Ada Sentimen Suku Bunga BI dan The Fed Selama Sepekan, IPOT Rekomendasikan 3 Saham

Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 18-22 Maret 2024, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan The Fed.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Mar 2024, 06:39 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 09:00 WIB
Ada Sentimen Suku Bunga BI dan Fed Selama Sepekan, IPOT Rekomendasikan 3 Saham
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,42% dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat, 15 Maret 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,42% dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat, 15 Maret 2024. 

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG ditopang oleh sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjadi top losers dan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjadi top gainers-nya.

Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi Amerika Serikat (AS), neraca dagang Februari, All Time High (ATH) baru IHSG dan pergerakan asing.

Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2% YoY atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%. 

Kemudian, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6% MoM di Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% dan Retail Sales AS naik ke level 0,6% MoM pada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.

Terkait neraca dagang Februari tercatat surplus USD 0,87 miliar yang menandai surplus 46 bulan beruntun. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor tercatat US$19,31 miliar dan nilai impor USD 18,44 miliar.

"Terkait All Time High baru IHSG pada minggu lalu, IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru pada level 7.454 pada Kamis 14 Maret 2024 didukung oleh kenaikan saham banking karena sentimen dividen dari perbankan besar BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI," kata Angga dalam siaran pers, dikutip Senin (18/3/2024).

Pergerakan asing juga menjadi sentimen IHSG pada pekan lalu, di mana arus dana asing cukup fluktuatif dengan net buy 3 hari perdagangan sebesar Rp 945 miliar. 

Pada Kamis net buy sebesar Rp 1,8 triliun dan di Jumat ditutup net sell Rp 1,6 triliun saat rebalancing FTSE. Selain itu, ex-date dividen dari BBRI dan BBNI juga turut andil dalam arus keluar asing.

 

Cermati Sentimen Suku Bunga

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 18-22 Maret 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan The Fed serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.

Angga menjelaskan BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00% pada 1H 2024 dan baru mulai turun pada 2H 2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal, sementara FED Rate diprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.

Ia menambahkan Ex-Date Dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-4 di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.

"Yield dividen BMRI mencapai 4,7% hampir 5% dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date," pungkasnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Kinerja IHSG Pekan Lalu

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 13-15 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi beli saham investor asing mencapai Rp 7,39 triliun.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (16/3/2024), IHSG anjlok 0,73 persen menjadi 7.328,05 dari pekan lalu di posisi 7.381,90. IHSG yang lesu tersebut diikuti kapitalisasi pasar saham bursa terpangkas 1,19 persen menjadi Rp 11.690 triliun dari Rp 11.820 triliun pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian merosot 4,94 persen menjadi 18,68 miliar saham dari 19,65 miliar saham. Investor asing menjual saham Rp 1,5 triliun pada Jumat, 15 Maret 2024. Namun, selama sepekan, investor asing beli saham Rp 7,39 triliun.

Adapun pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian melesat 63,45 persen menjadi Rp 17,12 triliun dari Rp 10,47 triliun pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan naik 2,07 persen menjadi 1.233 ribu kali transaksi dari 1.208 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi harga komoditas dan pengumuman rilis dividen emiten perbankan. Ia menambahkan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi bursa saham global yang terkena sentimen kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun menjadi 4,3 persen.

 

Program BEI

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu BEI menyampaikan, dalam rangka meningkatkan aktivitas investor dalam bertransaksi produk Exchange-Traded Fund (ETF) dan Waran Terstruktur di pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan IDX Investor Reward Program 2024.

Melalui program ini, reward akan diberikan bagi investor yang aktif bertransaksi ETF dan Waran Terstruktur selama periode 15 Maret-15 September 2024. Semakin aktif investor bertransaksi, maka semakin besar kesempatan memenangkan reward dengan total Rp250 juta serta berbagai hadiah menarik lainnya.

Untuk mengikuti program ini, investor harus bertransaksi ETF dan Waran Terstruktur melalui 19 perusahan sekuritas yang menjadi peserta program ini. Informasi lebih lanjut mengenai program ini bisa didapatkan dengan mengikuti media sosial resmi BEI dan mengunjungi website BEI http://bit.ly/IRP2024 .

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya