZ

Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta saat Libur Tahun Baru
Arus kendaraan saat melintas di ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Sebanyak 143.660 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta lewat empat gerbang tol (GT) utama, antara lain Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa. (merdeka/com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) di sektor jalan tol, PT Margautama Nusantara (MUN) secara resmi telah membeli 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Ramdani Basri mengatakan, seluruh proses transaksi pembelian Jalan Layang MBZ sepenuhnya telah selesai dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku.

"Perusahaan mendapatkan dukungan dan kepercayaan penuh dari para pemangku kepentingan, sehingga seluruh proses dapat berjalan lancar sesuai target,” kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21//12/2022).

Ramdani menambahkan, aksi korporasi ini juga merupakan bentuk konkret kerjasama dan sinergitas yang baik antara pemerintah dan swasta sesuai dengan semangat Indonesia Incorporated yang dicita-citakan sejak dahulu. Transaksi tersebut sekaligus menjadi aset terbesar yang dimiliki perseroan saat ini. Ke depannya, diharapkan aset ini dapat mengerek pendapatan perseroan di bisnis jalan tol.

"Ini aset strategis, di mana jantungnya memang di sini. Otomatis tahun depan revenue-nya masuk ke kita. Saya berharap naik signifikan jadi dua kali lipat dari revenue tol sekarang karena aset kita bertambah cukup besar,” kata Ramdani.

Jalan Layang MBZ merupakan salah satu jalur tol strategis di Indonesia yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada 10 Oktober 2022, MUN bersama Jasa Marga telah melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA).

Resmi Rampungkan Akuisisi 40 Persen Saham Tol MBZ

Jalan tol layang Jakarta-Cikampek
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (dok: PUPR)

Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usahanya PT Margautama Nusantara (MUN) resmi merampungkan pembelian 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ.

JCC merupakan entitas anak dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Presiden Direktur Nusantara Infrastruktur M. Ramdhani Basri mengakui akuisisi senilai Rp 4,38 triliun ini cukup alot. Namun setelah melalui waktu yang panjang, akhirnya transaksi ini terwujud. Dia mengatakan, tol MZ merupakan aset terbesar yang dimiliki perseroan saat ini.

"Tidak mudah deal dengan BUMN walaupun kami punya uang. Pasti ditanya uangnya dari mana.Hari ini kita menandatangani pembelian 40 persen saham MBZ. Ini prestasi besar di mana swasta diikutsertakan dalam membangun infrastruktur Indonesia," kata dia dalam Seremoni Pembelian 40 Persen Saham Jasamarga Jalan Layang Cikampek, Rabu (21/12/2022).

Ramdhani menambahkan, pembayaran akuisisi ini dilakukan dalam dua termin. Rinciannya, termin pertama bernilai sekitar Rp 800 miliar, sisanya sekitar Rp 3,5 triliun diselesaikan pada termin dua. Informasi saja, perseroan memperoleh sebagian besar dana akuisisi dari bank, salah satunya Bank Central Asia Tbk (BBCA).

"Saya berterima kasih kepada Jasa Marga. Walaupun sulit tapi akhirnya kejadian juga. Mudah-mudahan ini jadi contoh di mana BUMN melakukan recycle. BUMN jual aset, lalu dananya digunakan lagi untuk bangun infrastruktur yang lain. Mudah mudahan ke depan kita terus diajak untuk proyek-proyek yang lain,” imbuh Ramdani.

 

 

Jasa Marga Divestasi 40 Persen Saham Jasamarga Jalan Layang Cikampek kepada Anak Usaha META

PSBB Masa Transisi, Tol Layang Jakarta - Cikampek Kembali Dibuka
Kendaraan melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek II (Eleveted) mulai hari ini kembali beroperasi setelah sebelumnya ditutup total akibat kebijakan larangan mudik Lebaran sejak Minggu (7/5/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) divestasi saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) sebesar 40 persen kepada PT Marga Utama Nusantara, yang merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Jasa Marga Tbk telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT Marga Utama Nusantara pada 30 Juni 2022. Perseroan sepakat untuk mengalihkan 2.265.778 saham atau 40 persen saham yang dikeluarkan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek kepada PT Marga Usama Nusantara.

Kepemilikan saham perseroan di JJC merupakan salah satu objek pemisahan dari divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad. Adapun JJC sebagai pengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Perseroan menyatakan sesuai dengan perubahan dan tambahan informasi rancangan pemisahan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad PT Jasa Marga (Persero) yang telah diumumkan perseroan pada 22 April 2022 dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli saham oleh perseroan, perseroan menyebutkan kepemilikan saham yang akan dipisahkan kepada PT Jasamarga Transjawa Tol hanya sebanyak 2.265.778 saham.

Perseroan menyatakan transaksi ini bukan merupakan transaksi material bagi perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Selain itu, transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya