IPO, Itsec Asia Pasang Harga IPO Rp 100-Rp 110 per Saham

PT Itsec Asia Tbk akan melepas 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham dalam rangka IPO

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Jul 2023, 11:58 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 11:58 WIB
IPO, Itsec Asia Pasang Harga IPO Rp 100-Rp 110 per Saham
PT Itsec Asia Tbk, bergerak dalam bidang jasa aktivitas konsultasi keamanan informasi akan melepas saham ke publik atau initial public offering (IPO). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Itsec Asia Tbk, bergerak dalam bidang jasa aktivitas konsultasi keamanan informasi akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Mengutip laman e-ipo, Selasa (18/7/2023), perseroan bakal melepas saham ke publik sebanyak 1.008.734.800 atau 1 miliar dengan nilai nominal Rp25 per saham. Angka tersebut mewakili 15,64 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Adapun harga penawaran di kisaran Rp100-Rp 110 per saham. Dengan demikian, Itsec Asia berpotensi meraup dana segar Rp 110,96 miliar. 

Sebagai pemanis, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 504.367.400 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 9,27 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel dengan nominal Rp25 setiap sahamnya. 

Harga pelaksanaan sebesar Rp400, yang dapat dilakukan setelah 12 bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai 8 Agustus 2024 sampai dengan 6 Agustus 2027. Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 201,74 miliar. 

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan sekitar 87 persen sebagai modal kerja untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, dan untuk membangun tim baru serta menyewa kantor di wilayah-wilayah di mana manajemen perseroan melihat adanya peluang pasar.

 

Dana IPO

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, perseroan akan menginvestasikan modal kerja untuk pemasaran, pembiayaan proyek, serta sertifikasi dan akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan. Perseroan bermaksud untuk menginvestasikan modal kerja dalam membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.

Sekitar 13 persen akan digunakan sebagai belanja modal untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, serta untuk melakukan ekspansi di wilayah-wilayah dimana manajemen perseroan melihat adanya peluang pasar.

Selain itu, Perseroan akan menginvestasikan belanja modal untuk renovasi kantor R&D, pengembangan laboratorium cybersecurity di Noble House, Lantai 11, serta pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, sekitar 86 persen akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, dan untuk membangun tim baru serta menyewa kantor di wilayah-wilayah dimana manajemen perseroan melihat adanya peluang pasar.

 

Jadwal IPO

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, perseroan akan menginvestasikan modal kerja untuk pemasaran, pembiayaan proyek, serta sertifikasi dan akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan. Perseroan bermaksud untuk menginvestasikan modal kerja dalam membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.

Sekitar 14 persen akan digunakan sebagai belanja modal untuk mendukung ekspansi lebih lanjut tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, serta untuk ekspansi di wilayah-wilayah dimana manajemen perseroan melihat adanya peluang pasar. Selain itu, perseroan akan terus menginvestasikan belanja modal untuk pengembangan laboratorium cybersecurity dan peralatannya di Noble House, Lantai 11.

Sementara itu, calon emiten dengan kode saham CYBR menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek ditentukan kemudian.

Jadwal

Masa Penawaran Awal : 18 – 26 Juli 2023

Perkiraan Tanggal Efektif : 31 Juli 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 Agustus – 4 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 8 Agustus 2023

Masa Perdagangan Waran Seri I

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 8 Agustus 2023 – 3 Agustus 2027

- Pasar Tunai : 8 Agustus 2023 – 5 Agustus 2027

Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 8 Agustus 2024 – 6 Agustus 2027

Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 6 Agustus 2027

 

 

46 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI Memasuki Semester II 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) hingga memasuki semester II 2023.

Adapun hingga 7 Juli 2023, terdapat 45 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 45 emiten itu mencapai Rp 44,6 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 46 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

"Hingga saat ini, terdapat 46 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (8/7/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 13 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 26 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 6 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 4 Perusahaan dari sektor basic materials

• 10 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 8 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor energy

• 1 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 2 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 4 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 3 Perusahaan dari sektor teknologi

• 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya