Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan berlangsung tiga hari pada pekan ini, yakni Senin-Rabu tepatnya 20-22 Mei 2024. Hal itu berkenaan dengan libur Hari Raya Waisak dan cuti bersama pada 23-24 Mei 2024.
Dalam periode perdagangan yang singkat itu, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengimbau investor memperhatikan sejumlah sentimen yang diprediksi mempengaruhi pergerakan sejumlah saham.
Baca Juga
Dalam catatannya, sentimen yang wajib diperhatikan investor pada minggu ini yakni dari US ada initial jobless claims dengan konsensus turun dari 222 ribu ke 220 ribu. Kemudian S&P Global Composite PMI yang diprediksi naik dari 51,3 ke 51,4, S&P Global Manufacturing PMI yang diprediksi naik dari 50 ke 50,1 dan S&P Global Services PMI dengan konsensus naik dari 51,3 ke 51,5.
Advertisement
"Sementara itu dari dalam negeri ada sentimen suku bunga dengan konsensus tetap di 6,25," beber Angga dalam keterangan resmi, Senin (20/5/2024).
Melanjutkan sentimen pekan lalu, harga nikel diperkirakan akan terus naik jika aksi demonstrasi di New Caledonia tidak terselesaikan, menghambat supply nikel dari negara tersebut. Diketahui, New Caledonia memproduksi sekitar 5% dari supply global atau nomor 3 terbesar di dunia setelah Indonesia dan Filipina.
"Tentu saja kondisi ini akan menguntungkan emiten nikel seperti NCKL, INCO, ANTM dan HRUM," terang Angga.
Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen tersebut, Angga merekomendasikan 3 saham ini dalam tiga hari perdagangan hingga Rabu, 22 Mei 2024:
1. Buy INCO (Support: 4.650, Resistance: 5.000)
Mempertimbangkan harga nikel yang melonjak ke 20.944 atau tertinggi sejak Agustus 2023. INCO sendiri berhasil breakout dari trend sideways-nya sejak awal tahun dan membuat uptrend channel.
Saham Lainnya
2. Buy on Pullback JPFA (Support: 1.335, Resistance: 1.645)
Kinerja sektor broiler pada kuartal I 2024 membaik dan outlook tull year 2024 juga cerah. Jika pendapatan dan laba melampaui ekspektasi analis, ada potensi analyst rating JPFA dinaikkan. Dana asing masuk ke JPFA cukup besar sejak awal bulan sebanyak Rp 112,7 miliar.
3. Buy RAJA (Support: 1.400, Resistance: 1.550).
Pada emiten ini terjadi akumulasi besar sejak low-nya di tanggal 20 Februari lalu. Jika berhasil breakout dari resistance kuat 1.470, RAJA berpotensi menguji resistance selanjutnya pada level 1.550-1.600.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Pratinjau Pasar Pekan Lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan menyentuh level 7.317 di akhir perdagangan pekan lalu, Jumat, 17 Mei 2024. IHSG naik 3,22% atau 228,44 poin tertopang 2 top gainers yakni IDX BASIC yang naik sebesar 6,55% dan IDX FINANCE yang naik 2,80%.
Sementara itu satu top losers pada pekan lalu yakni IDX INDUST yang melemah 0,67%. Angga menjelaskan, sedikitnya ada 6 sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan lalu yakni inflation rate YoY AS, indeks harga produksi MoM, penjualan ritel Amerika, klaim pengangguran di AS yang turun, sentimen harga nikel dan sentimen harga emas.
"Inflation rate YoY AS pada April turun ke level 3,4% sesuai dengan konsensus dan secara MoM turun ke level 0,3% atau lebih rendah dari konsensus," ungkap Angga.
Selanjutnya, indeks harga produksi MoM meningkat ke 0,5% atau lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones di angka 0,3% serta penurunan yang direvisi sebesar 0,1% pada Maret.
Terkait sentimen penjualan ritel Amerika, pada April secara MoM penjualan ritel Amerika yang dilaporkan tidak mengalami perubahan, menyusul kenaikan yang direvisi ke bawah sebesar 0,6% pada Maret dan mengalahkan ekspektasi pasar yang diperkirakan naik sebesar 0,4%.
Sentimen Klaim Pengangguran
"Menariknya lagi, ada pula sentimen klaim pengangguran di AS yang turun sebesar 10.000 ke level 222.000 dibanding bulan sebelumnya, meski masih lebih tinggi dibanding konsensusnya di level 220.000," ujar Angga.
Sementara itu terkait sentimen nikel dan emas, nikel bergerak mendekati $21.000/ton, tertinggi sejak September 2023 yang disebab oleh adanya kekhawatiran mengenai supply nikel akibat ketegangan yang terjadi di New Caledonia yang berkontribusi sebesar 5% kepada supply nikel dunia.
"Harga emas sendiri pada pekan lalu menyentuh level USD 2.397,4 per troy ons yang merupakan imbas dari kehati-hatian para pelaku pasar dalam menilai arah pergerakan kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh The Fed," terang Angga.
Advertisement