Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk yang bergerak di bidang kendaraan listrik bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran berkisar antara Rp 100 sampai dengan Rp 130 per saham. Perseroan mengincar dana segar hingga Rp 1,13 triliun dari IPO.
Melansir laman e-ipo, ditulis Minggu (28/5/2023), VKTR Teknologi Mobilitas didirikan pertama kali dengan nama PT Bakrie Steel Industries pada 23 November 2007 dan mulai beroperasi pada 2007. Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas pada 29 Maret 2022.Â
Baca Juga
Kegiatan usaha perseroan saat ini adalah bergerak di bidang perdagangan besar mobil baru dan sepeda motor baru berupa Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), komponen suku cadang, aksesori mobil, dan industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sepeda motor roda dua dan tiga serta industri pengecoran besi dan baja, industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih melalui perusahaan anak.
Advertisement
Perseroan adalah salah satu pionir dalam bidang elektrifikasi transportasi di Indonesia. Perseroan memulai perjalanannya dalam menjual bus listrik pada 2018. Perseroan melakukan peluncuran produk bus listrik BYD di IMF / World Bank Conference sebagai langkah permulaan mengenalkan bus listrik di Indonesia.
Sampai saat ini, Perseroan masih berfokus untuk melakukan penjualan business-to-business (B2B) dengan membawa bus listrik dari merek BYD, Switch Mobility dan JAC.
Â
Kerja Sama dengan Trans Jakarta
Pada 2022, perseroan telah menandatangani kerja sama dengan TransJakarta dalam penggunaan bus listrik sebagai salah satu moda transportasi yang akan dioperasikan oleh TransJakarta. Bus yang perseroan gunakan untuk hal tersebut adalah hasil dari kerja sama dengan BYD, salah satu produsen bus terbesar di dunia yang berbasis di Cina. Saat ini Perseroan telah menjual 30 EV Bus kepada Mayasari Bakti yang telah dioperasikan oleh TransJakarta.
Perseroan saat ini merupakan salah satu pelaku bisnis dalam perdagangan komponen suku cadang, aksesori, dan besi bekas (scrap) di Indonesia.
Perseroan memulai perjalanannya dalam perdagangan komponen suku cadang, aksesori, dan besi bekas (scrap) pada 2007, di mana perseroan memulai distribusi untuk beberapa jenis komponen kendaraan komersial dan juga alat berat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengadaan komponen operasional perusahaan kontraktor pertambangan, perkebunan kelapa sawit dan beberapa pengguna langsung.
Â
Advertisement
Anak Usaha Perseroan
Untuk mendukung kegiatan usahanya, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), PT Braja Mukti Cakra (BMC) dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM). BA merupakan pembuat komponen otomotif yang menyuplai ATPM besar di Indonesia, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. BMC bergerak di sektor industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih. BUMM bergerak di bidang industri pengecoran besi dan baja dengan menyediakan sparepart untuk general casting, otomotif, dan alat berat untuk pasar domestik.
BA memproduksi parts untuk kendaraan otomotif, baik kendaraan komersil dan penumpang. Untuk kendaraan komersil seperti bus, pick up, dan truk dengan GVW (Gross Vehicle Weight) di <5 ton, 5-10 ton, 10-24 ton, dan >24 ton. Produk yang dijual adalah besi cor dengan jenis FC (Ferro Casting) dan FCD (Ferro Casting Ductile), baik dalam bentuk blank maupun finished casting.Â
Adapun, produk BUMM terdiri atas tiga jenis, yaitu produk otomotif, produk general casting dan produk alat berat. Untuk produk otomotif contohnya manifold front, gas line, dan manifold rear. BMC memproduksi komponen suku cadang untuk kendaraan komersial dan kendaraan penumpang. Untuk kendaraan komersil seperti drum brake, hub wheel, fly wheel, holder injection, dan lain-lain. Untuk kendaraan penumbang seperti disc brake, drum brake, hub assy, case bearing, rotor brake, dan lain-lain.
Â
IPO Perseroan
Di sisi lain, dalam IPO, VKTR Teknologi Mobilitas melepas saham sebanyak 8,75 miliar dengan nilai nominal Rp 10 per saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun, harga penawaran berkisar antara Rp 100 sampai dengan Rp 130 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana segar Rp 1,13 triliun.
Selain itu, perseroan mengadakan progam alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA), dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak-banyaknya 87.500.000 saham.
Perseroan juga mengadakan Program MSOP (Management Stock Option Program atau MSOP), dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.312.500.000 saham atau sebanyak-banyaknya 2,9 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham, ESA dan MSOP.
Adapun, perseroan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penawaran umum sekitar 39,93 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau (capital expenditure/capex).
Sekitar 11,59 persen akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Bakrie Autoparts ("BA"), dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan.
Â
Â
Â
Advertisement
Jadwal IPO
Selain itu, sekitar 2,49 persen atau Rp 21.460.000.000 akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri dan sekitar 1,38 persen atau USD759.459 akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.
Tak hanya itu, sekitar 44,61 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan atau Operational Expenditure (OPEX) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Ini antara lain biaya administrasi umum, modal kerja pembelian persediaan untuk penjualan bus listrik (antara lain casis/CBU, karoseri, logistik, perlengkapan bus, perizinan), truk listrik (antara lain casis/CBU, karoseri, logistik, perlengkapan truk, perizinan), dan sepeda motor listrik (antara lain komponen, perakitan, logistik, perlengkapan sepeda motor, perizinan) yang akan dijual kembali kepada pelanggan serta biaya-biaya lainnya.
Jadwal
Masa Penawaran Awal : 26 -- 31 Mei 2023
Perkiraan Tanggal Efektif : 8 Juni 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 12 -- 14 Juni 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 14 Juni 2023
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 15 Juni 2023
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 16 Juni 2023