Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) melalui anak usaha PT Harum Nickel Industry (HNI) memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Westrong Metal Industry (WMI), entitas asosiasi perseroan. Pinjaman ini sebagai bagian investasi Harum Energy terkait ekspansi usaha tambang dan pengolahan nikel.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (1/10/2023), PT Harum Nickel Industry dan Westrong Metal Industry menandatangani perjanjian pinjaman pada 27 September 2023 senilai USD 90 juta atau sekitar Rp 1,39 triliun (asumsi kurs Rp 15.517 per dolar Amerika Serikat). Pemberian pinjaman ini untuk pembiayaan belanja modal, modal kerja, dan pembiayaan umum perusahaan serta tujuan investasi.
Baca Juga
Adapun pinjaman itu akan dikenakan bunga atas jumlah pokok yang terutang sebesar SOFR+ 2,6 persen per tahun terhitung sejak tanggal dicairkannya setiap pinjaman hingga jumlah pokok terkait diluasi seluruhnya.
Advertisement
Adapun pihak yang bertransaksi HNI sebagai pemberi pinjaman, dan WMI sebagai penerima pinjaman. HNI merupakan perseroan terbatas yang menjalankan usaha di bidang aktivitas perusahaan holding dengan fokus pada investasi dalam bisnis nikel.
Sementara itu, WMI merupakan perseroan terbatas Indonesia yang menjalankan usaha di bidang pemurnian nikel atau smelter.
WMI saat ini membangun suatu smelter memakai teknologi rotary klin electric furnace (RKEF) yang berlokasi di Kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah. Rencananya kapasitas produksi terpasang tahunan hingga 56.000 ton nikel.
Harum Energy menyatakan untuk meraih pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, salah satu upaya utama perseroan adalah diversifikasi usahanya melalui ekspansi ke usaha tambang dan pengolahan nikel.
Diversifikasi Usaha
Investasi dalam WMI merupakan bentuk implementasi ekspansi usaha perseroan ke usaha tambang dan pengolahan nikel.
Investasi perseroan pada WMI, pertama kali dilakukan pada saat HNI mengambil bagian 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dari WMI pada April 2022.
WMI saat ini dalam tahap akhir konstruksi smelter nikel yang memerlukan pembiayaan untuk menyelesaikan kontruksi tersebut dan modal kerja untuk tahap pengembangan selanjutnya.
“Sehubungan dengan hal itu, pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman ini merupakan bagian dari investasi perseroan pada WMI. Di mana pinjaman tersebut diperlukan untuk membiayai belanja modal, modal kerja dan pembiayaan umum perusahaan serta untuk tujuan investasi,” tulis manajemen Harum Energy.
Advertisement
Harum Energy Beli Saham Infei Metal Industry Rp 1 Triliun
Sebelumnya diberitakan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berupaya meningkatkan diversifikasi usaha melalui investasi di sektor nikel. Harum Energy melalui anak usahanya Tanito Harum Nickel (THN) dan Harum Nickel Perkasa (HNP) membeli saham PT Infei Metal Industry dari Central Halmahera Holding Pte Ltd (CHHP).
Masing-masing pembelian saham IMI oleh THP dan HNP masing-masing 799.999 dan 1 lembar saham yang masing-masing mewakili 50,99 persen dan 0,001 persen secara berturut-turut dari modal ditempatkan dan disetor.
Nilai transaksinya USD 70,38 juta atau sekitar Rp 1,09 triliun (asumsi kurs terhadap rupiah di kisaran 15.545). Demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (28/9/2023).
IMI bergerak di bidang pengolahan dan pemurnian nikel. Perseroan operasikan smelter nikel yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara. Kapasitas produksi terpasang tahunan 28.000 ton nikel dan telah beroperasi komersial secara komersial sejak April 2022. Sepanjang 2022, IMI mencatat pendapatan USD 427,30 juta dan laba USD 59,02 juta.
Direktur Utama Harum Energy Ray A.Gunara dalam keterbukaan informasi BEI menyampaikan, transaksi itu bagian dari upaya perseroan terus meningkatkan diversifikasi usaha melalui investasi di sektor nikel.
“Dari segi keuangan, dengan diselesaikannya transaksi pembelian saham IMI oleh THN dan HNP, terhitung dari tanggal kejadian transaksi, laporan keuangan IMI (neraca dan laporan laba rugi) sebagai entitas anak akan dikonsolidasikan perseroan ke dalam lapangan keuangan konsolidasi perseroan ke depan selalu induk perusahaan,”
Tak Berdampak Material
Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian perseroan ke depan diharapkan akan lebih mencerminkan kontribusi kinerja keuangan IMI baik sebagai akibat meningkatnya kepemilikan saham perseroan dalam IMI melalui THN, maupun dari hasil konsolidasi kinerja keuangan.
"Tidak ada dampak material dari pembelian saham-saham yang dimiliki oleh CHHP dalam IMI oleh THN dan HNP itu terhadap kegiatan operasional, hukum dan kelangsungan usaha perseroan.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 September 2023, saham HARUM melambung 7,78 persen atau setara Rp 1.8.70 per saham Saham HRUM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.745 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 1.890 dan terendah Rp 1.745 per saham. Total frekuensi perdaganan 11.280 kali dengan volume perdagangan 601.198 saham. Nilai transaksi Rp 111,5 miliar.
Advertisement