Saham Alibaba Meroket 12,23 Persen Usai Umumkan Bakal Pecah 6 Entitas Bisnis

Saham Alibaba naik 12,23 persen ke posisi 94,55 dolar Hong Kong pada penutupan perdagangan Rabu, 29 Maret 2023. Namun, penguatan saham Alibaba berkurang.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2023, 18:08 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 18:08 WIB
Saham Alibaba Melambung 12,23 Persen
Saham Alibaba ditutup melonjak 12,23 persen pada perdagangan saham Rabu, 29 Maret 2023. (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Alibaba yang tercatat di bursa saham Hong Kong melonjak 15 persen pada perdagangan saham Rabu pagi, (29/3/2023). Namun, penutupan perdagangan, penguatan saham Alibaba berkurang.

Saham Alibaba ditutup naik 12,23 persen ke posisi 94,55 dolar Hong Kong.Hal ini setelah Alibaba mengumumkan pemecahan bisnis menjadi enam grup bisnis. Di wall street, saham Alibaba naik 14,26 persen. Setelah perdagangan, saham Alibaba bertambah 0,71 persen.

Alibaba memutuskan untuk menjadi unit yang berbeda berarti masing-masing akan dikelola oleh kepemimpinan dan dewan eksekutifnya sendiri dan dapat mengejar penggalangan dana dan IPO independent ketika sudah siap. Perusahaan mengatakan, langkah itu bertujuan untuk membuka nilai pemegang saham. Enam saham itu antara lain:

  • Cloud Intelligence Group: mencakup aktivitas cloud dan kecerdasan buatan perusahaan
  • Taobao Tmall Commerce Group: platform belanja online termasuk Taobao dan Tmal
  • Local Service Group: mencakup layanan pengiriman makanan Alibaba Ele.me dan pemetaannya
  • Cainiao Smart Logistics: menaungi layanan logistik Alibaba
  • Global Digital Commerce Group: termasuk bisnis e-commerce internasional Alibaba termasuk AliExpress dan Lazada
  • Digital Media and Entertainment Group: mencakup bisnis streaming dan film Alibaba

Perombakan raksasa teknologi China terjadi di belakang perusahaan menghadapi perjuangan berkelanjutan dengan pertumbuhan selama beberapa kuartal terakhir. Adapun kapitalisasi pasar saham Alibaba susut USD 600 miliar dari puncaknya yang terlihat pada Oktober 2020 karena terus bergulat dengan tindakan keras pemerintah China terhadap sektor teknologi.

Investor Guy Spier menuturkan, pergerakan saham lebih mencerminkan rasa lega ketimbang harapan investor dalam berbisnis. "Reli di saham tidak begitu banyak karena pasar mengharapkan profitabilitas yang lebih besar, bukan karena ketegangan dengan regulator tampaknya telah diselesaikan,” ujar Spier.

 

Konsumen China Bakal Penerima Manfaat

fairtual
Fairtual menggandeng Alibaba Cloud sebagai mitra kerja strategis dalam rangkaian kegiatan Grand Launching Alibaba Cloud Scrubbing Center Indonesia yang akan digelar pada 7 April 2021.

Ia menuturkan, perusahaan akan hadapi lebih sedikit tekanan ke depan.  Spier menambahkan, konsumen China bukan investor akan menjadi penerima manfaat dari perombankan Alibaba.

“Ini menetapkan panggung untuk sektor teknologi China yang lebih inovatif dan persaingan yang jauh lebih banyak sangat bagus untuk konsumen China. Mengurangi konsentrasi dan kekuatan satu bisnis di China yang membut regulator China tidak nyaman,”  ujar dia.

Saham teknologi di Hong Kong menguat pada perdagangan Rabu pagi. Saham Tencent naik 3 persen, saham JD.com melonjak hampir 5 persen dan Baidu naik lebih dari 3 persen. Indeks Hang Seng teknologi naik 3,3 persen pada jam pertama perdagangannya, dan memimpin kenaikan di kawasan Asia Pasifik.

Pergerakan saham yang terjadi terlihat pada harga saham sejenis lainnya di wall street menunjukkan perusahaan teknologi China lainnya dapat beralih  ke tindakan serupa untuk bisnis mereka.

“Saya pikir investor mengatakan apa yang kami lihat di Alibaba benar-benar pemimpin teknologi China, rencana mereka dapat dimanfaatkan oleh orang lain,” ujar CIO KraneShare, Brendan Ahern.

Ia menuturkan, pengumuman perusahaan ini menunjukkan pendiri Alibaba Jack Ma, yang baru-baru ini terlihat di China setelah habiskan waktu berbulan-bulan di luar negeri terlibat dapat proses ini.

“Sangat jelas dia memainkan peran dalam struktur baru ini yang benar-benar sesuai dengan apa yang dikatakan perusahaan,ini telah melepaskan nilai pemegang saham,” kata dia.

Jack Ma Dikabarkan Kembali ke China

Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Sebelumnya, Jack Ma, miliarder sekaligus pendiri Alibaba Group Holding, dikabarkan telah kembali ke China baru-baru ini setelah lebih dari setahun bepergian ke luar negeri.

Melansir Channel News Asia, Senin (27/3/2023) sebuah sumber mengatakan Jack Ma mengunjungi sekolah yang didirikannya di kota Hangzhou, tak lama setelah kembali ke China.

Pada Senin (27/3/2023), Jack Ma dilaporkan bertemu dengan guru dan pelajar di Sekolah Yungu, sekolah swasta yang mencakup taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, yang didanai oleh para pendiri Alibaba pada 2017.

Dalam kunjungan itu, Jack Ma mendiskusikan isu pendidikan dan teknologi ChatGPT dengan sekolah tersebut.

Seperti diketahui, Jack Ma kembali ke China setelah singgah di Hong Kong, di mana dia bertemu rekan rekannya dan juga mengunjungi Art Basel. Miliarder itu dikenal sangat bersemangat dalam melukis dan seni.

Jack Ma, yang pensiun sebagai ketua Alibaba pada hari ulang tahunnya yang ke-55 pada tahun 2019, telah melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk belajar tentang teknologi pertanian. Rencana perjalanannya diikuti oleh pengamat China.

Sementara Jack Ma secara bertahap hilang dan muncul dari pandangan publik, keberadaannya diawasi dengan ketat, terutama setelah perusahaan yang ia dirikan – termasuk Alibaba dan afiliasi tekfinnya, Ant Group – berada di bawah pengawasan di tengah tindakan keras China yang intensif terhadap sektor teknologi.

Jack Ma juga pernah mengungkapkan dia ingin mendedikasikan masa pensiunnya untuk kegiatan filantropi, pendidikan pedesaan, dan mengejar minatnya untuk menghidupkan kembali sektor pedesaan di China.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya