Sucor AM Incar AUM Reksa Dana Syariah Rp 6,3 Triliun pada 2023

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana menuturkan, hingga akhir Oktober 2023, AUM Sucor AM telah mencapai sebesar Rp 23 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Nov 2023, 19:23 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 19:21 WIB
Sucor AM Incar AUM Reksa Dana Syariah Rp 6,3 Triliun pada 2023
PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) membidik dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana syariah sebesar Rp 6,3 triliun hingga akhir 2023. (Foto:ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) membidik dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana syariah sebesar Rp 6,3 triliun hingga akhir 2023. Sedangkan secara keseluruhan, Sucor AM mengincar perolehan AUM reksa dana sebanyak Rp 24 triliun pada tahun ini.

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana menuturkan, hingga akhir Oktober 2023, AUM Sucor AM telah mencapai sebesar Rp 23 triliun. Khusus untuk reksa dana syariah, Sucor AM telah mengumpulkan AUM sekitar Rp 6 triliun atau setara 25,27 persen dari total AUM keseluruhan. 

Mengacu hasil tersebut, Jemmy menargetkan dana kelolaan syariah Sucor AM dapat tumbuh 5 persen atau sekitar 300 miliar pada sisa 2023. Kemudian, pada sisa akhir tahun ini AUM secara keseluruhan ditargetkan akan bertambah sebesar Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun. 

"Bisa nambah Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun sampai akhir tahun," kata Jemmy kepada awak media, Rabu (8/11/2023).

Di sisi lain, ia menuturkan, reksa dana syariah masih memiliki prospek yang positif ke depannya. Namun, porsi AUM reksa dana syariah secara nasional masih di angka 8 persen dari dana jumlah keseluruhan dana kelolaan reksa dana konvensional. 

"Kami masih optimis potensi kenaikan dari reksa dana syariah cukup tinggi. Kalau kita lihat dua produk kami reksa dana pasar yang dan pendapatan teta sedang dibayangi oleh era penurunan obligasi, suku bunga naik, obligasi turun secara return agak jelek," kata dia.

Per Oktober 2023, tercatat ada 6 produk reksa dana syariah milik Sucor AM yang dijual secara umum. Di antaranya adalah Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, Sucorinvest Sharia Balanced Fund, Sucorinvest Sharia Sustainable Equity Fund, Sucorinvest Sharia Equity Fund, dan Sucorinvest Global Equity Sharia USD yang akan segera diluncurkan. Persentase SID atau jumlah nasabah yang membeli produk syariah mencapai 67,4 persen dari seluruh nasabah Sucor AM.

 


Target Dana Kelolaan 2023

Kerja sama distribusi produk investasi reksa dana PT Sucorinvest Asset Management dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (8/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Kerja sama distribusi produk investasi reksa dana PT Sucorinvest Asset Management dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (8/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) membidik dana kelolaan reksa dana atau Asset Under Management (AUM) Rp 24 triliun hingga akhir 2023. Dana kelolaan reksa dana itu turun dari target awal, yakni Rp 30 triliun. 

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana menuturkan, hingga akhir Oktober 2023, AUM dari Sucor AM telah mencapai sebesar Rp 23 triliun. Dengan begitu, ia berharap di sisa akhir tahun ini akan bertambah Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun. 

"Bisa nambah Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun sampai akhir tahun," kata Jemmy kepada awak media, Rabu (8/11/2023).

Ia melanjutkan, tahun ini terjadi penurunan AUM. Hal itu disebabkan oleh suku bunga yang terus meningkat, sehingga imbal hasilnya dinilai kurang baik dibandingkan sebelumnya. Jadi, banyak investor yang belum terbiasa dengan volatilitas dan membuat dana kelolaan menyusut. 

"Tahun ini kami berharap dana kelolaan di Rp 24 triliun, tahun depan optimis bisa naik 20 persen," ujar dia. 

