Bursa Saham Asia Bervariasi, Indeks Australia Pimpin Penguatan

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Senin, 27 Maret 2023. Indeks ASX 200 di Australia pimpin penguatan.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2023, 08:55 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2023, 08:55 WIB
Bursa saham Asia Pasifik Bervariasi pada Senin 27 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin, 27 Maret 2023. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (27/3/2023) seiring investor terus menilai dampak dari masalah perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Dikutip dari CNBC, pada Jumat pekan lalu, saham Deutsche Bank yang tercatat di Amerika Serikat alami aksi jual setelah credit default swap pemberi pinjaman Jerman melonjak tanpa katalis yang jelas.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,26 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 menanjak 0,15 persen dan indeks Topix bertambah 0,21 persen.

Namun, indeks Kospi dan Kosdaq Korea Selatan melemah. Masing-masing indeks acuan itu turun 0,13 persen dan 0,06 persen.

Bursa saham Hong Kong juga berpotensi melemah. Indeks Hang Seng berjangka susut ke posisi 19.864 dibandingkan sebelumnya 19.915,68.

Di Amerika Serikat, indeks acuan utama menguat hingga sentuh rekor. Indeks Dow Jones bertambah 1,2 persen. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing naik 1,4 persen dan 1,7 persen.

Di sisi lain, tingkat inflasi Hong Kong melambat  menajdi 1,7 persen pada Februari secara tahunan, turun 2,4 persen pada Januari 2023, dan laju paling lambat sejak Mei 2022.

Inflasi ini lebih rendah dari harapan 2,3 persen dengan sensus kota dan departemen statistic mengatakan, kenaikan terbesar dalam indeks harga konsumen terlihat pada listrik, gas, dan air sebesar 20,7 persen. Sementara itu minuman alkohol dan tembakau sebesar 14 persen.

Penurunan inflasi terbesar terjadi pada barang tahan lama dan makanan pokok masing-masing susut 2,1 persen dan 0,6 persen.

Indkes harga produsen jasa Jepang naik 1,8 persen pada Februari year on year, naik dari 1,6 persen. Data pemerintah menunjukkan pembacaan tersebut menandai bulan ketiga berturut-turut dari kenaikan yang cepat. Yen Jepang sedikit melemah menajdi 130,9 terhadap dolar AS.

Penutupan Bursa Saham Asia 24 Maret 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 24 Maret 2023 seiring investor mempertimbangkan pernyataan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Janet Yellen mengatakan, tindakan darurat federal untuk mendukung bank regional yang gagal dapat digunakan lagi jika diperlukan.

Ini menyampaikan pesan yang berbeda dibandingkan dengan komentar Yellen sehari sebelumnya, ketika ia memberitahukan kepada senator mengenai Departemen Keuangan tidak mempertimbangkan rencana apapun untuk asuransikan semua simpanan bank Amerika Serikat tanpa persetujuan kongres.

Indeks Hang Seng memimpin penurunan dengan merosot 0,65 persen, tetapi indeks Hang Seng teknologi naik 0,61 persen. Demikian dikutip dari CNBC, Jumat pekan ini.

Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,64 persen ke posisi 3.265,65. Indeks Shenzhen menguat 0,25 persen ke posisi 11.634,22. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,39 persen ke posisi 2.414,96. Indeks Kosdaq naik 1,47 persen ke posisi 824,11.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menyusut 0,13 persen ke posisi 27.385,25. Indeks Topix tergelincir 0,1 persen ke posisi 1.955,32. Pemerintah Jepang juga melihat inflasi inti mencapai 3,1 persen pada Februari 2023, menandai pertama kalinya inflasi melambat dalam 14 bulan. Sementara itu, indeks ASX 200 tergelincir 0,19 persen ke posisi 6.955,2.

Penutupan Wall Street 24 Maret 2023

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 24 Maret 2023 setelah sesi perdagangan yang bergejolak. Meski Jumat pekan ini dimulai dengan kekhawatiran krisis perbankan akan meluas ke Deutsche Bank, pasar pulih untuk mengakhir pekan dengan penguatan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (25/3/2023), indes Dow Jones naik 132,28 poin atau 0,41 persen ke posisi 32.237,53. Indeks S&P 500 mendaki 0,56 persen, dan indeks Nasdaq bertambah 0,3 persen.

Semua indeks acuan di wall street catat penguatan selama sepekan. Indeks Dow Jones bertambha 0,4 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing baik 1,4 persen dan 1,6 persen.

Salah satu faktor yang membantu pasar adalah bangkitnya kembali saham bank daerah. Sektor ini menguat pada Jumat pekan ini dengan SPDR S&P Regional Banking ETF naik 3,01 persen selama sesi perdagangan. Di tengah semua volatilitas, KRE mengakhiri pekan ini dengan bertambah 0,18 persen.

 

Aksi Jual Saham Deutcshe Bank

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Aksi jual saham Deutche Bank, saham yang terdaftar di Amerika Serikat pada Jumat pagi memberikan tekanan pada sentimen pasar dan indeks utama, sebelum bank memulihkan sebagian dari kerugian sebelumnya. Saham Deutsche Bank merosot 3,11 persen pada Jumat pekan ini. Saham tersebut naik dari penurunan 7 persen pada awal sesi perdagangan.

Aksi jual saham dipicu setelah credit default swap (CDS) pemberi pinjaman Jerman melonjak tetapi tanpa katalis yang jelas. Langkah itu tampaknya menimbulkan kekhawatiran sekali lagi atas kesehatan industri perbankan Eropa. Awal bulan ini, regulator Swiss memaksa UBS akuisisi saingannya Credit Suisse.

Saham Deutsche Bank diperdagangkan dari level terburuknya pada sesi ini yang menyebabkan indeks utama Amerika Serikat memangkas kerugiannya.

“Saya pikir pasar secara keseluruhan tidak takut atau optimis. Ini hanya membingungkan. Aksi harga dalam 1,5 bulan termasuk hari ini (Jumat-red) campur aduk tanpa arah atau keyakinan apapun,” ujar Presiden Sanders Morris Harris, George Ball.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya