Bahana TCW Incar Dana Kelolaan Reksa Dana Ritel Tumbuh 15 Persen hingga Akhir 2023

PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menargetkan asset under management (AUM) atau dana kelolaan nasabah ritel tersebut seiring minat investor ritel.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jul 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 19:30 WIB
Bahana TCW Incar Dana Kelolaan Reksa Dana Ritel Tumbuh 15 Persen hingga Akhir 2023
Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Liputan6.com, Jakarta - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menargetkan asset under management (AUM) nasabah ritel tumbuh sekitar 15 persen hingga akhir tahun.

Target itu sejalan dengan tingginya minat investor ritel berinvestasi di berbagai produk reksa dana. Pesatnya perkembangan industri digital telah memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan industri reksa dana.

Catatan menarik, pandemi covid-19 berdampak positif dalam meningkatkan kesadaran perseorangan untuk memiliki dana investasi untuk mengantisipasi risiko kemalangan di masa depan. Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama mengungkapkan, selama periode 2020-2022 reksa dana ritel Bahana TCW menunjukkan pertumbuhan jumlah investor dan dana kelolaan yang pesat.

Dalam upayanya menggaet nasabah ritel, Bahana TCW terus berupaya melakukan edukasi tentang produk reksa dana ke berbagai kalangan masyarakat. Selain mendatangi berbagai perguruan tinggi, Bahana TCW juga mengembangkan kelas edukasi investasi untuk siswa sekolah menengah atas.

Bahana TCW berhasil membukukan pertumbuhan AUM dari nasabah ritel sebesar 15,7 persen atau secara nominal mencapai Rp 12,2 triliun sepanjang 2022, dengan total investor atau single investor identification (SID) tercatat sebanyak 119.552. Sehingga nasabah ritel sudah mengambil porsi 22 persen dari total nasabah, sedangkan sisanya masih dikuasai oleh korporasi.

"Kami konsisten mengedukasi masyarakat bahwa reksa dana adalah wadah berinvestasi terbaik untuk mempersiapkan masa depan. Investor cukup mengalokasikan dana teratur setiap bulan. Masalah pemilihan, pengelolaan dan alokasi komposisi saham dan obligasi dilakukan oleh manajer investasi profesional yang berpengalaman dengan mengutamakan tata kelola risiko," kata Danica dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Kerja Sama dengan 15 Bank

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Danica menambahkan, selain pertimbangan hasil investasi atau performance yang tinggi, ada juga investor yang lebih mementingkan volatilitas yang lebih terbatas.

Hingga kini Bahana TCW telah bekerja sama dengan 15 bank, 17 non-bank (termasuk sekuritas dan digital platform) untuk memasarkan berbagai produk reksa dana ritel maupun korporasi. Bila investor mau membeli secara online bisa mendapatkannya melalui aplikasi BahanaLink.

"Untuk dapat melayani investor lebih baik, kami mengembangkan fitur-fitur reksa dana yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah ritel," ujar Danica.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total investor reksa dana mencapai 9.604.269 SID hingga akhir 2022. Investor berusia dibawah 30 tahun mengambil porsi terbesar sebanyak 58,71 persen, diikuti investor yang berusia antara 31-40 tahun sebanyak 22,46 persen sedangkan sisanya berasal dari investor yang berusia lebih dari 40 tahun.

Bila dilihat berdasarkan gender, investor laki-laki masih dominan dengan porsi 62,59 persen, sedangkan perempuan secara perlahan naik dengan porsi 37,4 persen. Investor yang berminat untuk berinvestasi di reksa dana saham milik anak usaha BUMN yang bernaung di bawah Indonesia Financial Group (IFG) ini bisa membelinya secara online, melalui bank dan sekuritas.

 

Bahana TCW Investment Management Bidik Pertumbuhan Dana Kelolaan hingga Rp 55 Triliun pada 2023

Ilustrasi Investasi. Freepik
Ilustrasi Investasi. Freepik

Sebelumnya, PT Bahana TCW Investment Management membidik pertumbuhan dana kelolaan (Asset under management/AUM) menyentuh angka Rp 55 triliun alias naik 10 persen pada 2023.

Direktur Investasi Bahana TCW Investment Management Doni Firdaus menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar Rp 55 triliun sepanjang 2023.

"Kami sekarang ada (dana kelolaan) Rp50 triliun per Februari akhir, tapi kita majority fix income money market. (Reksa dana) equity itu sekitar 20 persen sekitar Rp 10 triliun dari total itu ya sisanya ada reksa dana pendapatan tetap (RDPT), ada reksa dana terproteksi (RDT). Kami target tahun ini Rp 55 triliun ada pertumbuhan 10 persen," kata Doni saat ditemui di Jakarta, dikutip Maret (9/3/2023).

Dalam rangka menggenjot dana kelolaan tersebut, Bahana TCW Investment Management akan mengeluarkan produk reksa dana baru. 

Dia bilang, terdapat sekitar 5-10 produk reksa dana baru yang akan diterbitkan pada tahun ini. Produk tersebut rencananya akan meluncur pada kuartal I dan kuartal II 2023.

"Mungkin bisa sampai 5-10 total kita terbitan yang baru. Timelinenya first quarter ini, second quarter juga ada ya biasanya kami sepanjang tahun kalau memang ada demand ada misalnya instrumen yang cocok ya kami akan bikin," kata dia.

 

Produk Reksa Dana

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

Doni menyebut, terdapat beberapa produk reksa dana yang sudah ada di pipeline, seperti RDT dan RDPT. 

"Kalau untuk reksa dana saham dan pendapatan tetap mungkin kami belum ada rencana tapi tergantung market juga nanti mungkin ada demand kami bisa," ujar dia.

Di samping itu, Doni juga membidik pertumbuhan investor ritel. Meski demikian, Doni belum menjabarkan berapa jumlah target investor ritel tersebut.

Dia menuturkan, saat ini mayoritas investor di Bahana TCW Investment Management berasal dari investor institusi. Dengan demikian, ia menargetkan pertumbuhan investor ritel agar lebih seimbang.

"Kita mayoritas masih institusi sekitar 80 persen sisanya ritel makanya kita juga pengen ritelnya bisa lebih gede dan lebih balance," imbuhnya.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya