Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Group mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 29.203 ribu ton hingga kuartal III 2023. Volume penjualanitu meningkat 5,9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 27.563 ribu ton.Â
Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume curah dan ekspor dengan porsi regional sebesar 34,1 persen dan domestik 0,7 persen.Â
Baca Juga
Direktur Bisnis dan Pemasaran Semen Indonesia Subhan menuturkan, pertumbuhan permintaan semen pada sembilan bulan pertama 2023 masih positif. SIG juga melihat pertumbuhan ini masih terus berlanjut hingga Oktober tahun ini.Â
Advertisement
"Semua segmen alami pertumbuhan baik ritel dan project base. Ini sejalan dengan pertumbuhan volume SIG sehingga memang di kuartal III kami tumbuh sedikit lebihi market," kata Subhan dalam Public Expose 2023, Selasa (28/11/2023).Â
Menurut ia, pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan volume suplai SIG, antara lain IKN dan Sumatera. Sehingga, pertumbuhan Semen Indonesia bisa melebihi pasar.Â
"Strategi kami menghadapi dalam kondisi industri ke depan masih over capacity, kami fokus pengembangan pasar dan diversifikasi pasar. Kami ada strategi untuk menghadirkan produk-produk yang secara lanskap industri dibutuhkan seperti IKN dan lain-lain, yang beberapa geografis membutuhkan spesifikasi semen khusus," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian melihat secara umum permintaan di pasar masih sangat besar. Terlebih, 70 persen dari ritel dan 30 persen dari proyek.
"Segmen ritel ini 70 persen, ini 80 persen di antaranya adalah mid income dan mayoritas generasi muda. Kami ada potensi untuk punya generasi muda yang secara umum punya keinginan ubah standar kehidupan. Segmen ritel akan berikan dorongan demand ke depannya," kata dia.Â
Â
Â
Dukungan untuk Proyek IKN
Sebelumnya diberitakan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Group berkomitmen untuk terus mendukung proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).Â
Direktur Bisnis dan Pemasaran Semen Indonesia Subhan menuturkan, dalam rangka mendukung upaya Pemerintah, pihaknya akan menyuplai semen untuk kebutuhan IKN.
"Kami lihat, terutama 3 bulan terakhir. perkembangan IKN sangat luar biasa. Kami suplai hampir 80 persen untuk IKN dari SIG," kata Subhan dalam Public Expose 2023, Selasa (28/11/2023).Â
Menurut ia, banyak proyek yang perlu dipercepat pada 2024. Sehingga, permintaan semen pun akan turut meningkat.Â
Di samping itu, dengan adanya pembangunan IKN, kinerja Perseroan bakal bisa tumbuh lebih baik. Ini mengingat, proyek IKN memiliki potensi yang besar.Â
Sebagai informasi, SMGR meraih pendapatan sebesar Rp 27,66 triliun per kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 3,98 persen dibandingkan pendapatan SMGR per kuartal III 2022 sebesar Rp 26,60 triliun.
Adapun mayoritas pendapatan SMGR hingga kuartal III 2023 berasal dari segmen bisnis produksi semen sebesar Rp 23,97 triliun. SMGR juga membukukan pendapatan dari segmen bisnis non semen sebesar Rp 7,50 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut akan dikurangi oleh eliminasi senilai Rp 4,87 triliun.
Per akhir kuartal III 2023, SMGR mengantongi laba bersih periode berjalan sebanyak Rp 1,79 triliun. Hasil ini tumbuh 1,12 persen dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,77 triliun.
Advertisement
Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 1,79 Triliun hingga Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada 30 September 2023.
Tercatat bahwa SMGR meraih pendapatan sebesar Rp 27,66 triliun per kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 3,98 persen dibandingkan pendapatan SMGR per kuartal III 2022 sebesar Rp 26,60 triliun.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/11/2023), mayoritas pendapatan SMGR hingga kuartal III 2023 berasal dari segmen bisnis produksi semen sebesar Rp 23,97 triliun. SMGR juga membukukan pendapatan dari segmen bisnis non semen sebesar Rp 7,50 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut akan dikurangi oleh eliminasi senilai Rp 4,87 triliun.
SMGR turut mengalami peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 8,12 persen YoY menjadi Rp 20,22 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan dengan kuartal III 2022 yakni senilai Rp 18,70 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan SMGR berkurang 19,45 persen dari Rp 2,21 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 1,78 triliun per kuartal III 2023.
Per akhir kuartal III 2023, SMGR mengantongi laba bersih periode berjalan sebanyak Rp 1,79 triliun. Hasil ini tumbuh 1,12 persen dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,77 triliun.
Total aset SMGR hingga akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 81,68 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 32,18 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,30 triliun, dan ekuitas sebesar Rp 47,20 triliun.
Jumlah aset SMGR per kuartal III 2023 lebih rendah 1,54 persen dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 82,96 triliun. Saat itu, aset SMGR terdiri atas liabilitas sebesar Rp 33,27 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,45 triliun, dan ekuitas Rp 47,23 triliun.   Â
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga akhir 2022. Emiten semen pelat merah ini membukukan pendapatan Rp 36,37 triliun pada 2022. Pendapatan perseroan turun 0,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,70 triliun.Â
Mengutip laporan keuangan Semen Indonesia, Senin (13/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 25,70 triliun atau meningkat 2,92 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 24,97 triliun.Â
Dengan demikian, laba kotor Semen Indonesia turun 8,95 persen menjadi Rp 10,67 triliun pada 2022 dari Rp 11,72 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan 18 persen menjadi Rp 2,49 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.Â
Hingga akhir 2022, Semen Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,36 triliun. Laba perseroan naik 15,68 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,04 triliun.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 82,96 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 81,76 triliun. Kemudian, liabilitas SMGR Rp 33,27 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 37,11 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 47,23 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 42,87 triliun.
Â
Advertisement