PTPP Bidik 2 Tower Rusun ASN IKN Selesai Sebelum 17 Agustus 2024

PT PP Tbk (PTPP) membangun tower rusun di IKN secara kerja sama operasional.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2023, 14:11 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 14:09 WIB
PTPP Bidik 2 Tower Rusun ASN IKN Selesai Sebelum 17 Agustus 2024
PT PP Tbk (PTPP) membangun 9 tower dari 47 tower rumah susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) membangun 9 tower dari 47 tower rumah susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dari 9 tower, PT PP Tbk membidik pembangunan dua tower rusun ASN selesai sebelum 17 Agustus 2023.

Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad menuturkan, pihaknya menargetkan 2-3 tower rusun selesai antara 2-3 tower rusun yang digarap sebelum 17 Agustus 2023. Demikian seperti dikutip dari Antara, ditulis Kamis (21/9/2023).

Dari 9 tower Rusun ASN di IKN yang dibangun, selain 2 -3 tower ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2024, sisa tower Rusun ASN lainnya dapat dirampungkan setelah 17 Agustus 2024.

"PT PP bertugas membangun 9 tower Rusun ASN di IKN secara Kerja Sama Operasional atau KSO," ujar dia. 

Pekerjaan pembangunan Rusun ASN di IKN tersebut mencakup pengerjaan struktur dan perapihan (finishing). Pembangunan 47 tower Rusun ASN di IKN Nusantara menggunakan skema dana APBN.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 47 tower ASN-Hankam dilaksanakan selama 19 bulan sehingga selesai seluruhnya pada Desember 2024. Rusun ASN berlokasi secara tersebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN sub-WP 1A dengan total lahan seluas 45,91 hektare.

Masing-masing tower dibangun setinggi 12 lantai terdiri dari lantai 1 dan 2 dimanfaatkan untuk podium fasilitas sosial/fasilitas umum seperti tempat fitness, ruang publik, dan sebagainya.

Sementara itu, 10 lantai sisanya untuk hunian. Dalam proses pembangunan Rusun ASN di IKN Nusantara, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).

Secara keseluruhan dari 47 tower rusun ASN-Hankam memiliki total 2.820 unit dengan tipe 98 m2 untuk tiap unitnya. Pembangunan rusun terdiri dari 31 rusun untuk ASN dengan jumlah 1.860 unit untuk menampung 5.580 orang. Kemudian Rusun Hankam terdiri dari 7 rusun untuk personel POLRI dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta 9 rusun untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan total 960 unit menampung 2.880 personel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perusahaan Patungan PTPP dan ADHI Kerjakan Paket Proyek Commuter Railway di Filipina

logo PT PP Persero
sumber ; ptpp.co.id

Sebelumnya, PT PP Tbk (PTPP) bersama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mendapatkan tender dua paket proyek North-South Commuter Railway di Filipina.

Sebelumnya, Proyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi dari Indonesia yakni PT Adhi Karya Tbk dan PT PP Tbk. Dua paket proyek yang dimenangkan oleh BUMN itu terdiri dari paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03C untuk pengerjaan jalur kereta api sepanjang 5,8 kilometer.

“Dalam pembangunan proyek North-South Commuter Railway, PTPP telah dipercaya oleh Pemerintah Filipina untuk mengerjakan pembangunan proyek di negara tersebut,” ujar Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Minggu (16/7/2023).

Pengumuman pemenang atas kedua proyek itu telah dilakukan pada 17 Februari 2023 untuk proyek Paket CP S-01 dan 26 Juni 2023 untuk proyek Paket CP S-03C.

Paket CP S-01 ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan Teknik sipil untuk struktur viaduk kereta api sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer termasuk 1 stasiun laying di Bluementritt. Paket C S-01 memiliki nilai kontrak dengan masa pelaksanaan 4 tahun.

Adapun paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer termasuk pembangunan dua stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S03C memiliki nilai kontrak sekitar Rp5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.

“Perusahaan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Filipina dalam memberikan kepercayaan kepada perseroan sehingga perusahaan turut berkontribusi dalam pembangunan proyek senilai total lebih dari Rp8 triliun," ujar Novel.

 

 

 


Penandatanganan Kerja Sama

BUMN PP Raih Kontrak Baru Rp 10,9 Triliun Hingga Agustus
Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Dalam pembangunan proyek tersebut, perseroan membentuk joint venture dengan Adhi Karya Sedangkan PT PP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49 persen. Perolehan kedua paket proyek tersebut telah menambah nilai kontrak baru PTPP pada Juni untuk Paket CP S-01 dan pada Juli untuk Paket CP S-03C.

Penandatangan perjanjian kerja sama dalam pembangunan kedua paket proyek tersebut telah ditandatangani pada Kamis, 13 Juli 2023  berlokasi di Istana Malacanan, Manila, Filipina.

Pada acara penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama tersebut diwakili oleh Pande Ketut selaku SVP Divisi Operasi Infrastruktur PTPP dan Isman Widodo selaku General Manager Railway Departement ADHI yang dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo, Novel Arsyad selaku Direktur Utama PTPP dan Entus Asnawi Mukhson selaku Direktur Utama ADHI.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya