Bukalapak Serap Dana IPO Rp 7,82 Triliun, untuk Apa Saja?

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sudah serap dana IPO 36,65 persen dari total dana yang diterima Rp 21,33 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jan 2023, 18:03 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 18:03 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan realisasi dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Per 31 Desember 2022, realisasi dana hasil IPO mencapai Rp 7,82 triliun. Angka itu setara 36,65 persen dari total dana bersih yang diterima dari IPO sebesar Rp 21,33 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023), realisasi dana hasil IPO yang dialokasikan untuk modal kerja Bukalapak mencapai 47,76 persen atau Rp 3,36 triliun dari rencana alokasi sebesar Rp 7,04 triliun. Kemudian, untuk modal kerja entitas anak, PT Buka Mitra Indonesia realisasinya mencapai Rp 964,89 miliar atau 30,16 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 3,2 triliun.

Modal kerja entitas anak, PT Buka Usaha Indonesia terealisasi sebesar Rp 3,45 miliar atau 0,11 persen dari rencana alokasi Rp 3,2 triliun. Sedangkan realisasi modal kerja untuk entitas anak, PT Buka Investasi Bersama masih nihil atau 0 persen dari rencana alokasi Rp 213,26 miliar.

Realisasi penggunaan dana untuk entitas anak lainnya, yakni PT Buka Pegadaian Indonesia sebesar Rp 33,11 miliar atau setara 15,53 persen dari rencana Rp 213,3 miliar. Lalu untuk Bukalapak Pte. Ltd realisasinya 1,05 miliar atau 0,49 persen dari rencana alokasi Rp 213,3 miliar, dan realisasi modal kerja untuk PT Five Jack sebesar Rp 10,64 miliar atau 4,99 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 213,26 miliar.

Sisanya, sebesar Rp 3,44 triliun telah direalisasikan untuk pengembangan usaha perseroan dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang disebutkan. Angka itu setara 48,91 persen dari rencana alokasi sebesar Rp 7,04 triliun.

 

 

Cara Bukalapak Bantu Pelaku Usaha Tangkap Peluang Bisnis

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak gelar ‘Digital Acceleration Summit: Accelerating Business in Uncertain Times.

Dalam acara tersebut, Bukalapak berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan teknologi penyedia produk B2B, platform digital, serta didukung oleh beberapa instansi pemerintah.

Digital Acceleration Summit bertujuan membantu para pebisnis tanah air mengidentifikasi beragam solusi digital yang tepat untuk menumbuhkan usaha dan meningkatkan kompetensi bisnis.

Para individu yang baru akan memulai bisnis tahun ini juga dapat memanfaatkan solusi-solusi ini untuk mengoptimalkan usaha dengan modal yang minim.

CEO BukaFinancial & Commerce Bukalapak, Victor Lesmana menilai, memasuki 2023 yang diprediksi sebagai tahun ketidakpastian dan penuh tantangan bisnis, digitalisasi adalah langkah yang dapat diambil oleh para pelaku usaha untuk membawa bisnis mereka naik kelas.

"Melalui Digital Acceleration Summit, kami ingin mempertemukan para pemilik usaha dengan berbagai solusi digital yang dapat membawa bisnis mereka ke tingkat selanjutnya. Semoga kami bisa terus memperkuat kolaborasi dengan para pelaku industri, pihak pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan acara serupa secara rutin di waktu-waktu mendatang,” ujar Victor dalam keterangan resmi, Jumat (13/1/202).

SVP Marketing Bukalapak, Kurnia Rosyada, menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan solusi-solusi yang ditawarkan oleh para B2B solutions providers ini, para pelaku bisnis akan mendapatkan manfaat yang krusial untuk pengembangan bisnis.

"Melalui acara Digital Acceleration Summit, kami ingin mempertemukan para pelaku usaha dengan para penyedia solusi digital dari berbagai bidang dan aspek bisnis. Dengan begitu, para pebisnis dapat dengan mudah mengidentifikasi solusi yang tepat bagi usahanya, sekaligus menangkap peluang-peluang lainnya di dalam maupun bidang usaha mereka,” imbuh Kurnia.

Gelar Kompetisi

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak mengadakan kompetisi Perempuan Jagoan Pencari Cuan (PUJAAN) untuk membantu memaksimalkan potensi bisnis kecil melalui pemberian modal usaha.

Kompetisi ini diperuntukan bagi Pelapak dan Mitra Bukalapak perempuan dengan rencana inovasi bisnis terbaik. Pemenang dari PUJAAN akan mendapatkan total hadiah lebih dari Rp 126 juta dan sesi mentoring dalam hal pengembangan bisnis.

Komisaris Utama dan Independen Bukalapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, data tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia masih sangat jauh di bawah negara maju. Untuk itu salah satu cara meningkatkannya adalah dengan memperbanyak pelaku usaha perempuan di dalam bisnis atau UMKM.

Menurut dia, semakin banyak perempuan terlibat dalam UMKM, termasuk dalam program-program Bukalapak, tingkat partisipasi diharapkan juga bisa meningkat dan membantu Indonesia menjadi negara maju.

"Jadi makna acara hari ini sangat penting. Ini adalah fondasi untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara yang jauh lebih baik,” kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (13/1/2023).

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, 99,9 persen usaha di Indonesia merupakan UMKM dan lebih dari 50 persen UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Namun dalam pengelolaannya, para pelaku UMKM perempuan masih menghadapi berbagai kendala seperti permodalan, pengaturan keuangan dan penguasaan teknologi.

 

Tingkatkan Kualitas UMKM

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. menyebutkan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional di mana telah berkontribusi sebesar 60,51 persen terhadap PDB dan menyerap 96,92 persen tenaga kerja di indonesia. Serta terdapat juga sebanyak 73 persen UMKM indonesia yang dikelola oleh perempuan.

“Semoga Bukalapak dapat terus berkolaborasi bersama stakeholder dalam upaya meningkatkan kualitas pelaku umkm di Indonesia,” kata Sandiaga.

Rangkaian kompetisi PUJAAN meliputi proses penjurian yang dilakukan secara daring untuk memilih juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing 10 finalis teratas kategori Pelapak dan Mitra Bukalapak.

Kriteria penjurian meliputi cerita latar belakang usaha peserta, produk/ jasa yang ditawarkan, perkembangan usaha yang dijalankan saat ini, strategi pemasaran usaha, inovasi yang ingin dilakukan hingga perencanaan penggunaan hadiah untuk usaha.

Selain menerima modal usaha, para pemenang juga mengikuti sesi mentoring dari para ahli di bidang bisnis dan pengelolaan keuangan yaitu Devy Natalia, Co-Founder Bohopanna dan Rista Zwestika, CEO & Founder Finante yang mengajak dan menginspirasi para Pelapak dan Mitra Bukalapak perempuan lebih kreatif dan percaya diri dalam mengembangkan usahanya secara finansial, serta meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam manajemen usaha dan keuangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya