Alasan Bos BTN Ramai-Ramai Menambah Porsi Saham BBTN

Direktur dan Komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membeli saham BBTN sesuai pemenuhan POJK 45/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Jul 2023, 00:02 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 16:49 WIB
Alasan Bos Bank BTN Ramai-Ramai Menambah Saham BBTN
Direksi dan Komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menambah porsi kepemilikan saham pada Juli 2023. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direksi dan Komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menambah porsi kepemilikan saham dalam rangka pemenuhan POJK 45/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum. 

Mengutip keterbukaan informasi, Minggu (23/7/2023), Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu membeli 1.014.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 4.250.500 saham.

Sementara itu, Direktur BTN Andi Nirwoto membeli 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.822.161 lembar.

Direktur BTN Elisabeth Novie Riswanti membeli 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.733.200 lembar.

Kemudian, Direktur BTN Hirwandi Gafar menyerok 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.763.314 lembar. Direktur BTN Jasmin juga menyerok 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 2.848.030 lembar.

Tak hanya itu, Direktur BTN Setiyo Wibowo menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.892.700 lembar.

Direktur BTN Nofry Rony Poetra menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 2.531.022 lembar.

Adapun, Direktur BTN Eko Waluyo menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga saham miliknya menjadi 1.871.964 lembar.

Sementara itu, Komisaris BTN Himawan Arief Sugoto membeli 404.600 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 404.600 saham.

Komisaris BTN Herry Trisaputra Zuna membeli 404.600 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 pada 13 Juli 2023 sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 404.600 saham. Dengan demikian, keseluruhan transaksi tersebut merogoh kocek hingga Rp 11,21 miliar.

 

BTN Salurkan Kredit Rp 308 Triliun hingga Juni 2023

PPKM Darurat Bank BTN Dorong Digital Banking
Nasabah mengakses layanan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7/2021). Bank BTN menambah fitur Cardless Withdrawal yang bisa melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di ATM, serta QRIS dengan memindai QR Code melalui aplikasi mobile banking BTN. (Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp308 triliun sepanjang semester I/2023. Perolehan BTN tersebut tumbuh 7,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp286,15 triliun.

“Kinerja keuangan semester satu tahun ini memang lebih menantang. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023 tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan. Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I/2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp269,48 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada semester I/2023 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp152,17 triliun tumbuh 10,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp137,25 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,49% menjadi Rp90,83 triliun pada semester I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp85,30 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66%. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3%,” kata Nixon.

 

 

Dana Pihak Ketiga

Pacu Bisnis Transaksional, BTN Siap Hadirkan Layanan One Stop Financial
Bank Tabungan Negara (BTN), turut serta mendukung aspek integrated and one stop financial solution untuk kebutuhan nasabah, baik individu maupun bisnis, melalui berbagai instrumen.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2023 menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun.

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.

Sepanjang semester I/2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun.

Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp381,74 triliun.

 

Dana Pihak Ketiga

PPKM Darurat Bank BTN Dorong Digital Banking
Nasabah menunjukkan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7/2021). Bank BTN mengoptimalkan layanan digital banking dalam rangka mendukung Pemerintah menekan laju penularan Covid-19 dengan PPKM Darurat seperti mobile banking, internet banking serta ATM. (Liputan6.com)

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I/2023 menjadi Rp313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp307,31 triliun.

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp170,22 triliun naik sekitar 24% dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp137,45 triliun.

Sepanjang semester I/2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun.

Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi Rp400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp381,74 triliun.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya