BEI Kembali Gembok Saham Dewi Shri Farmindo Usai Harga DEWI Terus Lesu

BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) lantaran catat penurunan

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jul 2023, 09:36 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 09:36 WIB
BEI Kembali Gembok Saham Dewi Shri Farmindo Usai Harga DEWI Terus Lesu
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI). Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham DEWI terpantau mencatatkan penurunan harga signifikan secara kumulatif pada perdagangan beberapa waktu terakhir.

"Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham DEWI, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DEWI pada perdagangan tanggal 7 Juli 2023,” mengutip pengumuman BEI, Jumat (7/7/2023).

Penghentian sementara perdagangan Saham DEWI dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DEWI.

Saham DEWI terus merosot sepanjang tahun ini. Pada perdagangan Kamis, 7 Juli 2023, saham DEWI sentuh batas auto reject bawah dengan koreksi 15 persen ke posisi 68 per saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 348 kai. Volume saham yang ditransaksikan yakni 1,84 juta lembar senilai Rp 125,36 juta.

Sebelumnya, Bursa sempat melakukan suspensi saham DEWI pada 5 Juli 2023 atas sebab yang sama, yakni penurunan harga kumulatif secara signifikan. Tren penurunan ini sudah berlangsung sejak pertengahan Juni lalu. Pada 19 Juni 2023, saham DEWI ditutup turun 13,94 persen ke posisi 284.

Sejak saat itu, saham DEWI terus merosot di kisaran 14-15 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (Ytd) saham DEWI anjlok 67,31 persen. Dewi Shri Farmindo merupakan pendatang baru di Bursa, dan belum genap setahun menjadi perusahaan tercatat.

Saham DEWI resmi tercatat daan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli tahun lalu. Saat itu, harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dipatok sebesar 100 per saham. Jika mengacu harga penutupan terakhir, saham DEWI telah susut 32 persen.

ARB Berjilid-jilid, BEI Gembok Saham Dewi Shri Farmindo

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI). Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham DEWI terpantau mencatatkan penurunan harga signifikan secara kumulatif pada perdagangan beberapa waktu terakhir.

“Sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham DEWI, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DEWI pada perdagangan tanggal 5 Juli 2023,” mengutip pengumuman Bursa, Rabu (5/7/2023).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham DEWI dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DEWI.

Saham DEWI terus merosot sepanjang tahun ini. Pada perdagangan Selasa, 4 Juli 2023 kemarin, saham DEWI sentuh batas auto reject bawah dengan koreksi 13,98 persen ke posisi 80 per lembar. Tren penurunan ini sudah berlangsung sejak pertengahan Juni lalu.

Pada 19 Juni 2023, saham DEWI ditutup turun 13,94 persen ke posisi 284. Sejak saat itu, saham DEWI terus merosot di kisaran 14-15 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham DEWI telah terkoreksi 61,54 persen. DEWI sendiri merupakan pendatang baru di Bursa, dan belum genap setahun menjadi perusahaan tercatat.

Saham Dewi Shri Farmindo resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli tahun lalu. Saat itu, harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dipatok sebesar 100 per saham. Jika mengacu harga tersebut, harga saham DEWI saat ini telah susut 20 persen.

 

Hampir Setahun Debut di BEI, Saham Dewi Shri Farmindo Mulai Lesu

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) terpantau  berada di zona merah. Sejak awal pekan ini, saham DEWI langganan auto reject bawah (ARB) secara berturut-turut.

Pada Senin, 19 Juni 2023, saham DEWI ditutup turun 13,94 persen ke posisi 284. Keesokan harinya, saham DEWI kembali terkoreksi hingga 14,79 persen ke posisi 242. Pelemahan berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu 21 Juni 2023. Saham DEWI ditutup turun 14,88 persen ke posisi 206, sesaat perdagangan dibuka.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham DEWI tercatat sebanyak 417 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,94 juta lembar senilai Rp 604,94 juta.

Dalam sepekan, harga saham Dewi Shri Farmindo telah susut 39,77 persen. Saham DEWI resmi tercatat daan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli tahun lalu. Saat itu, harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dipatok sebesar 100 per saham. Jika dibandingkan harga tersebut, harga saham DEWI sata ini memang telah mengalami kenaikan.

Namun, sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), harga saham DEWI turun 0,96 persen. PT Dewi Shri Farmindo Tbk mencatatkan saham dengan kode saham DEWI sebagai perusahaan tercatat ke-26 di BEI pada 2022.

Perseroan mencatatkan saham 2 miliar saham DEWI dengan rincian saham pendiri sebesar 1,3 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 100 per saham. Dana hasil IPO yang diraih sekitar Rp 70 miliar.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya