Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro menambah kepemilikan saham BIRD pada awal Mei 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (13/5/2024), Purnomo Prawiro membeli saham BIRD sebanyak 1.936.500 pada 6-7 Mei 2024. Harga pembelian saham itu bervariasi antara 1.535-1.565 per saham. Nilai pembelian saham BIRD tersebut sekitar Rp 2,58 miliar.
Baca Juga
“Tujuan dari transaksi investasi dan status kepemilikan saham langsung,” tulis Purnomo dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Setelah pembelian saham BIRD, Purnomo mengenggam 291.607.000 saham BIRD atau setara 11,65 persen dari sebelumnya 289.670.500 atau 11,57 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 13 Mei 2024, saham BIRD melonjak 1,64 persen ke posisi Rp 1.545 per saham. Harga saham BIRD dibuka stagnan Rp 1.520 per saham. Harga saham BIRD berada di level tertinggi Rp 1.545 dan terendah Rp 1.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 728 kali dengan volume perdagangan 32.118 saham. Nilai transaksi Rp 4,9 miliar.
Kinerja Kuartal I 2024
Sementara itu, PT Blue Bird Tbk mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. Perseroan membukukan kenaikan pendapatan tetapi laba menurun.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, PT Blue Bird Tbk meraup pendapatan bersih Rp 1,12 triliun. Pendapatan naik 7,09 persen dari periode kuartal I 2023 sebesar Rp 1,04 triliun.
Beban langsung naik 7,63 persen menjadi Rp 774,59 miliar hingga kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 719,67 miliar.
Namun, Perseroan mampu catat kenaikan laba bruto 5,9 persen menjadi Rp 345,65 miliar hingga kuartal I 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraih laba kotor Rp 326,34 miliar.
Aset Perseroan
Beban usaha Perseroan naik 27,97 persen menjadi Rp 232,20 miliar hingga kuartal I 2024 dari kuartal I 2023 sebesar Rp 181,44 miliar. Dengan demikian, laba usaha turun 21,70 persen dari Rp 144,90 miliar menjadi Rp 113,45 miliar hingga kuartal I 2024.
Dengan melihat kondisi itu, PT Blue Bird Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 115,80 miliar, turun 6,05 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 123,26 miliar.
PT Blue Bird Tbk meraih laba per saham dasar dan dilusi kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 46 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49.
Total ekuitas naik menjadi Rp 5,74 triliun pada 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 5,63 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 1,97 triliun pada kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 1,94 triliun. Aset naik menjadi Rp 7,72 triliun hingga 31 Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 7,5 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,09 triliun hingga 31 Maret 2024.
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang 2023 ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan naik 23,18 persen menjadi Rp 4,42 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraih pendapatan Rp 3,59 triliun.
Beban langsung naik 19,88 persen menjadi Rp 3,018 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 2,51 triliun. Meski demikian, Perseroan mencatat laba bruto Rp 1,40 triliun pada 2023, atau tumbuh 30,93 persen dari periode 2022 sebesar Rp 1,07 triliun.
Perseroan mencatat beban usaha bertambah 32,28 persen dari Rp 652,51 miliar pada 2022 menjadi Rp 863,17 miliar pada 2023. Dengan demikian, laba usaha naik 28,82 persen menjadi Rp 540,95 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 419,91 miliar.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26,40 persen menjadi Rp 452,97 miliar pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 358,35 miliar.
PT Blue Bird Tbk mencatat laba per saham dasar/dilusi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 181 pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 143.
Ekuitas Perseroan naik 5,24 persen menjadi Rp 5,63 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,35 triliun. Total liabilitas bertambah 26,34 persen dari Rp 1,54 triliun pada 2022 menjadi Rp 1,94 triliun pada 2023. Aset naik 9,96 persen menjadi Rp 7,58 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 6,89 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 983,43 miliar pada 2023 dari sebelumnya Rp 890,97 miliar.
Belanja Modal 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun pada 2024. Dana belanja modal akan berasal dari pinjaman dan kas internal.
Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono menuturkan, belanja modal sebagian besar dialokasikan untuk pembelian armada baik peremajaan dan penambahan armada perusahaan. Perseroan menargetkan pembelian armada sebanyak 7.000 armada. Dengan penambahan armada itu dapat mendorong kinerja Perseroan tumbuh double digit.
“Dengan peruntukkan sekitar 4.000 armada untuk peremajaan dan sekitar 3.000 armada untuk penambahan di semua segmen bisnis perusahaan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Senin (11/2/2024).
Selain menambah armada, Perseroan juga menjaga utilisasi armada pada level yang tinggi sehingga mendukung target kinerja Perseroan. Blue Bird akan memakai kas internal dan pinjaman bank untuk belanja modal. “30 (persen-red) internal kas dan 70 persen pinjaman bank. Saat ini masih dominan swasta tapi masih membuka peluang untuk (bank-red) BUMN juga,” kata dia.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Februari 2024, saham BIRD stagnan di posisi Rp 1.725 per saham. Saham BIRD dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.73 per saham. Saham BIRD berada di level tertinggi Rp 1.735 dan terendah Rp 1.705 per saham. Total frekuensi perdagangan 911 kali dengan volume perdagangan 24.465 saham. Nilai transaksi Rp 4,2 miliar.
Advertisement