Di samping itu, ia juga menjelaskan, terdapat produk reksa dana yang masih prospektif di sisa akhir tahun ini. Produk yang dimaksud adalah reksa dana saham. Ini mengingat, kondisi pasar saham berpotensi mengalami penguatan. 

"Saham cukup menarik yang sampai akhir tahun ini," imbuhnya.


Gandeng BSI

Kerja sama distribusi produk investasi reksa dana PT Sucorinvest Asset Management dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (8/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Kerja sama distribusi produk investasi reksa dana PT Sucorinvest Asset Management dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Rabu (8/11/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya diberitakan, perkembangan reksa dana syariah kian meningkat di Indonesia. Hingga September 2023 ini tercatat ada 282 produk reksa dana syariah dibandingkan dengan 1.643 reksa dana konvensional, dengan total NAB Rp 43,110 triliun. 

Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan syariah, PT Sucorinvest Asset Management atau Sucor AM melakukan kerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai mitra agen penjual efek reksa dana (APERD) terbarunya. 

CEO PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana menuturkan, pihaknya merasa bangga dapat bermitra dengan BSI. Dengan ditawarkannya produk reksa dana syariah dari Sucor Asset Management di BSI, ia optimis bahwa akan makin banyak masyarakat Indonesia yang akan mengenal dan mencoba investasi reksa dana sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangannya.

"Kami dan juga BSI mau bekerja sama, supaya kami membesarkan pasar modal syariah,” kata Jemmy dalam konferensi pers, Rabu (8/11/2023). 

Saat ini, sudah ada dua produk reksa dana Sucor AM yang tersedia di BSI, yakni Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Sharia Sukuk Fund. Beberapa keunggulan reksa dana syariah di BSI yakni dikelola oleh manajemen investasi yang profesional, likuiditas tinggi karena dapat dicairkan kapan saja, transparansi perkembangan investasi, dan dijamin sesuai syariat oleh DSN – MUI. 

Senior Vice President Wealth Management Bank Syariah Indonesia Asri Natanegeri menuturkan, pemilihan Sucor Asset Management sebagai mitra manajer investasi diharapkan dapat melengkapi kebutuhan nasabah BSI yang ingin berinvestasi syariah, khususnya dalam instrumen reksa dana.

"Dengan penambahan dua produk reksa dana syariah dari Sucorinvest ini, BSI kini memiliki portofolio produk investasi yang lebih lengkap untuk tiap kelas asset sesuai profil risiko dan kebutuhan nasabah. Ini merupakan bagian dari komitmen BSI untuk terus meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Harapan kami di BSI, agar seluruh nasabah bisa merasakan keberkahan investasi syariah,” kata Asri Natanegeri.

 


Jumlah SID Sucor Asset Management Sentuh 719.000

Pasar Modal
Sucor Asset Management meluncurkan Kampanye Sucor Klik yang diresmikan pada acara Private Investor Getaway 2023 bertempat di Ritz-Carlton Bali, 6 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berhasil catatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 156 persen sejak akhir 2020 hingga per Agustus 2023. 

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan dari 281.000 jumlah SID di akhir 2020, meningkat menjadi 719.000 SID per Agustus 2023. Sedangkan untuk account number investor, Sucor AM berhasil mencapai 1,2 juta. 

“Sucor AM ingin terus menambah jumlah investor dua kali lipat dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan,” kata Jemmy dalam konferensi pers Private Investor Getaway 2023, di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023). 

Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan.

Dengan inisiatif ini, Sucor AM mencoba menganalisa bagaimana cara untuk masuk ke pelosok dan lebih dekat dengan masyarakat untuk menjalin personal touch. 

“Meskipun banyak edukasi online, tapi kalau kita tidak pernah datang langsung ke masyarakat tidak ada personal touch,” ujar Jemmy.

Inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2024 akan mencakup 12 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan mengadakan 250 acara Literasi serta Inklusi Keuangan dengan tujuan menjadikan minimal 10.000 individu melek finansial.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya