Liputan6.com, Jakarta - Saat investasi di pasar modal, menelisik laporan keuangan emiten atau perusahaan tercatat juga menjadi poin penting.
Hal ini untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan emiten terutama bagi investor fundamental. Hal ini agar memilih saham emiten dan mengetahui sehatnya perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
Adapun laporan keuangan merupakan suatu laporan resmi mengenai keadaan keuangan emiten dalam jangka waktu 1 tahun. Di dalam laporan itu termasuk neraca perusahaan, laporan laba/rugi dan neraca arus kas.
Advertisement
Kali ini trivia saham mengulas singkat mengenai laba bersih dan bedanya dengan laba kotor dikutip dari Investopedia, Minggu (26/3/2023). Dua metrik profitabilitas penting untuk perusahaan mana pun termasuk laba kotor dan laba bersih.
Laba kotor ini merupakan pendapatan atau laba yang tersisa setelah pendapatan dan keuntungan yang tersisa setelah biaya produksi dikurangi dari pendapatan. Laba kotor membantu investor untuk menentukan berapa banyak laba yang diperoleh perusahaan dari produksi dan penjualan barang dan jasanya. Kadang laba kotor ini disebut sebagai pendapatan kotor.
Di sisi lain, laba bersih adalah laba yang tersisa setelah semua pengeluaran dan biaya dikurangi dari pendapatan. Laba bersih membantu investor menentukan profitabilitas keseluruhan perusahaan yang mencerminkan efektif perusahaan telah dikelola.
Investor dapat menentukan apakah perusahaan menghasilkan laba dengan memahami perbedaan laba kotor vs laba bersih. Jika tidak, di bagian mana perusahaan merugi.
Laba Kotor
Laba kotor, laba operasi, dan laba bersih mengacu pada laba yang dihasilkan perusahaan. Namun, masing-masing mewakili laba pada fase produksi dan proses laba yang berbeda.
Adapun laba kotor adalah laba perusahaan yang diperoleh setelah dikurangi biaya produksi dan penjualan produknya disebut harga pokok penjualan (HPP). Laba kotor memberikan informasi tentang seberapa efisien perusahaan mengelola biaya produksinya yakni tenaga kerja dan perlengkapan untuk hasilkan laba dari penjualan barang dan jasanya.
Laba kotor untuk suatu perusahaan dihitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan untuk periode akuntansi dari total pendapatannya.
Laba Bersih
Sementara itu, laba bersih identik dengan keuntungan perusahaan untuk periode akuntansi. Dengan kata lain, laba bersih mencakup semua biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan, biasanya laba bersih diperoleh dengan mengurangi biaya berikut dari pendapatan:
- Biaya operasional
- Bunga utang dan pinjaman
- Biaya penjualan, umum, dan administrasi
- Pajak penghasilan
- Depresiasi yang merupakan alokasi biaya aset tetap seperti peralatan, selama masa manfaat atau harapan masa pakainya. Sumber tambahan laba juga termasuk dari laba bersih.
Perbedaan
Laba kotor menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba sekaligus mengelola biaya produksi dan tenaga kerja. Akibatnya, itu adalah metrik penting dalam menentukan mengapa keuntungan perusahaan meningkat dan menurun dengan melihat penjualan, biaya produksi dan tenaga kerja. Itu adalah metrik penting dalam menentukan mengapa keuntungan perusahaan meningkat atau menurun dengan melihat penjualan, biaya produksi, biaya tenaga kerja dan produktivitas.
Jika perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan, tetapi lebih diimbangi dengan peningkatan biaya produksi antara lain tenaga kerja, laba kotor akan lebih rendah untuk periode itu.
Misalnya, jika perusahaan mempekerjakan terlalu sedikit pekerja produksi untuk musim sibuknya, itu akan menyebabkan lebih banyak upah lembur untuk pekerja yang ada. Hasilnya adalah biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dan profitabilitas kotor terkikis. Namun, memakai laba kotor sebagai metrik profitabilitas keseluruhan tidak akan lengkap karena tidak mencakup semua biaya lain yang terlibat dalam menjalankan bisnis yang sukses.
Advertisement
Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor
Di sisi lain, laba bersih mewakili keuntungan dari semua aspek operasi bisnis perusahaan. Hasilnya laba bersih lebih inklusif dari pada laba kotor dan dapat memberikan pemahaman tentang efektivitas tim manajemen.
Misalnya, sebuah perusahaan mungkin dapat meningkatkan laba kotornya sekaligus salah menangani utangnya dengan meminjam terlalu banyak. Beban bunga tambahan untuk melunasi utang dapat menyebabkan penurunan laba bersih meski penjualan dan upaya produksi perusahaan berhasil.
Batasan laba kotor dan laba bersih
Laba kotor dapat memiliki keterbatasan karena tidak berlaku untuk semua perusahaan dan industri. Misalnya perusahaan jasa kemungkinan tidak akan memiliki biaya produksi atau biaya barang yang dijual. Meski laba bersih adalah ukuran laba perusahaan yang paling lengkap, tetapi juga memiliki keterbatasan dan dapat menyesatkan.
Misalnya jika sebuah perusahaan menjual sebuah gedung, uang hasil penjualan aset tersebut akan menambah laba bersih untuk periode itu. Investor yang hanya melihat laba bersih mungkin salah mengartikan profitabilitas perusahaan sebagai peningkatan penjualan barang dan jasanya.
Adapun bagi investor, laba bersih adalah metrik pentik yang digunakan investor untuk menilai profitabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki laba bersih yang positif, investor dapat kurangi investasi. Bahkan jika sebuah perusahaan memiliki laba kotor positif, investor terutama tertarik untuk mengetahui laba bersih apa yang akan dihasilkan dan potensi pembagian dividen ke depan yang dapat dikembalikan kepada mereka.