Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis Data Ekonomi China

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 18 Oktober 2023. Investor menanti data pertumbuhan ekonomi China.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Okt 2023, 09:02 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 09:02 WIB
Ilustrasi Jepang
Bursa saham Asia Pasifik sedikit berubah pada awal sesi perdagangan Rabu, (18/10/2023). (Sofia Terzoni/Pixabay)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik sedikit berubah pada awal sesi perdagangan Rabu, (18/10/2023) seiring investor menantikan data ekonomi utama dari China.

Dikutip dari CNBC, China akan merilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2023. Ekonom prediksi, pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,4 persen dari survei Reuters.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini juga akan merilis data output industri dan penjualan ritel pada September, serta tingkat pengangguran perkotaan.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,08 persen pada awal sesi perdagangan jelang data pengangguran. Data pengangguran menjadi salah satu kunci pengukuran bank sentral Australia untuk memutuskan kebijakan moneternya.

Bursa saham Jepang mendatar. Indeks Nikkei 225 melemah 0,1 persen dan indeks Topix menguat. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir. Sedangkan Indeks Kosdaq melemah 0,15 persen.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.782, angka ini lebih kuat dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di posisi 17.773,34.

Di wall street, indeks S&P 500 ditutup mendatar pada perdagangan Selasa, 17 Oktober 2023. Indeks S&P 500 melemah 0,01 persen seiring investor menganalisis pergerakan imbal hasil obligasi terbaru dan musim laba perusahaan yang meningkat.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 4,8 persen, yang merupakan level tertinggi sejak 6 Oktober 2023, saat diperdagangkan 4,88 persen. Pergerakan imbal hasil obligasi ini mengikuti data penjualan ritel AS yang lebih panas dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Indeks Nasdaq terpangkas 0,25 persen, sedangkan indeks Dow Jones menguat 0,04 persen.

Penutupan Wall Street pada 17 Oktober 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mendatar pada perdagangan Selasa, 17 Oktober 2023. Indeks S&P 500 mendatar seiring investor menganalisis pergerakan imbal hasil terbaru dan musim laporan laba perusahaan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (18/10/2023), indeks S&P 500 melemah tipis 0,01 persen ke posisi 4.737,20. Indeks Nasdaq merosot 0,25 persen ke posisi 13.533,75. Indeks Dow Jones naik 13,11 poin atau 0,04 persen ke posisi 33.997,65.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 4,8 persen, dan sentuh level tertinggi sejak 6 Oktober 2023. Saat itu imbal hasil obligasi diperdagangkan 4,88 persen. Pergerakan imbal hasil obligasi ini mengikuti data penjualan ritel yang lebih panas dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Meningkatnya imbal hasil obligasi telah menekan pasar secara luas dalam beberapa pekan terakhir seiring pelaku pasar menilai prospek kebijakan the Federal Reserve (the Fed) yang lebih ketat lebih lama dari perkiraan. Investor juga mempertimbangkan potensi dampak perang Israel-Hamas terhadap perekonomian global.

“Pasar obligasi lebih mendorong pasar saham pada saat ini. Anda pasti melihat tren yang kita lihat selama dua bulan terakhir kembali muncul,” ujar Chief Investment Officer Independendt Advisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC.

 

Musim Laporan Keuangan

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Selain itu, awal yang baik untuk musim laporan keuangan kuartal III membantu meredakan kekhawatiran. Di sisi lain, saham Bank of America naik lebih dari 2 persen didukung laporan yang lebih baik dari perkiraan. Saham Bank of New York Mellon menguat hampir 4 persen setelah mengalahkan perkiraan analis pada kuartal tersebut.

Selain laba, saham chip termasuk Nvidia dan Advanced Micro mengalami kesulitan pada sesi ini setelah Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana memperketat pembatasan penjualan chip kecerdasan buatan canggih ke China.

Sementara itu, saham Coinbase dapat melonjak jika ETF bitcoin disetujui. Hal itu disampaikan Barcyals. Saham Coinbase menguat pada Senin, 16 Oktober 2023 setelah diuntungkan dari laporan palsu kalau ETF spot bitcoin BlackRock telah disetujui SEC.

 

Saham Coinbase Menguat

Coinbase. AP/ Seth Wenig
Coinbase. AP/ Seth Wenig

“Meski kami terus melihat keuntungan dan kerugian bagi Coinbase, kami memandang hal ini sebagai pembacaan awal mengenai bagaimana pasar dapat bereaksi jika dan ketika persetujuan datang,” tulis Barclays.

Saham Coinbase dibuka naik 7 persen pada Senin, 16 Oktober 2023. Saham Coinbase melanjutkan kenaikan pada Selasa, 18 Oktober 2023 dengan menanjak 2,5 persen.

Adapun indeks acuan di wall street mengalami beberapa hari perdagangan yang sulit selama seminggu terakhir menyusul reli yang dimulai Oktober. Indeks S&P 500 naik 0,49 persen selama sepekan terakhir. Selama lima hari perdagangan terakhir, indeks mencapai level tertinggi dibatasi pada kisaran kurang dari 0,2 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya