Liputan6.com, Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Bank BJB) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sepakat untuk merombak jajaran direksi dan komisaris.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyampaikan hasil rapat memutuskan untuk mengangkat Ventje Raharjo, mantan Direktur Eksekutif Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) menjadi Komisaris Utama Bank BJB.
"Jabatan pengurus baru akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelas Yuddy dikutip dari Antara, Selasa (3/4/2024).
Kemudian dalam Dewan Direksi, Hana Dartiwan didapuk sebagai Direktur Keuangan menggantikan Nia Kania. Selain itu, Yusuf Saadudin ditunjuk untuk menduduki kursi Direktur Konsumer dan Ritel.
Advertisement
Secara rinci, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BJB yang baru sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama Independen: Ventje Raharjo
- Komisaris: Tomsi Tohir
- Komisaris: Rudie Kusmayadi
- Komisaris Independen: Diding Sakri
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Yuddy Renaldi
- Direktur Kepatuhan: Cecep Trisna
- Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
- Direktur Komersial dan UMKM: Nancy Adistyasari
- Direktur Konsumer dan Ritel: Yusuf Saadudin
- Direktur IT dan Transaction Banking: Rio Lanasier
- Direktur Operasional: Tedi Setiawan
Adapun dalam RUPST, perseroan juga menyampaikan kinerja keuangan sepanjang tahun 2023.
Bank BJB mencatatkan laba sebesar Rp2,14 Triliun dengan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga dengan baik pada level 1,35 persen.
Selain itu, total aset Bank BJB selama periode 2023 tercatat sebesar Rp188,2 triliun juga meningkat dari sebelumnya yang sebesar Rp181,2 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Jakarta, Selasa. mengatakan total aset perseroan tumbuh menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.
"Hal Ini merupakan harmonisasi kerja sama yang solid dari seluruh insan Bank BJB dalam berkontribusi menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, juga untuk memperkuat eksistensi perseroan di dunia perbankan," ungkapnya.
Bank BJB Suntik Modal BPR Intan Jabar Senilai Rp 567,5 Juta
Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memberikan penyertaan modal lanjutan (subsequent investment) kepada PT BPR Intan Jabar sebesar Rp 567,5 juta.
Direktur Komersial & UMKM Bank BJB Nancy Adityasari menuturkan, Bank BJB telah melakukan pengefektifan penyertaan modal lanjutan terhadap anak usahanya, PT BPR Intan Jabar Material sebesar Rp 567,5 juta pada 21 Desember 2023.
"Pada 7 November 2023, Bank BJB mendapatkan persetujuan dari OJK Kantor Regional I Jawa Barat atas penyertaan modal lanjutan (subsequent investment) kepada PT BPR Intan Jabar berdasarkan surat No. S-2/KO.12/2023 tanggal 7 November 2023," kata Nancy dalam keterbukaan informasi, ditulis Rabu (27/12/2023).
Sementara itu, pada 20 Desember 2023, PT BPR Intan Jabar mendapatkan persetujuan dari OJK Tasikmalaya atas penambahan modal disetor dari Bank BJB.
"Berdasarkan surat OJK S-26/KO.1202/2023 tanggal 20 Desember 2023 Hal Laporan Pelaksanaan Penambahan Modal Disetor yang Tidak Menyebabkan Perubahan Pemegang Saham Pengendali - PT BPR Intan Jabar," tulisnya.
Dengan demikian, setelah pengefektifan setoran modal lanjutan menjadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki 57,37% saham, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki 29,17% saham, dan Bank BJB memiliki 13,46% saham.
Advertisement
Setoran Modal
Sedangkan, sebelum pengefektifan setoran modal lanjutan adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki 57,87% saham, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki 29,43% saham, dan Bank BJB memiliki 12,70% saham.
"Tidak terdapat perubahan status pengendalian dimana saat ini PT BPR Intan Jabar sebagai perusahaan anak Bank BJB," jelasnya.
Bank BJB meraup laba hingga Rp1,7 triliun hingga September 2023. Hingga 30 September 2023, kinerja Bank BJB dari sisi kredit dan pembiayaan, bertumbuh sebesar 10,2 persen atau menjadi Rp124,9 triliun.
Di tengah tumbuhnya kredit, Bank BJB juga berhasil menjaga non performing loan (NPL) di level 1,26 persen dengan coverage ratio pada level 114,7 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) bank bjb mencapai Rp130,9 triliun. Pada indikator aset, tumbuh 5,3 persen secara year on year, atau menjadi Rp179,3 trilliun.