Tolaram Beli Saham Bank AMAR Rp 27,95 Miliar

Tolaram membeli saham AMAR bertahap pada 27 dan 28 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Des 2022, 23:53 WIB
Diterbitkan 31 Des 2022, 23:53 WIB
PT Bank Amar Indonesia Tbk memiliki  dua produk unggulan yaitu Tunaiku (platform pinjaman digital) dan Senyumku (bank digital). (Dok Amar Bank)
PT Bank Amar Indonesia Tbk memiliki dua produk unggulan yaitu Tunaiku (platform pinjaman digital) dan Senyumku (bank digital). (Dok Amar Bank)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), Tolaram Group Inc menambah kepemilikan saham AMAR pada akhir Desember 2022.  

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (31/12/2022), Tolaram membeli saham AMAR bertahap pada 27 dan 28 Desember 2022 dengan total pembelian 110,40 juta saham.Total pembelian saham Bank Amar mencapai Rp 27,95 miliar.

 Rincian pembelian saham AMAR itu sebesar 49,20 juta saham dengan harga Rp 262 per saham pada 27 Desember 2022. Sehingga nilai pembelian saham AMAR sebanyak Rp 12,89 miliar. Kemudian pembelian saham AMAR pada 28 Desember 2022 dengan jumlah 61,20 juta saham dengan harga Rp 246 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian saham AMAR itu sebesar Rp 15,05 miliar.

"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan saham langsung," demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Tolaram menjadi sebanyak 12.883.021.668 saham atau setara 70,09 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar Indonesia. Sebelumnya, kepemilikan saham Tolaram sebesar 12.772.621.668 saham atau setara 69,49 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, saham AMAR stagnan Rp 232 per saham. Saham AMAR dibuka turun dua poin ke posisi Rp 230 per saham. Saham AMAR berada di level tertinggi Rp 240 dan terendah Rp 226 per saham. Total frekuensi perdagangan 496 kali dengan volume perdagangan 33.512 saham. Nilai transaksi Rp 782,1 juta.

Tolaram Kini Genggam 69,49 Persen Saham Bank Amar

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Tolaram selaku pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) kembali mengoleksi 1.143.115.746 saham AMAR pada 16 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (18/12/2022), Tolaram membeli saham Bank Amar dengan harga pelaksanaan Rp 280. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 320,07 miliar.

"Tujuan transaksi untuk pelaksanaan HMETD dan pemesanan saham tambahan Bank Amar dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II),” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Minggu (18/12/2022).

Usai melakukan transaksi tersebut, Tolaram menggenggam saham AMAR sebesar 12.772.621.668 atau 69,49 persen. Sebelumnya, Tolaram menggenggam saham AMAR sebanyak 11.629.505.922 lembar atau 63,27 persen

Diberitakan sebelumnya, Tolaram sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) membeli 3.333.766.029 saham AMAR pada 8 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 16 Desember 2022, Tolaram membeli saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp 280. Dengan demikian, total transaksi pembelian saham tersebut senilai Rp 933,45 miliar.

"Tujuan transaksi untuk pelaksanaan HMETD dan pemesanan saham tambahan Bank Amar dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II),” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (16/12/2022).

Sebelumnya, Tolaram menggenggam saham AMAR sebesar 8.295.739.893 lembar. Setelah melakukan transaksi, Tolaram menggenggam saham AMAR sebanyak 11.629.505.922 lembar.

Diberitakan sebelumnya, Tolaram sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) membeli 50 juta saham AMAR pada 5 Desember 2022 dan 24,4 juta saham AMAR pada 8 Desember 2022.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian juga menambah kepemilikannya dengan membeli 14,63 juta saham tambahan di AMAR.

 

Layani Nasabah UMKM

Amar Bank memperkenalkan bank digital Senyumku yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Amar Bank memperkenalkan bank digital Senyumku yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank  Eka Banyuaji membeli 4,77 juta saham pada 8 Desember 2022. Total nilai gabungan dari pembelian saham tersebut adalah sekitar Rp 26,8 miliar.

Managing Director Fintech dan Infrastructure Tolaram, Navin Nahata mengatakan, Amar Bank akan berada dalam posisi yang kuat dengan modal inti yang melebihi Rp 3 triliun pada akhir 2022. Hal itu berkenaan dengan rights issue Bank Amar yang sedang berjalan.

“Dengan demikian, pada 2023, Amar Bank dapat fokus pada perkembangan Tunaiku (platform pinjaman digital) yang pesat, dengan target kenaikan aset menjadi Rp 20-25 triliun. Hal ini akan memperkuat posisi Amar Bank sebagai bank digital terkemuka untuk ritel dan UMKM di Indonesia,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat, 9 Desember 2022.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, dengan modal yang meningkat, perseroan percaya dapat menggunakan dana tersebut secara efektif untuk melaksanakan rencana guna melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi.

"Hal ini merupakan kesempatan di mana kami dapat dengan cepat menciptakan dampak sosial yang besar dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang canggih dan pengetahuan akan pasar yang mendalam dari mitra kami, Investree,” pungkas Vishal.

 

Rights Issue

Amar Bank memperkenalkan bank digital Senyumku yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Januari 2020.
Amar Bank memperkenalkan bank digital Senyumku yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Januari 2020.

Sebelumnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) akan melakukan penambahan modal melalui penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 4,56 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (3/11/2022), harga pelaksanaan tersebut dipatok Rp 280. Jumlah dana yang akan diterima Bank Amar dari rights issue ini  sebesar Rp 1,27 triliun. 

Tolaram selaku pemegang saham utama Bank Amar sekaligus pemegang saham pengendali memiliki hak untuk memperoleh 2,71 miliar saham baru. Dengan harga pelaksanaan Rp 280, Tolaram akan memberikan dana segar senilai Rp 759,65 miliar dalam right issue ini. 

“Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II PT Bank Amar Indonesia Tbk pada 25 Oktober 2022, Tolaram menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Kamis (3/11/2022).

Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PMHMETD II tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue Bank Amar akan dilaksanakan pada 30 November sampai dengan 6 Desember 2022.

Dana hasil aksi korporasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan akan dipergunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah. 

“Dengan melakukan PMHMETD II, Perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp1,27 triliun yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka memenuhi Modal Inti minimum bank sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum dan untuk pengembangan usaha perseroan,” tulisnya. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya