Wijaya Karya Derita Rugi Rp 1,88 Triliun hingga Akhir Juni 2023

Wijaya Karya membukukan pendapatan usaha Rp 9,25 triliun atau naik 28,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,18 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Agu 2023, 19:43 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 19:41 WIB
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun PLTS di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan SUN Energy membangun PLTS di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir Juni 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan dan masih menderita rugi pada periode tersebut.

Wijaya Karya membukukan pendapatan usaha Rp 9,25 triliun atau naik 28,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,18 triliun. Hingga akhir Juni 2023, perseroan mengantongi rugi bersih sebesar Rp 1,88 triliun.

Mengutip laporan keuangan WIKA, Kamis (1/8/2023), beban pokok pendapatan hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 8,47 triliun atau meningkat 29,25 persen dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,55 triliun.

Dengan demikian, laba kotor WIKA meningkat 24,20 persen menjadi Rp 779,03 miliar hingga akhir Juni 2023 dari Rp 627,23 miliar pada periode yang sama 2022. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha sebelum pendapatan dan beban lain-lain 17,78 persen menjadi Rp 326,48 miliar pada semester I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 277,19 miliar.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 72,17 triliun hingga akhir Juni 2023 turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 75,06 triliun. Kemudian, liabilitas WIKA Rp 56,70 triliun hingga akhir Juni 2023 menyusut dari tahun sebelumnya sebesar Rp 57,57 triliun.

Sedangkan, ekuitas WIKA tercatat sebesar Rp 15,47 triliun hingga akhir Juni 2023 turun dari akhir tahun lalu Rp 17,49 triliun.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya