Harga Saham MAYA Tersungkur Hari Ini 15 Januari 2024

Saham PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) berada di level tertinggi Rp 304 dan terendah Rp 230 per saham pada perdagangan Senin, 15 Januari 2024.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Jan 2024, 20:36 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2024, 19:02 WIB
Harga Saham MAYA Tersungkur Hari Ini 15 Januari 2024
Harga saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Senin, 15 Januari 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Senin, 15 Januari 2024. Harga saham MAYA berada di level Rp 230 per saham.

Melansir data RTI, saham MAYA dibuka turun  pada posisi Rp 304 per saham dari harga awal Rp 306. Saham MAYA berada di level tertinggi Rp 304 dan terendah Rp 230 per saham. Total frekuensi perdagangan MAYA hari ini tercatat sebanyak 5.097 kali dengan volume perdagangan 48,16 juta saham dan nilai transaksi Rp 11,98 miliar.

Secara year to date (ytd) saham MAYA melemah 49,34% persen. Saham MAYA berada di level tertinggi Rp 468 dan terendah Rp 230 per saham secara year to date.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut emiten bank milik Dato' Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) telah memenuhi kewajibannya. Sehingga, dalam waktu dekat Notasi Khusus G akan diangkat dari Bank Mayapada.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, berdasarkan hasil tindak lanjut Bursa, diperoleh informasi bahwa MAYA telah memenuhi seluruh kewajibannya dan pengenaan Notasi Khusus G akan berakhir sesuai ketentuan, yaitu 1 bulan setelah tanggal pengenaan Notasi Khusus.

"Jadi MAYA, kami sudah koordinasi dengan OJK di mana notasinya kan memang ada perintah dari OJK untuk menyematkan itu. Namun, prosesnya sudah kita koordinasikan sudah selesai," kata Nyoman saat ditemui di BEI, Senin (15/1/2024). 

Notasi Khusus merupakan informasi yang ditujukan kepada investor dan bertujuan memberikan awareness bagi investor. Notasi Khusus menerangkan status suatu perusahaan tercatat berdasarkan kondisi aktualnya, atas hal-hal yang informasinya bersifat publik.  Selain itu, Notasi Khusus bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada investor.

 

Notasi Khusus

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagaimana tercantum dalam SE Nomor: SE-00006/BEI/05-2023 tentang Penambahan Tampilan Informasi Notasi Khusus pada Kode Perusahaan Tercatat, Notasi Khusus G merupakan notasi terkait sanksi administratif dan atau perintah tertulis dari OJK yang dikenakan terhadap perusahaan tercatat karena pelanggaran peraturan di bidang pasar modal dengan kategori pelanggaran sedang. 

Dalam pengenaan Notasi Khusus G, OJK memberikan informasi pengenaan Notasi Khusus tersebut kepada Bursa untuk kemudian diterapkan oleh Bursa kepada perusahaan tercatat. 

Demikian juga untuk pengenaan Notasi khusus G yang dikenakan kepada PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Penjelasan detail pasal ataupun dasar pengenaan sanksi tersebut merupakan kewenangan dari OJK. Pengenaan Notasi Khusus G kepada MAYA dimulai pada  2 Januari 2024 dan akan berakhir setelah periode 1 bulan sejak notasi mulai dikenakan, yaitu 1 Februari 2024.

Rights Issue Bank Mayapada

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Sebelumnya, rencana rights issue tersebut telah mendapat restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 November 2022, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 20 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

Namun, karena mempertimbangkan kondisi pasar terkini, dewan direksi dan komisaris Bank Mayapada Internasional berencana menambah jumlah saham yang akan dilepas dalam rights issue.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/8/2023), jumlah saham yang akan ditawarkan menjadi sebanyak-banyaknya 27 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Persetujuan ini akan menjadi pengganti Keputusan RUPSLB 29 November 2022.

 

Dana Rights Issue

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan sebagai komponen modal inti (Tier-1) dan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit.

Rencana PMHMETD XIV ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Perseroan, sehingga dapat menambah kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja Perseroan dan daya saing dalam industri yang sama. Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing Perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan. Selain itu penambahan modal ini juga memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya yaitu akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham Perseroan.

Adapun Dato Sri Tahir menjadi komisaris utama di Bank Mayapada Internasional (MAYA). Ia juga memiliki sekitar 4,79 persen saham MAYA. Berdasarkan data Forbes, Tahir dan Keluarga berada di posisi ke-9 dari 50 orang terkaya di Indonesia pada 2022. Kekayaan Tahir dan keluarga tercatat USD 5,8 miliar.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya