Bank BJB Bakal Terbitkan Obligasi hingga Rp 1,5 Triliun pada 2023

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) akan memakai dana penerbitan obligasi untuk operasional.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Agu 2023, 13:45 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2023, 13:45 WIB
Bank BJB Bakal Terbitkan Obligasi hingga Rp 1,5 Triliun pada 2023
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) akan menerbitkan obligasi atau surat berharga senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun pada 2023.(Photo created by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berencana menerbitkan obligasi atau surat berharga senilai Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun pada 2023.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menuturkan, rencananya dana dari obligasi tersebut akan dialokasikan untuk operasional, terutama untuk peningkatan modal inti utama (modal tier 1).

"Dananya untuk operasional terutama untuk peningkatan modal tier 1 menjadi pemenuhan tier 1 capital," kata Yuddy saat ditemui di BEI, Kamis (3/8/2023).

Sebelumnya, Bank BJB berencana menggelar rights issue. Namun, hal tersebut sempat ditunda. Alhasil, Perseroan akan menerbitkan perpetual bond (surat berharga) dengan nominal Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun.

"Rencananya akan meningkatkan capital tier 1 karena enggak ada jangka waktu nilai kupon nya sangat menarik," kata dia.

Meski demikian, ia mengaku belum bisa menjabarkan soal kupon dari penerbitan obligasi tersebut. Adapun penerbitan obligasi ini tidak menggunakan mekanisme bursa, tetapi BJBR tetap melaporkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bagian regulasi karena Bank BJB merupakan perusahaan terbuka alias Tbk.

 

 

 

 

 

 


Bank BJB Tebar Dividen 2022 Rp 1,1 Triliun

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) memutuskan untuk melakukan pembayaran dividen sebesar Rp1.100.016.937.371 atau Rp 1,1 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 104,55 per lembar saham.

Hal itu telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dengan demikian, RUPST menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2022 sebesar Rp 2.223.637.871.682 atau Rp 2,22 triliun sebagai dividen dan saldo laba.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/4/2023), sekitar 49,47 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau setelah pembulatan sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar Rp 104,55 per lembar saham ditetapkan sebagai dividen tunai dan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya rapat memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai tersebut.

Selain itu, 50,53 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau setelah pembulatan sebesar Rp 1.123.620.934.311 atau Rp 1,12 triliun ditetapkan sebagai saldo laba.

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk:

1 Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

• Pasar Reguler dan Negosiasi: 13 April 2023

• Pasar Tunai: 17 April 2023

2 Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

• Pasar Reguler dan Negosiasi: 14 April 2023

• Pasar Tunai: 18 April 2023

3 Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen (Recording Date): 17 April 2023

4 Tanggal Pembayaran Dividen Tunai: 4 Mei 2023

 


Kinerja 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Bank BJB mencatatkan laba sebelum pajak Rp 2,8 triliun sepanjang 2022. Adapun  Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga pada level 1,16%, dengan Coverage ratio pada level 124,3%. 

Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mengatakan capaian gemilang kinerja bisnis perusahaan didorong melalui penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi.

Manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.  “Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” jelas dia.

Sepanjang 2022, Bank BJB tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.  Kinerja solid  juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022. 

Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022. 

 

 


Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimis kinerja Bank BJB  akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.  

"Sesuai permintaan pemegang saham, Bank BJB akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy. 

Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5% secara year on year menjadi Rp 181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp 2,84 trilliun tumbuh 9,4% year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11% year on year secara konsolidasian.

 Yuddy menjelaskan total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.  Selain itu, kredit juga terus tumbuh, selama tahun 2022 mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1% atau tercatat Rp115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.  

"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya