Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 1,2 triliun pada 2023. Dana belanja modal tersebut salah satunya berasal dari internal perseroan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari menuturkan, belanja modal Rp 1,2 triliun telah digunakan sekitar Rp 90 miliar untuk tanah bangunan, mesin, kendaraan dan juga inventaris.Â
Baca Juga
"Kami tidak bisa memberikan rincian detail tapi kami gunakan untuk empat kegiatan tadi," kata Lina dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Advertisement
Selain itu, belanja modal juga difokuskan untuk ritel dan klinik ke depannya. Sementara itu, belanja modal pada 2022 mencapai Rp 593 miliar yang digunakan untuk semua lini, termasuk untuk manufaktur hingga klinik.
Di sisi lain, Kimia Farma juga mengincar pertumbuhan pendapatan Rp 11,6 triliun dan laba bersih Rp 130 miliar pada akhir 2023. "Di akhir 2023 itu Rp 11,6 triliun. Kalau target net income Rp 130 miliar," kata dia.Â
Tak hanya itu, perseroan juga bakal gencar melakukan ekspansi pada 2023. Kimia Farma menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 90 unit.
Meski demikian, Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengaku masih banyak tantangan yang dihadapi perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Dengan begitu, perseroan akan menggenjot dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan pelayanan terbaik.Â
"Pekerjaan rumah kita masih banyak untuk memperbaiki struktur operasional kita di Kimia Farma," kata David.
Â
Kimia Farma Bakal Tambah Apotek Baru hingga 100 Unit
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) bakal gencar ekspansi pada 2023. Kimia Farma menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 50 unit hingga 100 unit.
Direktur Utama Kimia Farma David Utama menuturkan, pihaknya akan menambah apotek baru hingga 100 unit. Untuk membangun satu apotek baru, Kimia Farma membutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar sampai dengan Rp 5 miliar. Namun, nilai tersebut tergantung pada ukuran bangunan apotek baru tersebut.
"Kita mau tambah lagi 50 sampai 100 tahun ini. Bulan depan di PIK (Pantai Indah Kapuk), semuanya dengan konsep baru. Kalau dilihat business model kita itu telah berubah total, yang tadinya masyarakat mengenal kimia farma apotek, sekarang kimia farma telah berubah menjadi integrated healthcare companynya Indonesia," kata David saat ditemui di Apotek Kimia Farma Sunter, dikutip Minggu (16/4/2023).
Dengan konsep baru tersebut KFA tidak hanya menyediakan obat-obatan, tetapi juga produk-produk kecantikan, baby & child care, personal care, alat kesehatan, serta produk-produk kesehatan lain yang diminati oleh masyarakat.Â
Terdapat 9 Apotek Kimia Farma (Apotek KF) yang baru diresmikan pada Jumat, 14 April 2023, diantaranya Apotek KF Sunter, Apotek KF 555 Cidodol Jakarta, Apotek KF Express KM 260 Banjaratma Brebes, Apotek KF Rau Cilegon, Apotek KF Sungai Danau Banjarmasin, Apotek KF Alam Sutera 2 Tangerang, Apotek KF Kamonji Palu, Apotek KF 26 Diponegoro Surabaya, dan Apotek KF Sultan Iskandar Muda Nagan Raya Banda Aceh.
Â
Advertisement
Apotek Baru Belum Dilengkapi Klinik
Meski demikian, ia menyebut, apotek yang baru diresmikan tersebut belum dilengkapi klinik dikarenakan membutuhkan izin yang berbeda dengan apotek. Akan tetapi, jika dibutuhkan dan terdapat permintaan yang tinggi dari pelanggan, maka akan jadi pertimbangan bagi Kimia Farma.
Selain itu, dengan adanya pembukaan apotek baru diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi kinerja Kimia Farma di masa mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan, KFA pun terus menggenjot ekspansi bisnis dan jaringan ke seluruh wilayah hingga ke pelosok negeri untuk mendekatkan diri dalam memberikan produk dan layanan kesehatan ke masyarakat.Â
"Kita resmikan 9 apotek dengan target revenue (pendapatan) Rp 50 miliar per tahun. Ke depan kita punya outlet-outlet baru dengan new spirit pada bulan Mei kita hadir di PIK," kata Agus.
Di sisi lain, Agus bilang, pihaknya ingin meningkatkan kontribusi penjualan selain obat-obatan ke depan. Hingga saat ini, kontribusi penjualan Apotek KF didominasi produk obat-obatan dengan porsi 80 dan sisanya 20 persen produk lainnya.
"Saat ini 80 persen obat, 20 persen di luar obat. Kita akan tingkatkan menjadi 60 persen obat dan 40 persen di luar obat, supaya masyarakat kita lebih peduli kepada kesehatan bukan pada saat sakit aja," imbuhnya.
Dengan demikian, hingga saat ini Kimia Farma telah memiliki 1.224 apotek di Indonesia. Bahkan, Kimia Farma juga memiliki lebih dari 400 klinik dan laboratorium kesehatan sebanyak 360 unit.Â
Â